Presiden Iran dan Kuba akan Bentuk Komisi Kerja Sama Teknologi
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyambut hangat kunjungan Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi ke Havana pada hari Kamis, 15 Juni 2023. Keduanya membicarakan kemampuan Iran di bidang nanoteknologi dan kemampuan Kuba di bidang bioteknologi.
Keduanya sepakat untuk membentuk komisi bersama kerja sama teknologi antara kedua negara untuk saling melengkapi kerja sama di bidang tersebut.
Selama kunjungan resminya ke Kuba, Raisi menghadiri pertemuan bersama delegasi tingkat tinggi kedua negara dan mengusulkan pembentukan komisi bersama untuk kerja sama teknologi yang saling melengkapi.
Pada awal pidatonya, Presiden Iran memberikan penghormatan kepada rakyat Kuba yang tahan dan sabar dalam segala kondisi dan penghormatan kepada para pahlawan nasional negara ini serta semua orang yang kehilangan nyawanya demi kemerdekaan dan kebebasan Kuba.
"Pada tahun-tahun sejak kemenangan Revolusi Islam, hubungan antara kedua negara selalu berkembang, dan terutama dalam beberapa tahun terakhir dan selama pandemi Virus Corona, kerja sama yang konstruktif terjalin antara Republik Islam Iran dan Kuba," ujarnya.
Menurut Raisi, Iran dan Kuba memiliki landasan bersama yang penting, termasuk dalam memperjuangkan kemerdekaan.
"Iran siap bekerja sama dengan semua negara, tetapi jika suatu negara bertindak bertentangan dengan kepentingan bangsa kita, kita akan menentang dan melawannya," tegasnya.
Raisi juga menyinggung perlawanan bangsa Iran terhadap sanksi dan tekanan ekstensif.
"Iran menganggap hubungan dengan negara-negara merdeka dan independen sebagai salah satu cara untuk mengatasi sanksi," tuturnya.
Raisi menuturkan, saya berharap kunjungan saya ke Kuba, dan kunjungan Anda ke Iran dalam waktu dekat dapat menjadi langkah efektif dalam mengembangkan hubungan kedua negara.
"Aktivasi Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi kedua negara dapat memberikan solusi yang lebih cepat untuk implementasi perjanjian," kata Raisi.
Presiden Iran lebih lanjut menekankan bahwa Amerika Serikat dan kekuatan-kekuatan penindas tidak dapat berbuat apa-apa terhadap negara-negara merdeka.
"Kerja sama kita di jalan menuju kemajuan dapat menciptakan harapan di negara-negara merdeka, dan keputusasaan bagi hegemoni," tambahnya. .
Sementara itu, Presiden Kuba menyambut kedatangan Presiden Iran dengan hangat.
"Kunjungan Anda ke Kuba bermakna dan bukti adanya seperangkat nilai dan pandangan yang sama antara kedua negara," kata Miguel Diaz-Canel.
Dia melanjutkan, tiga negara yang Anda pilih sebagai tujuan perjalanan regional Anda memiliki hubungan yang berarti dengan Revolusi Iran.
"Saya yakin kunjungan Anda ke Kuba akan menjadi titik balik dalam sejarah hubungan kedua negara," pungkasnya.
Sejak kemenangan Revolusi Islam, Iran telah menjalin hubungan baik dengan beberapa negara di kawasan Amerika Latin, seperti Venezuela, Nikaragua, Kuba dan Bolivia, yang memiliki sejarah panjang melawan imperialisme dan arogansi global yang dipimpin oleh AS. (RA)