Negosiasi untuk Mengakhiri “Krisis Pengepungan” Pejuang Hamas di Rafah Masih Berlanjut
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i181212-negosiasi_untuk_mengakhiri_krisis_pengepungan_pejuang_hamas_di_rafah_masih_berlanjut
Pars Today - Menurut sumber-sumber yang mengetahui, pada hari Kamis  (27/11/2025) pembicaraan antara Hamas dan para mediator regional serta internasional terus dilakukan dalam upaya mengakhiri krisis pengepungan para pejuang gerakan Hamas di terowongan kota Rafah.
(last modified 2025-11-28T07:33:14+00:00 )
Nov 28, 2025 14:27 Asia/Jakarta
  • Terowongan pejuang Hamas
    Terowongan pejuang Hamas

Pars Today - Menurut sumber-sumber yang mengetahui, pada hari Kamis  (27/11/2025) pembicaraan antara Hamas dan para mediator regional serta internasional terus dilakukan dalam upaya mengakhiri krisis pengepungan para pejuang gerakan Hamas di terowongan kota Rafah.

Menurut laporan ISNA, salah seorang pemimpin Hamas yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, “Negosiasi dan kontak dengan mediator, Mesir, Turki, Qatar, serta dengan pihak Amerika, terus berlangsung untuk mengakhiri krisis ini.”

Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa jumlah pejuang yang terjebak di jaringan terowongan di bawah Rafah, wilayah yang berada di bawah kendali militer Israel, berkisar antara 100 hingga 200 orang. Namun, seorang pemimpin senior Hamas menyatakan bahwa jumlah tersebut “antara 60 hingga 80 pejuang, sebagian besar dari Brigade al-Qassam”, dan menegaskan bahwa mereka “dikepung”.

Sesuai dengan ketentuan gencatan senjata yang diberlakukan sejak 10 Oktober, tentara Israel telah mundur dari wilayah pesisir Jalur Gaza hingga ke belakang apa yang disebut “garis kuning,” di mana blok-blok beton berwarna kuning ditempatkan.

Pada hari Rabu (26/11), Hamas dalam permintaan publik pertamanya kepada negara-negara mediator meminta agar mereka menekan Tel Aviv untuk mengizinkan para pejuangnya keluar melalui jalur aman.

Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan, “Kami meminta saudara-saudara mediator kami untuk segera menekan penjajah agar anak-anak kami dapat kembali ke rumah mereka.”

Seorang sumber Palestina yang mengetahui jalannya negosiasi mengonfirmasi bahwa isu ini telah dibahas minggu ini, termasuk dengan Hassan Rashad, Kepala Badan Intelijen Mesir.

Sebuah sumber dari salah satu negara mediator juga mengatakan kepada AFP bahwa Amerika Serikat, Qatar, Mesir, dan Turki sedang berupaya menyusun kesepakatan yang memungkinkan para pejuang Hamas meninggalkan terowongan di belakang garis kuning.

Ia menambahkan, “Usulan saat ini memberi mereka kesempatan untuk keluar dengan aman ke wilayah yang tidak berada di bawah kendali Israel, sehingga hal ini tidak menjadi titik perselisihan yang dapat menyebabkan pelanggaran lebih lanjut atau runtuhnya gencatan senjata.”(sl)