Mencermati Pertemuan Menhan Iran dan Irak
https://parstoday.ir/id/news/iran-i140612-mencermati_pertemuan_menhan_iran_dan_irak
Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Mohammad-Reza Gharaei Ashtiani Sabtu (25/2/2023) bertemu dengan sejawatnya dari Irak, Thabet Mohammad Saeed Reza, dan menekankan penguatan kerja sama pertahanan bilateral.
(last modified 2025-12-02T14:34:16+00:00 )
Feb 26, 2023 21:30 Asia/Jakarta
  • Jumpa pers menhan Iran dan Irak
    Jumpa pers menhan Iran dan Irak

Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Mohammad-Reza Gharaei Ashtiani Sabtu (25/2/2023) bertemu dengan sejawatnya dari Irak, Thabet Mohammad Saeed Reza, dan menekankan penguatan kerja sama pertahanan bilateral.

Menhan Iran usai pertemuan ini di Tehran saat jumpa pers mengatakan, kerja sama pertahanan kedua negara akan semakin kuat, karena keamanan Irak akan menjadi keamanan Iran.

Brigjen Ashtiani menekankan kesiapan Republik IslamIran untuk mentransfer pengalaman swasembada di industri pertahanan kepada Irak, dan mengatakan, pandangan Republik Islam Iran terkait isu-isu Irak berdasarkan pada prinsip dukungan terhadap persatuan dan integritas Irak, membantu memperkokoh stabilitas dan keamanan serta pembangunan, kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran negara ini.

" Melihat masalah Irak memiliki aspek strategis dan mendukung persatuan serta membantu stabilitas dan keamanan di Irak menjadi agenda," ujar Ashtiani. Menhan Iran seraya menekankan pembentukan lingkungan aman yang akan berujung pada pembangunan Irak, menjelaskan, dalam pertemuan ini juga dibahas tantangan kedua negara terkait aktivitasteroris di Irak. Tehran menolak aktivitas sejumlah kelompok separatis dan teroris di utara Irak. Kelompok separatis Iran di Kurdistan Irak aktif membangun berbagai pangkalan operasional dan pelatihan, dan melancarkan serangan bersenjata terhadap pasukan penjaga perbatasan Iran serta mengobarkan instablitas di berbagai wilayah perbatasan demi tujuan kubu arogan dunia pimpinan Amerika Serikat.

Menhan Iran dan Irak

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sampai saat ini melancarkan berbagai serangan rudal dan drone terhadap pangkalan kelompok separatis di Kurdistan, Irak dan mendesar sikap tegas pemerinta pusat serta pasukan pemerintah wilayah Kurdistan, Irak terhadap kelompok ini, serta menstabilkan keamanan di perbatasan kedua negara. Sekaitan dengan ini, dalam pertemuan menteri pertahanan Iran dan Irak juga ditekankan urgensi kerja sama antara kedua pihak untuk menerapkan keamanan di sepanjang perbatasan.

Terlepas dari beberapa masalah seperti campur tangan terbuka dan tersembunyi dari Amerika Serikat dan rezim Zionis, masalah yang berkaitan dengan perairan perbatasan dan masalah lingkungan, hubungan antara Iran dan Irak berkembang dalam kerangka kebijakan lingkungan dan bertetangga yang baik, dan otoritas kedua negara memiliki kemauan yang kuat di bidang ini.

Dalam hal ini, Iran dan Irak memiliki hubungan dan kerja sama pertahanan dan militer yang erat dalam beberapa tahun terakhir, dan terutama peran Iran dalam membantu tentara Irak dan kekuatan rakyat negara ini, yang dikenal sebagai Hashd al-Shaabi, dalam menghadapi dan menekan kelompok teroris Daesh (ISIS) sangat penting dan menentukan.

Menteri pertahanan Irak terkait hal ini mengatakan, "Angkatan bersenjata, negara dan bangsa Irak masih memerangi terorisme dan arus Takfiri Daesh, dan negara sahabat dan tetangga Republik Islam Iran dengan mempersembahkan syuhada dan senjatannya, telah membantu kami, dan kami berterima kasih."

Mengingat kemampuan industri pertahanan Iran, Baghdad menghendaki penguatan dan perluasan kerja sama pertahanan dan militer antara kedua negara.  Thabet Mohammad Saeed Reza seraya mengisyaratkan keputusan pemerintah Irak untuk merekonstruksi angkatan bersenjata negara ini setelah perang berkepanjangan dengan arus Takfiri, meminta pemanfaatan kapasitas Republik Islam Iran untuk kerja saam teknis, teknologi dan pelatihan antara kedua negara.

Sejalan dengan kebijakan bertetangga pemerintah ke-13, Republik Islam Iran ingin memperluas hubungan dengan Irak secara komprehensif, dan dalam hal ini, telah banyak kunjungan pejabat senior kedua negara, dan pada saat yang sama, hubungan ekonomi, komersial dan energi yang luas antara Iran dan Irak telah terjalin. Di antara negara-negara Arab di kawasan Asia Barat, Irak memiliki kedekatan budaya dan agama paling banyak dengan Iran. Memiliki perbatasan terpanjang di antara tetangga, ikatan ras, sejarah, bahasa, kesamaan agama, dan adanya ancaman dan kepentingan bersama keamanan dan  ekonomi dianggap poin penting dalam hubungan Iran-Irak. (MF)