Presiden Iran: Menghina Alquran berarti Menghina Kemanusiaan
Presiden Republik Islam Iran menganggap penghinaan terhadap Alquran, berarti penghinaan terhadap seluruh agama Ilahi, dan kemanusiaan.
Sayid Ebrahim Raisi, Kamis (26/1/2023) mengecam penghinaan terhadap kitab suci Alquran di sejumlah negara Eropa, yang diklaim sebagai tempat tumbuhnya kebebasan.
"Mereka yang menistakan Alquran dan Makhluk Tuhan paling mulia yaitu Nabi Muhammad Saw, harus tahu bahwa mereka telah menistakan seluruh agama Ilahi dan kemanusiaan," ujarnya.
Presiden Iran menjelaskan, perbuatan buruk dan kasus-kasus serupa yang dilakukan atas nama kebebasan berpendapat, pada kenyataannya adalah bentuk penghinaan terburuk terhadap kemanusiaan.
Raisi menegaskan, "Di seluruh muka bumi ini tidak ada seorang pun yang menolerir aksi ini, pasalnya ia bertentangan dengan kebebasan berpendapat di tengah masyarakat, dan merupakan penghinaan terhadap Alquran serta agama-agama Ilahi, ia adalah aksi yang buruk serta tertolak."
Sehubungan dengan kejahatan-kejahatan Eropa terhadap kemanusiaan dan umat Islam, Presiden Iran menuturkan, "Orang-orang Eropa yang mengklaim sebagai pembela hak asasi manusia, harus berada pada posisi tertuduh serta mempertanggung jawabkan perbuatannya di hadapan publik dunia, dan umat Islam." (HS)