Apr 22, 2023 12:11 Asia/Jakarta

Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam khutbahnya di salat Idul Fitri menyerukan ketiga lembaga tinggi negara untuk bekerja sama dan berempati untuk menyelesaikan masalah negara serta menekankan bahwa para pejabat harus fokus pada masalah fundamental negara.

Menurut laporan Iran Press, salat Idul Fitri Sabtu (22/04/20230) pagi diimami oleh Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam dengan partisipasi banyak orang di Mosalla Imam Khomeini ra di Tehran.

Berbagai kelompok orang mempersiapkan diri untuk melaksanakan salat Idul Fitri dengan mendatangi Mosalla Tehran sejak dini hari tadi.

Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam memulai khutbahnya dengan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua orang beriman dan Muslim di seluruh dunia dan begitu juga kepada rakyat Iran.

Menurutnya, Bulan Ramadan tahun ini sangat bergairah, dan ada doa, ketundukan, dan permohonan, sementara di malam-malam Qadr, ada keterjagaan penuh semangat dari orang-orang muda yang suci. Qur'an dan upaya menambah pengetahuan lebih menonjol dari sebelumnya di semua bagian negara.

Salah satu tugas di bulan Ramadan, ungkap Rahbar adalah kehadiran orang-orang bersama mereka yang membutuhkan, dan bantuan yang diberikan orang-orang, dan kehadiran di Golzar (kuburan) Syuhada dan majeli- majelis adalah partisipasi yang nyata.

Jemaah salat Idul Fitri di Mosalla Imam Khomeini ra

Ayatullah Khamenei menambahkan, Kehadiran besar orang-orang di Hari Quds Sedunia, yang dihabiskan pada malam sebelum  Lailatul Qadr, ditunjukkan dengan pertemuan yang hidup dan ramai.

Masih terkait bulan Ramadan, Ayatullah Khamenei menyebutnya sebagai bulan jihad. Karena pada awal Islam, Perang Badar dan penaklukan Mekah terjadi pada bulan suci Ramadan. Hari ini, Hari Quds Sedunia adalah Hari Perjuangan Bangsa Iran dan negara-negara lain juga bergabung di tahun ini.

Rahbar menyebut kesucian jiwa, perhatian pada spiritualitas dan keakraban dengan ajaran Ilahi dan Hari Quds Sedunia adalah pencapaian bangsa Iran di bulan Ramadan, dan menyarankan untuk melestarikan pencapaian ini.

Kepada tiga lembaga tinggi negara, Ayatullah Khamenei mengatakan, Strategi yang sangat penting dan mendasar adalah kerja sama pejabat negara dalam tiga lembaga negara. Jika ketiga lembaga tinggi negara bekerja sama, semua pekerjaan akan terbuka simpulna. Ketiga lembaga tinggi negara tidak boleh saling menghalangi dan membuka jalan satu sama lain.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan, Hari ini, fokusnya adalah pada pemecahan masalah. Tidak sibuk dengan hal-hal yang sepele. Tidak selalu musuh yang menciptakan rintangan. Terkadang karena kelalaian atau dengan berbagai faktor dan motivasi, muncul hal-hal sepele di hadapan pekerjaan. Anda seharusnya tidak dipengaruhi oleh hal-hal ini. Masyarakat juga tidak boleh menganggap penting hal-hal sepele ini, begitu juga para pejabat juga tidak menyibukkan diri dengan ini. Fokus pada masalah mendasar negara.

Seraya mengharap masyarakat dapat menjaga tercapainya persatuan dengan berkah bulan suci Ramadan, Rahbar menekankan, Sejak awal Revolusi Islam, persatuan ini telah membuka selat dan jalan yang sulit bagi rakyat.

"Musuh menentang persatuan dan kesatuan satuan rakyat, dan menginginkan rakyat saling berperang dan bertengkar karena perbedaan pendapat. Selera dan pandangan masyarakat yang berbeda-beda tidak menjadi halangan bagi setiap orang untuk bekerja dan hidup bersama. Godaan musuh untuk membuat orang pesimis terhadap satu sama lain dan terhadap penguasa harus ditiadakan," tegas Rahbar.

"Dulu musuh datang menjajah dengan kekuatan militer, tetapi taktik ini sudah usang saat ini. Mereka telah memahami bahwa tidak ada yang bisa dilakukan dengan kekuatan militer, sehingga mereka mengganti pemimpinnya. Pekerjaan mereka adalah menipu, mendistorsi, berbohong dan menggoda, menghina bangsa, membuat mereka pesimis serta menyembunyikan kemampuan bangsa. Kita harus up-to-date dalam mengetahui gerakan, taktik dan metode musuh," pungkas Ayatullah Khamenei.(sl)

Tags