Soal Keluar dari NPT, Menlu Iran: Setiap Kemungkinan Bisa Terjadi
Menteri Luar Negeri Iran menanggapi keputusan Parlemen Eropa terkait IRGC dan mengatakan, soal keluarnya Iran dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir, NPT, semua kemungkinan bisa terjadi, jika pejabat Eropa tidak mengubah sikapnya.
Hossein Amir Abdollahian, Minggu (22/1/2023) mengatakan, "Menurut pengakuan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, negara-negara Barat tidak akan menjalankan resolusi Parlemen Eropa, resolusi ini semata-mata hanya luapan perasaan sebagian anggota Parlemen Eropa, akan tetapi disampaikan secara emosional dan tidak rasional."
Ia menambahkan, "Parlemen Eropa sampai pada kesimpulan bahwa masalah ini tidak akan digulirkan di Uni Eropa, pasalnya pengesahan Dewan Menteri Uni Eropa mengikat bagi mereka, tapi di Parlemen Eropa ini hanya sebagai pertunjukan seolah-olah langkah tersebut sudah dilakukan."
Ditanya tentang kemungkinan Iran keluar dari NPT, Abdollahian menjelaskan, "Segelintir pejabat politik Eropa yang sama sekali tidak punya pengalaman di bidang diplomasi, dan saat ini menjabat pimpinan puncak di Kemlu sejumlah negara Eropa, termasuk Menlu Jerman, jika mereka tidak melangkah di jalur rasionalitas, dan tidak mengubah sikap, maka setiap kemungkinan bisa terjadi."
"Langkah yang diambil Majelis Syura Islam Iran (parlemen) hari ini, dan program yang mewajibkan pemerintah Iran, pada saat yang sama mengumumkan Angkatan Bersenjata Eropa sebagai pasukan teroris, adalah sebuah langkah balasan," imbuhnya.
Menlu Iran menegaskan, "Dari sisi struktur formasi militer, Angkatan Bersenjata di kawasan juga mengalami perubahan signifikan, dan akan memberikan dampak-dampak penting." (HS)