Mencermati Kunjungan Menhan Iran ke Rusia
https://parstoday.ir/id/news/iran-i144266-mencermati_kunjungan_menhan_iran_ke_rusia
Menteri Pertahanan Iran, Brigjen. Mohammad Reza Ashtiani dilaporkan berkunjung ke Moskow, Rusia.
(last modified 2025-11-03T14:43:33+00:00 )
Apr 26, 2023 10:45 Asia/Jakarta

Menteri Pertahanan Iran, Brigjen. Mohammad Reza Ashtiani dilaporkan berkunjung ke Moskow, Rusia.

Alasan kunjungan Ashtiani ke Moskow adalah menghadiri pertemuan kwartet normalisasi hubungan Suriah dengan Turki. Menhan Iran, Turki, Rusia dan Suriah akan menghandiri pertemuan Moskow ini.

Turki yang memilih mendukung oposisi dan kelompok teroris serta melawan pemerintah Damaskus, dalam setahun lalu mulai berusaha untuk menormalisai hubungannya dengan Suriah.

Dalam beberapa tahun lalu, seiring dengan perubahan kondisi kawasan bagi Turki, Ankara telah memutuskan untuk mengatur kembali hubungannya dengan negara tetangga dan kawasan, termasuk hubungan dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Suriah, dan rezim Zionis Israel. Meski sudah ada pertemuan antara pejabat Turki dan Suriah, pertemuan tersebut belum mengarah pada normalisasi hubungan Ankara dengan Damaskus.

Suriah-Turki

Pemerintah Suriah menyebut penarikan pasukan militer Turki dari Suriah dan tidak mendukung teroris yang berbasis di Suriah sebagai prasyarat untuk normalisasi hubungan dengan Turki, tetapi Ankara belum juga bersedia menerima prasyarat tersebut.

Sekarang, Moskow sekali lagi menjadi tuan rumah bagi menteri pertahanan Iran, Turki dan Suriah, yang mencoba memainkan peran yang dimainkan Cina dalam memulihkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran dalam hubungan antara Turki dan Suriah. Republik Islam Iran juga telah berulang kali mengumumkan dukungannya terhadap dinamika kebijakan luar negeri Suriah dan pemulihan hubungan negara ini dengan negara lain di kawasan.

Partisipasi Iran dalam pertemuan ini penting karena selama 12 tahun terakhir, Republik Islam Iran, selain mendukung Suriah dalam perang melawan teroris, juga mendukung stabilitas dan keamanan di negara ini dan menentang campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Suriah. Oleh karena itu, Republik Islam Iran selain mendukung normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus dalam pertemuan yang diadakan, juga menganggap prasyarat pemerintah Suriah masuk akal.

Masalah lainnya adalah bahwa pertemuan Moskow yang baru akan diadakan dalam situasi di mana sebelumnya Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengumumkan bahwa menteri pertahanan Turki, Rusia, Iran dan Suriah, serta kepala dinas intelijen mereka, akan bertemu di Moskow pada hari Selasa. Dalam hal ini, dia berkata, "Tujuan kami adalah menyelesaikan masalah melalui dialog agar perdamaian dan stabilitas terwujud di kawasan. Kami mengharapkan beberapa perkembangan positif."

Meski demikian sepertinya kecil kemungkinan hingga penyelenggaraan pemilu presiden Turki di bulan mendatang, normalisasi hubungan negara ini dengan Suriah akan terjadi. Sekaitan dengan ini, pemerintah Turki harus menunjukkan tekad praktisnya untuk menghidupkan hubungan dengan Suriah dalam bentuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Damaskus, serta mengakhiri dukungannya terhadap separatis dan kelompok teroris. (MF)