Jul 08, 2023 18:50 Asia/Jakarta
  • Warga Iran unjuk rasa mengecam pelecehan al-Quran di Swedia, Juli 2023.
    Warga Iran unjuk rasa mengecam pelecehan al-Quran di Swedia, Juli 2023.

Perkembangan di Republik Islam Iran selama sepekan lalu diwarnai sejumlah isu penting seperti kecaman keras warga Iran terhadap pelecehan al-Quran di Swedia.

Mahasiswa dan warga Republik Islam Iran berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia di Tehran pada hari Jumat, 30 Juni 2023.

Demonstrasi ini dalam rangka memprotes dan mengecam pelecehan al-Quran di Swedia yang baru-baru ini terjadi.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa negara Eropa, khususnya Swedia, menjadi ajang pelanggaran, pelecahan dan penodaan terhadap kesucian-kesucian umat Islam.

Pelecehan dan penghinaan terhadap al-Quran terulang kembali di Swedia. Aksi tercela ini menuai tanggapan luas dari pemerintah, masyarakat, analis, dan otoritas di negara-negara Islam dan Muslim.

Polisi Swedia pada hari Rabu (28/6/2023) memberikan izin untuk sebuah protes yang pelakunya berencana untuk membakar al-Quran di luar masjid utama Stockholm, bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Salwan Momika (37) menginjak, merobek dan menyeka sepatutnya dengan lembaran al-Quran di depan Medborgarplasten, masjid terbesar di Stockholm ibukota Swedia pada Rabu siang.

Aksi ini memicu protes dan kecaman global yang semakin meluas. Banyak negara dunia telah mengecam pelecehan terhadap Kitab Suci umat Islam ini.

Menurut Walid al-Miqdadi, seorang jurnalis investigasi yang tinggal di Swedia, dalam pernyataannya di program RT berjudul "Pembicaraan Terbaik", Salwan Momika berasal dari provinsi Nineveh di Irak utara dan seorang liberal, ateis, dan ekstremis.

Dia menambahkan, Momika adalah pendiri Partai Demokratik Suryani dan komandan kelompok bersenjata bernama Suqour al-Suriyan yang dibentuk untuk membebaskan provinsi Nineveh dari pendudukan kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS).

Menurut Walid, Salwan Momika ditangkap pada tahun 2017 atas tuduhan kejahatan perang, kemudian dibebaskan dengan campur tangan negara-negara Barat. Dia kemudian pergi ke Swedia dan kini bergabung dengan salah satu partai ekstrem di negara ini.

Pelecehan al-Quran adalah contoh nyata dari pelanggaran hak beragama Muslim Swedia dan Muslim di seluruh dunia, yang mengakibatkan bersatunya posisi umat Islam dari pemerintah dan rakyat hingga marja'.

Ratusan warga Irak menggelar unjuk rasa di depan Keduataan Besar Swedia di Baghdad dan menuntut pengusiran Duta Besar negara ini. Beberapa pemerintah negara Arab, Islam dan Muslim juga bereaksi atas penghinaan al-Quran di Swedia.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Uni Emirat Arab (UEA) memanggil Duta Besar Swedia untuk menyampaikan protesnya. Kemlu UEA menegaskan bahwa izin pemerintah Swedia terhadap unsur-unsur ekstremis untuk melecehkan dan membakar al-Quran menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap nilai-nilai sosial.

Kemlu Yordania juga memanggil Duta Besar Swedia dan menyampaikan protesnya. Kemlu Yordania menegaskan, tindakan ini adalah kejahatan dan memprovokasi perasaan lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu, tindakan menjijikkan ini, yang merupakan salah satu manifestasi terburuk dari budaya kebencian, harus dilawan dan budaya perdamaian dan penerimaan orang lain harus dipromosikan.

Faleh Al-Fayaz, komandan Hashd al-Shaabi, menggambarkan tindakan tercela ini sebagai tindakan teroris yang memalukan. Abu Bakr al-Dib, seorang peneliti hubungan internasional dan seorang analis ekonomi politik dunia Arab, juga menyerukan penggunaan sanksi sebagai alat hukuman terhadap Swedia.

Dia mengatakan, Stockholm akan menanggung biaya mendekati 20 miliar dolar akibat aktivasi sanksi ekonomi terhadap Swedia oleh negara-negara Arab, Islam dan Muslim setelah pelecehan terhadap al-Quran di negara ini.

Sekretariat Organisasi Kerja Sama Islam juga mengumumkan bahwa pertemuan luar biasa organisasi ini akan diadakan minggu depan di kota Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan menindaklanjuti penghinaan terhadap al-Quran di Swedia.

Kantor Ayatullah Sayid Ali Sistani, Marja' tertinggi Syiah di Irak, mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengirimkan pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tentang pelecahan al-Quran di Swedia yang dilakukan dengan izin dari polisi negara ini.

Dalam pesan ini disebutkan bahwa penghormatan terhadap kebebasan berbicara tidak berarti memberikan izin untuk perilaku yang memalukan ini, yang merupakan serangan terbuka terhadap kesucian lebih dari dua miliar Muslim di dunia dan mengarah pada penciptaan suasana yang cocok untuk penyebaran pemikiran ekstremis dan perilaku-perilaku keliru.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Islam Iran memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar Swedia di Tehran sebagai protes terhadap pelecehan al-Qur'an.

Direktur Jenderal Kemlu Republik Islam Iran untuk Eropa Barat mengutuk keras pelecehan al-Quran di Swedia, yang menghina kesucian Islam yang paling penting.

Menurut Dirjen Kemlu RII untuk Eropa Barat, sikap diam dan pasif pemerintah Swedia adalah faktor yang mendorong para pelanggar salah satu prinsip mendasar dan nyata Hak Asasi Manusia, yakni prinsip penghoramatan terhadap nilai-nilai agama Samawi, untuk lebih berani melakukannya kembali.

Selama pemanggilan Kuasa Usaha Kedubes Swedia di Tehran, disebutkan bahwa penghinaan terhadap kesucian-kesucian Islam hanya akan menyebarkan kebencian dan kekerasan dengan menyalahgunakan prinsip kebebasan berpendapat.

Direktur Jenderal Kemlu RII untuk Eropa Barat menyinggung bahwa tindakan kurang hati-hati serupa telah diambil di Swedia sebelumnya dan bahwa ketidakpuasan Republik Islam Iran telah disampaikan kepada pihak Swedia.

"Seandainya Swedia menghentikan tindakan seperti itu pada waktunya, maka penghinaan serupa terhadap kesucian-kesucian Islam tidak akan terulang kembali," tegas Dirjen Kemlu RII untuk Eropa Barat.

Forum Kebangkitan Islam Sedunia mengutuk keras pelecahan al-Quran di Swedia dan mengecam polisi negara ini karena memberikan izin kepada pelaku untuk melaksanakan aksi tercela tersebut.

Forum Kebangkitan Islam Sedunia meminta seluruh umat Islam di seluruh dunia, terutama pemerintah-pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim dan pecinta kebebasan dunia, komunitas internasional, kelompok-kelompok, para elit dan tokoh Muslim dan non-Muslim yang berpengaruh di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Barat, agar mereaksi tindakan tercela pemerintah Swedia ini.

"Penghinaan terhadap kesucian agama dan melakukan perilaku dan peraturan yang menghina adalah tercela dan tidak dapat ditolerir dalam semua agama Samawi. Nilai-nilai agama yang muncul dari sifat Ketuhanan dan penyelamat manusia, harus selalu aman dari serangan, hinaan, dan gangguan," tegas Forum Kebangkitan Islam Sedunia dalam pernyataannya, seperti dilansir IRIB, Jumat (30/6/2023).

Sayangnya, lanjut pernyataan itu, terlepas dari penekanan berulang yang ada di berbagai agama, mazhab dan aliran serta konvensi dan perjanjian internasional, termasuk Konvensi Amerika tentang Hak Asasi Manusia dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia serta dokumen Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa resolusi PBB, setiap penghinaan, diskriminasi dan penghinaan terhadap agama dan setiap perilaku ilegal terhadap individu dan kelompok karena agama adalah dilarang, namun perilaku menentang ajaran agama dan kesucian-kesucian lebih dari satu miliar umat Islamini berlanjut di negara-negara Barat dengan klaim mengungkapkan kebebasan berekspresi dan berpendapat

Khatib Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Mohammad Javad Haj Ali Akbari mengatakan, pelecehan al-Quran dilakukan atas hasutan rezim Zionis Israel dan lobi-lobi Zionis, dan tindakan ini telah melukai perasaan seluruh umat Islam.

"Tindakan anti-budaya dan anti-kemanusiaan dari pemerintah Swedia dalam memberikan izin tanpa malu-malu untuk melakukan pelecehan terhadap Kitab Suci hampir 2 miliar umat Islam di seluruh dunia selama hari-hari ibadah haji dan Idul Adha, telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Haj Ali Akbari dalam khutbah kedua di Universitas Tehran, Jumat (30/6/2023).

Dia menambahkan, ironi pahit saat ini adalah bahwa negara-negara Barat menyebut perbuatan buruk mereka atas nama kebebasan dan dengan dalih kebebasan berpendapat. Mereka telah menghina martabat 2 miliar orang di muka bumi ini.

"Pemerintah Swedia bukanlah pembuat keputusan, dan bahkan lebih buruk dari kata-kata ini, tindakan buruk itu dilakukan atas hasutan Zionis dan lobi-lobi Zionis," pungkasnya. 

Warga Hamedan Kecam Pelecehan al-Quran di Swedia

Ribuan warga Hamedan, Republik Islam Iran menggelar unjuk rasa untuk mengecam pelecehan dan pembakaran al-Quran di Swedia.

Demonstrasi tersebut berlangsung di depan Kompleks Makam Imamzadeh Abdullah Hamedan pada hari Sabtu, 1 Juli 2023.

Protes Pelecahan al-Quran, Warga Iran Unjuk Rasa di Kedubes Swedia

Warga Republik Islam Iran berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia di Tehran pada hari Senin, 3 Juli 2023.

Peserta demonstrasi mengecam keraspelecahan al-Quran yang terjadi di Swedia pekan lalu. Pelecehan dan penghinaan terhadap al-Quran terulang kembali di Swedia. Aksi tercela ini menuai tanggapan luas dari pemerintah, masyarakat, analis, dan otoritas di negara-negara Islam dan Muslim.

Polisi Swedia pada hari Rabu (28/6/2023) memberikan izin untuk sebuah protes yang pelakunya berencana untuk membakar al-Quran di luar masjid utama Stockholm, bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Salwan Momika (37) menginjak, merobek dan menyeka sepatutnya dengan lembaran al-Quran di depan Medborgarplasten, masjid terbesar di Stockholm ibukota Swedia pada Rabu siang.

Aksi ini memicu protes dan kecaman global yang semakin meluas. Banyak negara dunia telah mengecam pelecehan terhadap Kitab Suci umat Islam ini.

Warga Isfahan Kecam Pelecehan al-Quran di Swedia

Warga Isfahan, Republik Islam Iran dan sekelompok imigran Afghanistan menggelar unjuk rasa di Bundaran Imam Husein as di Isfahan.

Menurut Dirjen Kemlu RII untuk Eropa Barat, sikap diam dan pasif pemerintah Swedia adalah faktor yang mendorong para pelanggar salah satu prinsip mendasar dan nyata Hak Asasi Manusia, yakni prinsip penghoramatan terhadap nilai-nilai agama Samawi, untuk lebih berani melakukannya kembali.

Selama pemanggilan Kuasa Usaha Kedubes Swedia di Tehran, disebutkan bahwa penghinaan terhadap kesucian-kesucian Islam hanya akan menyebarkan kebencian dan kekerasan dengan menyalahgunakan prinsip kebebasan berpendapat.

Direktur Jenderal Kemlu RII untuk Eropa Barat menyinggung bahwa tindakan kurang hati-hati serupa telah diambil di Swedia sebelumnya dan bahwa ketidakpuasan Republik Islam Iran telah disampaikan kepada pihak Swedia.

"Seandainya Swedia menghentikan tindakan seperti itu pada waktunya, maka penghinaan serupa terhadap kesucian-kesucian Islam tidak akan terulang kembali," tegas Dirjen Kemlu RII untuk Eropa Barat.

Forum Kebangkitan Islam Sedunia mengutuk keras pelecahan al-Quran di Swedia dan mengecam polisi negara ini karena memberikan izin kepada pelaku untuk melaksanakan aksi tercela tersebut.

Forum Kebangkitan Islam Sedunia meminta seluruh umat Islam di seluruh dunia, terutama pemerintah-pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim dan pecinta kebebasan dunia, komunitas internasional, kelompok-kelompok, para elit dan tokoh Muslim dan non-Muslim yang berpengaruh di seluruh dunia, khususnya di negara-negara Barat, agar mereaksi tindakan tercela pemerintah Swedia ini.

"Penghinaan terhadap kesucian agama dan melakukan perilaku dan peraturan yang menghina adalah tercela dan tidak dapat ditolerir dalam semua agama Samawi. Nilai-nilai agama yang muncul dari sifat Ketuhanan dan penyelamat manusia, harus selalu aman dari serangan, hinaan, dan gangguan," tegas Forum Kebangkitan Islam Sedunia dalam pernyataannya, seperti dilansir IRIB, Jumat (30/6/2023).

Sayangnya, lanjut pernyataan itu, terlepas dari penekanan berulang yang ada di berbagai agama, mazhab dan aliran serta konvensi dan perjanjian internasional, termasuk Konvensi Amerika tentang Hak Asasi Manusia dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia serta dokumen Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa resolusi PBB, setiap penghinaan, diskriminasi dan penghinaan terhadap agama dan setiap perilaku ilegal terhadap individu dan kelompok karena agama adalah dilarang, namun perilaku menentang ajaran agama dan kesucian-kesucian lebih dari satu miliar umat Islamini berlanjut di negara-negara Barat dengan klaim mengungkapkan kebebasan berekspresi dan berpendapat

Khatib Salat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Mohammad Javad Haj Ali Akbari mengatakan, pelecehan al-Quran dilakukan atas hasutan rezim Zionis Israel dan lobi-lobi Zionis, dan tindakan ini telah melukai perasaan seluruh umat Islam.

"Tindakan anti-budaya dan anti-kemanusiaan dari pemerintah Swedia dalam memberikan izin tanpa malu-malu untuk melakukan pelecehan terhadap Kitab Suci hampir 2 miliar umat Islam di seluruh dunia selama hari-hari ibadah haji dan Idul Adha, telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Haj Ali Akbari dalam khutbah kedua di Universitas Tehran, Jumat (30/6/2023).

Dia menambahkan, ironi pahit saat ini adalah bahwa negara-negara Barat menyebut perbuatan buruk mereka atas nama kebebasan dan dengan dalih kebebasan berpendapat. Mereka telah menghina martabat 2 miliar orang di muka bumi ini.

"Pemerintah Swedia bukanlah pembuat keputusan, dan bahkan lebih buruk dari kata-kata ini, tindakan buruk itu dilakukan atas hasutan Zionis dan lobi-lobi Zionis," pungkasnya.

dama

Armada AU Iran akan Dilengkapi Kapal Perusak Damavand

Kapal perusak Damavand akan segera bergabung dengan unit operasional angkatan laut Republik Islam Iran.

IRIB News hari Minggu (2/7/2023) melaporkan, kapal perusak Damavand dibangun berkat kerja keras para ilmuwan dan elit Kementerian Pertahanan Iran dan peran aktif perusahaan berbasis pengetahuan di negara ini.

Kapal canggih ini menggunakan teknologi terbaru dengan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan Iran saat ini dan mendatang

Penggunaan sistem radar dan rudal baru di kapal perusak ini, serta sistem propulsi dan senjata akan menjadi salah satu fitur penting dari kapal perusak Damavand

Kapal Perusak Damavand 2 Dilengkapi Rudal Hipersonik

Komandan Angkatan Laut Republik Islam Iran menyatakan bahwa Kapal perusak Damavand 2, yang akan segera ditambahkan ke dalam armada pasukan angkatan laut Iran akan dilengkapi dengan rudal hipersonik.

Kapal perusak Damavand dibangun berkat kerja keras para ilmuwan dan elit Kementerian Pertahanan Iran dan peran aktif perusahaan berbasis pengetahuan di negara ini.

Kapal canggih ini menggunakan teknologi terbaru dengan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan Iran saat ini dan mendatang

Laksamana Shahram Irani, Komandan Angkatan Laut Iran, dalam wawancara dengan IRIB News hari Minggu (2/7/2023) mengatakan, "Peralatan pertahanan yang dipasang di kapal perusak Damavand 2 adalah peralatan paling mutakhir di bidang deteksi, identifikasi dan pertempuran,".

"Kapal perusak ini akan dilengkapi dengan rudal defensif dan ofensif, termasuk rudal hipersonik," tegasnya.

Departemen Intelijen Iran: Pemburuan Teroris di Luar Negeri terus Berlanjut

Kementerian Intelijen Iran seraya memuji sikap terbaru pemerintah Albania terhadap teroris menyatakan, Iran secara serius akan memburu teroris di luar perbatasan.

Menurut laporan IRIB, Kementerian Intelijen Iran seraya merilis statemen menjelaskan, "Pada hari-hari menjelang insiden kedatangan pasukan polisi antiterorisme Albania ke markas kelompok teroris MKO di Tirana, organisasi kriminal tersebut telah melakukan upaya maksimal untuk terlibat dalam operasi teroris di Iran, namun dengan pencegahan dan langkah-langkah keamanan preemptive dan perangkap yang telah dipasang, rencana teroris ini gagal."

"Hingga pemberantasan terorisme dan teroris secara menyeluruh dan total yang telah melakukan sabotase atas nama rezim Zionis dan dengan dukungan musuh bangsa Iran lainnya, departemen ini akan melanjutkan perjuangan tanpa henti melawan mereka," tegas Kementerian Intelijen Iran.

Beberapa waktu lalu, polisi Albania menyerang markas kelompok MKO (Kamp Ashraf 3) di Tirana dan terlibat bentrokan dengan anasir teroris ini.

Terkait dengan ini Perdana Menteri Albania, Edi Rama saat diwawancarai Majalah Jerman, Der Spiegel terkait operasi terbaru pasukan keamanan Albania di Kamp MKO mengatakan, "Mereka selama bertahun-tahun berada di Albania, tapi mereka tidak boleh menjadikan wilayah negara ini untuk operasi destruktif; Sementara MKO berulang kali melanggar kesepakatan ini."

Selain itu, polisi Prancis seraya mengumumkan masalah ini bahwa MKO tidak diijinkan menggelar "Pertemuan tahunan Willpent" di Paris, telah memberi pukulan lain kepada kelompok MKO ini dalam beberapa pekan terakhir.

Iran Sukses Uji Sistem Pelatihan Misil Fath 360

Sistem pelatihan rudal Fath 360 milik angkatan darat IRGC dilaporkan sukses saat menjalani uji coba.

Sistem pelatihan rudal Fath 360 yang dirancang dan didesain teknisi angkatan darat IRGC mensimulasikan semua tahapan pemuatan, peluncuran, dan penembakan rudal untuk pengguna.

Dalam sistem rudal ini, tubuh rudal Fath 360 digunakan, dan sebagai pengganti propelan dan hulu ledak, roket Arash 122 mm ditempatkan di dalam tubuh, dan pengguna mempraktikkan semua langkah menembakkan rudal dengan menembakkannya.

Selain itu, sistem ini memiliki kemampuan untuk diisi ulang dan penggunaan berkali-kali bagi staf pelatihan, tulis Tasnim News.

Dengan menggunakan sistem ini, selain meningkatkan faktor keamanan, biaya pelatihan berkurang secara signifikan.

Rudal Fath 360 adalah rudal balistik berbahan bakar padat yang dirancang di industri kedirgantaraan Kementerian Pertahanan.

Kisaran minimum dan maksimum rudal Fath 360 adalah 30 dan 120 km, yang menjadikannya pengganti yang layak untuk roket Naziat dan pesaing serius untuk keluarga roket terpandu Fajr-5.

Rudal ini dilengkapi dengan hulu ledak penghancur dan sistem panduan gabungan dan optik, dan dapat memiliki ketahanan tinggi di lingkungan peperangan elektronik dan menghancurkan target tanpa mengganggunya.

Dubes RI di Tehran: Perjanjian Preferensi Tarif Penting untuk Perdagangan Iran dan Indonesia

Duta Besar RI di Tehran menyebut kesepakatan preferensi tarif memainkan peran penting dalam mengidentifikasi pasar kedua negara dan mengembangkan perdagangan Iran dan Indonesia.

Menurut laporan IRNA Selasa (4/7/2023), Dubes RI di Tehran, Ronny Prasetyo Yuliantoro saat berada di Organisasi Promosi Perdagangan Iran (TPO) dan dalam pertemuan dengan Mahdi Zeighami seraya mengundang bisnimen Iran untuk menghadiri pameran internasional di negara ini mengatakan, "Pameran perdagangan terbesar di Indonesia akan digelar bulan Oktober."

Penjabat Organisasi Promosi Perdagangan Iran, Mahdi Zeighami seraya menyambut masalah ini menyebut pengiriman dan penerimaan delegasi perdagangan serta kehadiran aktif dalam pameran di berbagai negara merupakan prioritas tujuan organisasi ini.

Seraya mengisyaratkan hubungan luas Iran dan Indonesia sejak dahulu hingga kini, Zeighami merujuk pada nota kesepahaman  (MoU) kliring antara kedua negara dan mengatakan, "MoU ini dapat memperluas perdagangan antara kedua negara."

Kedua pihak dalam pertemuan ini juga menindaklanjuti kesepakatan yang diraih dalam kunjungan terbaru presiden Iran ke Indonesia.

Kesepakatan perdagangan preferensi, kesepakatan yang berkaitan dengan produk makanan halal dan bea cukai (tarif) termasuk isu-isu yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Kedua pihak lebih lanjut membahas perincian kesepakatan yang ada dan mekanisme pengembangan perdagangan antara kedua negara.

Raisi: SCO Memiliki Posisi Unggul dalam Pengembangan Kerja Sama

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi menilai posisi Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) unggul dalam meningkatkan proses pengembangan kerja sama politik, keamanan dan ekonomi.

Keanggotaan penuh Iran di SCO secara resmi diumumkan dalam KTT ke-23 organisasi ini yang digelar secara virtual dengan tuan rumah India, serta dokumen keanggotaan resmi Iran juga ditandatangani dalam KTT ini oleh para pemimpin negara anggota.

Sekaitan dengan ini dan menurut penjelasan Pusat Penerangan Kepresidenan Iran, Sayid Ebrahim Raisi Selasa (4/7/2023) menyebut istimewa posisi SCO dalam meningkatkan proses pengembangan kerja sama politik, keamanan dan ekonomi serta mengatakan, "Saya berharap kehadiran Iran dalam organisasi yang penting dan berpengaruh ini akan memberikan landasan untuk menyediakan keamanan kolektif, yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan, memperluas hubungan dan komunikasi, memperkuat persatuan, lebih menghormati kedaulatan negara, dan sinergi untuk menghadapi ancaman lingkungan."

Menyatakan bahwa perdamaian dan stabilitas abadi akan dimungkinkan ketika negara-negara di kawasan ini mengandalkan cita-cita bersama yang muncul dari budaya dan peradaban mereka dan menyediakan platform untuk kerja sama, Presiden Raisi menambahkan, Republik Islam Iran dengan pengalaman lebih dari dua dekade dalam pertempuran yang berhasil melawan terorisme dan ekstremisme telah membuktikan komitmennya untuk memastikan keamanan dan melawan hegemoni di kawasan.

Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Kerja sama para anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai di bidang energi, teknologi, industri, pertanian, dan perdagangan dapat membuka visi yang jelas tentang tatanan regional yang adil di depan mata bangsa di dunia".

Menekankan perlunya menghapus dolar dari perdagangan dunia, Presiden Raisi berkata, "Kekuatan hegemonik Barat, dengan menggunakan paksaan dan sanksi ekonomi, telah membahayakan keamanan dan kemakmuran ekonomi dan prinsip-prinsip perdagangan yang adil di dunia."

Presiden Republik Islam Iran juga merujuk pada kemajuan yang dibuat berdasarkan kekuatan internal Iran di berbagai bidang, menilai penguatan hubungan dan pembangunan ekonomi kolektif membutuhkan perluasan hubungan dan jalur transit dan komunikasi di kawasan dan mengumumkan kesiapan Iran untuk partisipasi aktif di bidang ini.

Merujuk pada kapasitas Organisasi Kerja Sama Shanghai dalam arah integrasi regional dan kerja sama pembangunan keamanan, Presiden Republik Islam Iran mengatakan, "Mengingat penghormatan terhadap kedaulatan negara dan mengandalkan kerja sama yang saling menguntungkan, tujuan luhur keamanan dan pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan."

Dukungan terhadap rakyat Palestina merupakan isu lain yang dibahas Presiden Raisi, dan ia menjelaskan, rezim Zionis simbol nyata agresi terhadap kedaulatan berbagai bangsa; Iran seraya menghormati hak kedaulatan seluruh bangsa independen, mengecam segala bentuk intervensi di urusan internal negara lain, dan menilai pengokohan kedaulatan nasional sebagai solusi utama melawan instabilitas dan terorisme. 

Menlu Iran: GNB Perkuat Multilateralisme

Menlu Iran menilai Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki kapasitas khusus dalam memperkuat multilateralisme dan pemikiran bersama untuk mengatasi tantangan global baru.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian berangkat ke Azerbaijan Selasa malam untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Gerakan Non-Blok (GNB)

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di akun Twitternya Selasa (4/7/2023) malam mengatakan, "Gerakan Non-Blok, mengingat keragaman negara anggotanya, memiliki kapasitas khusus untuk memperkuat multilateralisme dan pemikiran bersama guna memecahkan tantangan global baru,".

Amir Abdollahian mengumumkan perjalanannya ke Azerbaijan untuk berpartisipasi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok sebagai kesempatan untuk mengembangkan kebijakan penguatan hubungan regional dan internasional.

Pertemuan para menlu Gerakan Non Blok (GNB) dengan tajuk “Gerakan Non Blok; Bersatu dan kuat dalam Menghadapi Tantangan yang Muncul" akan diselenggarakan di Baku selama dua hari mulai Rabu, dengan dihadiri oleh negara anggota dan beberapa organisasi internasional.

Kloter Pertama Jemaah Haji Iran Kembali, Keluarga Menyambut Gembira

Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji dari Isfahan dan Chaharmahal Bakhtiari telah tiba di Bandara Shahid Baheshti pada hari Selasa (4/7/2023).

Jemaah haji Isfahan dan Chaharmahal Bakhtiari ini dipulangkan dari Bandara Internasional Jeddah. Total akan ada 33 penerbangan yang akan mengangkut jemaah haji pulang.

8.102 jemaah haji dari Republik Islam Iran akan kembali melalui Bandara Shahid Beheshti. 

Qaani: Pemuda Palestina di Jenin, Tampar Mulut Israel

Komandan Pasukan Quds IRGC menekankan, rezim Zionis Israel membawa seluruh pasukannya ke kamp Jenin, tapi pemuda Palestina malah menampar mulut mereka.

Militer rezim Zionis Israel dilaporkan menyerang kota dan kamp Jenin yang terletak di Tepi Barat Sungai Jordan.

Serangan brutal Israel ke Jenin menuai respok eras berbagai lembaga dan negara-negara Islam serta Arab, dan negara-negara ini menilai kejahatan Tel Aviv sebuah pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, serta mereka menekankan pentingnya komunitas internasional melawannya.

Brigjen. Esmail Qaani Rabu (5/7/2023) mengatakan, putra-putra Palestina tidak pernah sekuat dan sehebat sekarang ini, dan di sisi lain, para penjahat Israel tidak pernah berada dalam kesulitan, perpecahan, dan kesengsaraan seperti sekarang ini.

Seperti dilaporkan Tasnim News, Qaani menambahkan, "Putra-putra Palestina belajar kehidupan yang terhormat dan berjuang dengan terhormat dari Revolusi Islam."

Komandan Pasukan Quds IRGC ini mengungkapkan, di sejumlah hari, bangsa Palestina melancarkan lebih dari 30 operasi di Tepi Barat melawan rezim Zionis.

"Perlawanan telah menunjukkan dirinya di arena politik, keamanan, dan ekonomi. Ini adalah pelajaran yang telah dipelajari Republik Islam Iran di dalam dirinya dan diajarkan ke negara lain, sehingga musuh marah tentang masalah ini, kemudian mereka menjadi sangat tidak berdaya sehingga terpaksa meneror Jenderal Qassem Soleimani, tokoh utama dan pejuang anti-terorisme," papar Qaani.

Menurut Qaani, "Saat ini transfer kekuatan dari Barat ke Asia tengah terjadi dan dioptimalkan. Jika tidak ada kekalahan Amerika di segala bidang, kondisi ini tidak akan muncul. Revolusi Islam sebuah faktor berpegaruh yang menorehkan peristiwa ini."

Menlu Iran Bertemu dengan Presiden Azerbaijan

Menteri Luar Negeri Iran di sela-sela sidang tingkat menlu Gerakan Non Blok (GNB) dilaporkan bertemu dan berdialog dengan presiden Azerbaijan.

Seperti dilaporkan IRNA, di sela-sela sidang tingkat menlu GNB, Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian Rabu (5/7/2023) bertemu dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, dan membicarakan pengokohan hubungan Tehran dan Baku serta berbagai isu regional.

Pertemuan dua hari menlu GNB dengan tema "GNB; Bersatu dan Tabah Menghadapi Tantangan yang baru Muncul" digelar mulai hari ini, Rabu, 5 Juli 2023 di Baku.

Sementara itu, di antara agenda hari ini menlu Iran adalah bertemu dengan sejawatnya dan deputi menlu dari Palestina, Suriah, Uzbekistan, Uganda, Turki, Somalia, Bangladesh, Burkinafasho, Ethiopioa, Indonesia, Tunisia, Afrika Selatan, India dan Republik Azerbaijan.

GNB dibentuk tahun 1961 di tengah puncak perang dingin di Beograd, ibu kota bekas Yugoslavia, dan mencakup negara-negara yang tidak berafiliasi dengan blok kekuatan dunia (Amerika dan Uni Soviet), serta tidak memiliki komitmen terhadap kedua negara tersebut. Dengan kata lain, mereka tidak berada di kubu komunisme atau kapitalisme.

Organisasi ini terus melanjutkan aktivitasnya setelah perang dingin sampai saat ini, dan memiliki 120 negara anggota. Selain itu GNB juga memiliki 21 negara pengamat. 

Meski Azerbaijan Mengecewakan, Iran Tetap Memegang Prinsipnya

Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Islam Iran Hossein Amirabdollahian melakukan lawatan ke Republik Azerbaijan untuk berpartisipasi dalam pertemuan para menlu negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB/NAM).

Pertemuan menlu negara-negara anggota GNB mengusung tema "GNB: Bersatu dan Teguh dalam Menghadapi Tantangan yang Muncul". Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu-Kamis (5-6/7/2023) di Baku, ibu kota Azerbaijan.

Selain berpartisipai dalam pertemuan GNB, Amirabdollahian dijadwalkan bertemu dan berdialog dengan beberapa mitranya dari berbagai negara, termasuk dari Azerbaijan untuk membicarakan isu-isu penting yang diminati.

Pertemuan antara Menlu Iran dan Azerbaijan ini bisa dibilang penting mengingat beberapa permasalahan yang ada dalam hubungan kedua negara saat ini.

Menlu Azerbaijan Jeyhun Bayramov dalam percakapan telepon dengan Amirabdollahian pada 25 Juni 2023 menekankan hubungan langsung antara Azerbaijan dan Iran di berbagai bidang.

Dia menyatakan harapan untuk perluasan hubungan lebih lanjut dan penyelesaian beberapa masalah yang tersisa dalam waktu dekat.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Azerbaijan mengambil tindakan non-konstruktif terhadap Iran, dan bahkan baru-baru ini memperingatkan warganya untuk hati-hati jika melakukan perjalanan ke Iran. Kebijakan ini tentunya mengecewakan Iran yang selalu membantung hubungan baik dengan tetangganya.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Azerbaijan menyinggung serangan bersenjata terhadap Kedutaan Besar (Kedubes) negara ini di Tehran pada bulan Januari yang dilakukan pelaku dengan motivasi pribadi, dan menyebut serangan ini sebagai tindakan terorisme.

Kemlu Azerbaijan juga menyinggung penutupan Kedubesnya di Tehran dan memperingatkan warganya untuk berhati-hati jika ingin mengunjungi Iran.

Juru bicara Kemenlu Iran Nasser Kanaani segera merespon pernyataan Kemlu Azerbaijan. Dia mengatakan, Kemlu Azerbaijan mengeluarkan peringatan terhadap warganya yang ingin berkunjung ke Iran?! Ini adalah kebijakan yang sama yang baru-baru ini diambil oleh pemimpin rezim ilegal Zionis, pembunuh anak-anak dan penjajah, selama kunjungannya ke Baku.

Duta Besar Azerbaijan untuk Amerika Serikat (AS) Khazar Ebrahim dalam wawancara dengan sebuah media Yahudi-Amerika, menganggap hubungan bilateral dan trilateral antara Baku, Washington dan Tel Aviv sebagai hubungan yang mendalam, luas dan strategis.

Khazar Ebrahim mengklaim bahwa hubungan Azerbaijan, AS dan Israel tidak dirancang dan dimaksudkan untuk mengancam negara mana pun.

Tindakan dan pernyataan pejabat-pejabat Azerbaijan mengenai Iran baru-baru ini dapat ditafsirkan sebagai kurangnya keseriusan Baku untuk meningkatkan hubungan dengan Tehran.

Kebijakan dan pernyataan pejabat-pejabat Baku, alih-alih akan memperbaiki hubungan antara Iran dan Azerbaijan, namun justru akan meningkatkan daftar perselisihan antar kedua negara. Ini semua disebabkan provokasi pihak-pihak asing, terutama provokasi rezim Zionis Israel terhadap Azerbaijan.  

Jelas bahwa Iran, dalam kerangka kebijakan yang berprinsip dan rasional, sangat mementingkan perluasan kerja sama dengan negara-negara tetangga, termasuk Azerbaijan.

Atas dasar di atas, Iran melanjutkan interaksi politik dan keamanan dengan tujuan membangun perdamaian yang langgeng dan juga mengembangkan hubungan ekonomi dengan negara-negara tetanggannya.

Meski demikian, Iran selalu menekankan bahwa setiap kehadiran pihak asing, termasuk rezim Zionis di kawasan ini, akan menjadi ancaman bagi perdamaian dan stabilitas keamanan.

Mantan Duta Besar Iran untuk Azerbaijan Mohsen Pak-Ayeen mengatakan, salah satu faktor yang selalu berusaha menghancurkan hubungan antara Tehran dan Baku, dan orang-orang Azeri sendiri tahu dan menyadarinya, adalah rezim Zionis.

Dia menambahkan, hubungan dekat yang baru-baru ini disbangun Israel dengan Azerbaijan tidak hanya untuk anti-Iran, tetapi juga menarget dunia Islam dan cita-cita Palestina.

Jelas bahwa faktor-faktor penghubung seperti kesamaan lingkungan dan ketetanggaan, agama dan sejarah, dan kepentingan ekonomi dan keamanan bersama, mewajibkan Iran dan Azerbaijan, sebagai dua negara tetangga, untuk memiliki kerja sama dan koordinasi yang erat dalam hubungan bilateral dan regional mereka.

Atas dasar tersebut, Iran ingin mengambil langkah-langkah nyata dengan tujuan mengurangi ketegangan dan menjaga kerangka hubungan yang bersahabat antara kedua negara serta mengembalikan proses hubungan ke jalur yang alami, bersahabat dan konstruktif, berdasarkan kerja sama bersama.

Kunjungan Menlu Iran ke Baku dan pertemuan dengan para pejabat Azerbaijan, serta partisipasi dalam pertemuan GNB juga dapat dievaluasi dalam konteks tersebut. 

Idul Ghadir, Iran Resmikan Rumah Sakit Terbesar Kedua 

Rumah Sakit Ghadir merupakan rumah sakit terbesar kedua di Republik Islam Iran dengan 821 tempat tidur pasien dan heliport darurat canggih serta fasilitas medis lengkap dan penting.

Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi akan membuka secara resmi aktivitas rumah sakit Ghadir pada hari raya Ghadir Khum, Jumat, 7 Juli 2023 di Kompleks Rumah Sakit Syuhada Tajrish.

Alat-alat berteknologi canggih seperti mesin tomoterapi, PET CT dan simulator CT serta beberapa alat seperti CyberKnife, yang sebelumnya belum ada di dalam negeri untuk pengobatan tumor kanker, telah ada di rumah sakit Ghadir.

Selain memiliki 821 tempat tidur pasien, rumah sakit Ghadir juga memiliki 68 tempat tidur darurat dan 24 ruang operasi, dan semua peralatan yang diperlukan telah terpasang di rumah sakit ini.

Rumah sakit Ghadir dilengkapi dengan heliport darurat canggih yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan Organisasi Penerbangan Sipil dan layanan darurat negara, sehingga pasien dapat diangkut ke rumah sakit ini dengan helikopter dalam waktu sesingkat mungkin.

Pada hari peresmian rumah sakit Ghadir, penerbangan pertama akan dilakukan dari heliport tersebut bekerjasama dengan Tehran Emergency. Mahmoud Khodadoost, Wakil Pengembangan Manajemen Universitas Shahid Beheshti mengatakan rumah sakit Ghadir memiliki 132 tempat tidur ICU, CCU, dan NICU.

Menurutnya, sistem fasilitas rumah sakit Ghadir sangat cerdas dan modern. Rumah sakit ini memiliki sistem instalasi pengolahan khusus dan lengkap yang dapat mengubah air limbah rumah sakit menjadi air aman yang dapat digunakan di lahan pertanian dan mengalirkannya ke Egoshahri (menghubungkan air limbah domestik ke jaringan pembuangan limbah nasional di setiap kota).

Rumah sakit Ghadir dibangun di area dengan infrastruktur 63 ribu meter persegi dan dalam 5 blok dengan 13 lantai serta bangunan dengan ketinggian 66 meter. Rumah sakit ini memiliki instalasi pengolahan dilengkapi dengan SBR, sistem kelistrikan lengkap darurat dan 21 jalur lift.

Pada tanggal 18 Dzulhijjah, sebuah peristiwa penting terjadi di daerah telaga Ghadir Khum yang terletak antara Mekkah dan Madinah. Kala itu Rasulullah Saw menyampaikan sebuah pesan kepada 120 ribu orang yang baru pulang dari ibadah haji.

Dalam sejarah Islam peristiwa besar ini dikenal sebagai Ghadir Khum. Karena nilai-nilai dan sakralitas yang dimilikinya, kaum Muslim menganggap momen itu sebagai hari raya (Idul Ghadir) dan merayakannya.

Telaga Khadir Khum yang terletak di antara Mekkah dan Madinah selalu menjadi pilihan para musafir untuk beristirahat. Peristiwa Ghadir terjadi ketika Nabi Muhammad Saw kembali dari Haji Wada' bersama kaum Muslim. Suasana terasa bising karena banyaknya jumlah manusia dan suara deru kaki tunggangan mereka, tetapi Rasulullah Saw larut dalam sebuah perenungan dan menunggu datangnya sebuah perintah besar.

Ketika rombongan jamaah haji tiba di Ghadir Khum, Rasulullah mulai merasakan kedatangan Malaikat Jibril, sang pembawa wahyu. Benar, Jibril datang dengan sebuah pesan dari sisi Allah Swt dan dia berkata kepada Rasulullah, "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu. Dan jika kamu tidak mengerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (QS. Al Maaidah, ayat 67)

Setelah turunnya ayat ini, Rasulullah Saw dengan wajah yang bercahaya memerintahkan rombongan haji untuk berhenti dan meminta mereka yang telah sampai di depan supaya kembali dan rombongan yang masih di belakang untuk segera bergabung dengan mereka yang sudah tiba di Ghadir Khum.

Nabi Muhammad Saw kemudian mengerjakan shalat Dzuhur dan menyampaikan khutbah setelahnya, di mana Ali bin Abi Thalib berada di sisi kanannya. Beliau berkata, "Segala puji hanya bagi Allah Swt dan dari-Nya aku mohon pertolongan dan aku beriman kepada-Nya dan kami memohon pertolongan dari-Nya dari bujukan hawa nafsu yang tercela… Allah Swt yang Maha Lembut dan Maha Mengetahui mengabarkan kepadaku bahwa aku akan segera kembali kepada-Nya, aku akan segera memenuhi panggilan-Nya.

Aku akan datang terlebih dahulu di tepi telaga Kautsar, kemudian kalian akan memasuki telaga itu. Oleh karena itu, perhatikanlah setelahku, bagaimana kalian akan memperlakukan Tsaqalain (dua pusaka), Tsiql Akbar (al-Quran) dan Tsiql Asghar yaitu (Itrahku)…"

Kemudian Rasulullah mengangkat tangan Imam Ali as sehingga orang-orang melihatnya sembari berkata, "Siapa saja yang menjadikan aku sebagai pempimpinnya (maulanya), maka Ali adalah pemimpin baginya."

Sebelum rombongan berpisah, Malaikat Jibril turun untuk kedua kalinya menyampaikankan ayat ke-3 surah al-Maidah yang terkenal dengan nama ayat Ikmal. "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu."

Keheningan menyelimuti wilayah itu dan tiba-tiba suara Rasulullah Saw kembali terdengar dari atas mimbar. Beliau berkata, "Wahai manusia! Cahaya hidayah dari sisi Allah telah menyatu dengan jiwaku, dan setelah itu (cahaya hidayah) ditempatkan dalam jiwa Ali dan kemudian pada keturunannya sampai kepada Imam al-Qaim (Imam Mahdi as)."

Rasulullah Saw kemudian terdiam sejenak dan seakan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang bakal dihadapi umat manusia di hari-hari mendatang. Beliau dengan suara yang lebih keras kembali berseru, "Wahai kalian yang hadir, sampaikan pesan ini kepada orang-orang yang gaib (tidak hadir). Aku akan segera pergi dari tengah kalian dan meninggalkan dua pusaka berharga untuk kalian yaitu al-Quran dan Ahlul Baitku."

Peristiwa Ghadir bukanlah sebuah peristiwa biasa, Allah Swt memerintahkan Rasulullah untuk mengangkat Imam Ali as sebagai khalifahnya dan jika perintah ini tidak dilaksanakan, maka beliau dianggap belum menyampaikan risalahnya.

Melalui khutbah Ghadir, Rasulullah telah memperjelas kewajiban setiap orang Muslim. Oleh karena itu, peristiwa dan nilai-nilai Ghadir Khum harus ditransfer dari generasi ke generasi sehingga semua mengetahui kebenaran wilayah (kepemimpinan) Imam Ali as.

Peristiwa Ghadir Khum berkaitan dengan masalah sempurnanya agama dan tercukupinya nikmat bagi kaum Muslim. Ghadir adalah sebuah peristiwa besar sejarah dunia dan merupakan sebuah kesempatan untuk mengenali sejarah Islam dan sebuah fase yang membedakan sejarah Islam dari sejarah Jahiliyah. Untuk itu, semua individu Muslim berkewajiban untuk menela'ah peristiwa Ghadir dan memahami pesan-pesan yang dibawanya.

Setelah beberapa bulan dari peristiwa penting ini, Rasulullah Saw meninggal dunia dan menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Muslim yang baru terbentuk. Orang-orang larut dalam kesedihan dan duka, sementara sebagian pihak ingin memanfaatkan situasi itu untuk keuntungan kelompoknya.

Para cendekiawan Muslim percaya bahwa jika kaum Muslim menjalani wasiat Rasulullah tentang kepemimpinan Ali as dan mendengarkan nasihat Rasulullah dalam kasus-kasus lain, maka Islam akan menjadi agama universal dan keadilan tersebar ke penjuru dunia.

Mungkin inilah sebabnya para pakar sejarah yang mengetahui kebenaran peristiwa Ghadir Khum, menyesali atas penyimpangan yang terjadi setelah wafatnya Nabi Saw. Filsuf terkenal Prancis, Voltaire dengan nada menyesal mengatakan, "Keinginan terakhir Muhammad tidak terkabulkan, dia telah menunjuk Ali sebagai penggantinya."

Peristiwa Ghadir dapat ditela'ah dari beberapa sudut dan salah satunya, kepemimpinan dalam Islam bukan bermakna meraih kekuasaan dan kedudukan, tetapi sebuah posisi pemberian Tuhan dan pemimpin harus terjaga dari setiap dosa dan kesalahan.

Kepemimpinan yang saleh dan khalifah kaum Muslim merupakan sebuah hal yang sangat penting sehingga Allah Swt menyebut kepemimpinan sebagai perkara penting agama yang membuat ia menjadi sempurna. Oleh karena itu, Rasulullah tidak dapat menunjuk siapa pun sebagai khalifah penggantinya jika tanpa perintah Ilahi.

Perintah penunjukan ini sudah disampaikan oleh Rasul kepada umat. Apa yang terjadi di Ghadir Khum adalah peresmian penunjukan pengganti Rasulullah oleh Allah. Namun, perlu dicatat bahwa faktor penunjukan ini karena keutamaan dan nilai-nilai yang tertanam dalam jiwa Imam Ali as.

Semua sifat-sifat baik berkumpul pada diri Ali as, dan kehendak Tuhan menetapkan kepemimpinan umat setelah Rasulullah diberikan kepada Ali berdasarkan pertimbangan nilai-nilai, keutamaan, dan sifat baik tadi. Di sini, Tuhan ingin menekankan bahwa pemerintahan mengikuti nilai-nilai dan orang yang dapat menjadi khalifah kaum Muslim adalah sosok yang memiliki nilai-nilai itu.

Ibnu Abil Hadid berkata, "Pada masa itu, keutamaan-keutamaan Ali bin Abi Thalib begitu jelas bagi masyarakat di mana setelah wafat Rasul, tidak ada satu pun dari kalangan Muhajirin dan juga mayoritas Ansar yang meragukan bahwa posisi khalifah akan diserahkan kepada Ali."

Bertepatan dengan perayaan Idul Ghadir, perhatian orang-orang tertuju pada sebuah perkara penting akidah, sosial, dan vital dalam kehidupan yaitu wilayah dan kepemimpinan kaum Muslim.

Dalam sejarah Islam, ada dua peristiwa penting dan besar yang tidak boleh dilupakan yaitu risalah Rasulullah Saw dan wilayah Imam Ali as. Peristiwa pertama adalah diturunkannya wahyu ke kalbu Rasulullah yang menandai dimulainya misi kenabian, dan peristiwa kedua adalah Ghadir yang menandai kepemimpinan Ali as. Sebenarnya, Ghadir merupakan pelanjut misi risalah dan sama pentingnya dengan Hari Bi'sat.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengenai hal ini mengatakan, "Idul Ghadir disebut sebagai Idullah al-Akbar, hari raya ini lebih tinggi dari semua hari raya dalam kalender Islam, lebih berbobot, pengaruh hari raya ini lebih besar dari semua hari raya. Mengapa? Karena tugas umat Islam dalam masalah hidayah dan pemerintahan telah ditetapkan pada peristiwa Ghadir.

"Persoalannya bukan masalah wasiat Rasulullah di Ghadir tidak dijalankan, Rasul sendiri – menurut beberapa riwayat – telah mengabarkan bahwa (wasiat ini) tidak akan dilaksanakan, tetapi masalah Ghadir adalah masalah membentuk sebuah teladan, sebuah parameter dan ukuran sehingga kaum Muslim sampai akhir dunia dapat meletakkan parameter ini di depan dirinya dan menentukan jalur umum umat," tambahnya. 

Menlu Iran Bertemu Sejawatnya dari Irak di sela-sela Sidang GNB

Menteri luar negeri Iran dan Irak bertemu dan berunding membahas berbagai isu-isu yang diminati kedua negara di sela-sela sidang tingkat menlu negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) di Baku, Republik Azerbaijan.

Menurut laporan ISNA, Hossein Amir-Abdollahian, menlu Iran dan Fuad Hussein, menlu Irak menekankan perluasan kerja sama Tehran-Baghhda di berbagai sektor.

Amir-Abdollahian hari Selasa (4/7/2023) tiba di Baku, Republik Azerbaijan untuk menghadiri sidang tingkat menlu GNB.

Pertemuan menlu negara-negara anggota GNB mengusung tema "GNB: Bersatu dan Teguh dalam Menghadapi Tantangan yang Muncul". Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu-Kamis (5-6/7/2023) di Baku, ibu kota Azerbaijan.

Kepala diplomasi luar negeri Iran kemarin termasuk tokoh yang menyampaikan pidato di sidang Baku, dan di sela-sela pertemuan ini, ia juga menyampaikan pidato di Komite Palestina.

Menlu Iran di sidang tingkat menlu GNB menekankan, transformasi penting di sistem internasional meski ada sejumlah tantangan, merupakan peluang efektif bagi GNB untuk memainkan peran lebih baik.

Menteri luar negeri Iran dan Irak bertemu dan berunding membahas berbagai isu-isu yang diminati kedua negara di sela-sela sidang tingkat menlu negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) di Baku, Republik Azerbaijan.

Menurut laporan ISNA, Hossein Amir-Abdollahian, menlu Iran dan Fuad Hussein, menlu Irak menekankan perluasan kerja sama Tehran-Baghhda di berbagai sektor.

Amir-Abdollahian hari Selasa (4/7/2023) tiba di Baku, Republik Azerbaijan untuk menghadiri sidang tingkat menlu GNB.

Pertemuan menlu negara-negara anggota GNB mengusung tema "GNB: Bersatu dan Teguh dalam Menghadapi Tantangan yang Muncul". Pertemuan ini berlangsung pada hari Rabu-Kamis (5-6/7/2023) di Baku, ibu kota Azerbaijan.

Kepala diplomasi luar negeri Iran kemarin termasuk tokoh yang menyampaikan pidato di sidang Baku, dan di sela-sela pertemuan ini, ia juga menyampaikan pidato di Komite Palestina.

Menlu Iran di sidang tingkat menlu GNB menekankan, transformasi penting di sistem internasional meski ada sejumlah tantangan, merupakan peluang efektif bagi GNB untuk memainkan peran lebih baik.

Ini Respon Iran terkait Tanggapan Bias Barat atas Kejahatan Israel

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran saat merespoan kejahatan Israel di Kamp Jenin mengatakan, "Akankah Amerika dan Eropa menuntut pembentukan komite pencari fakta dari Dewan Hak Asasi Manusia?"

Nasser Kanaani Chafi, Jubir Kemlu Iran saat menanggapi perilaku Barat terhadap kejahatan rezim Zionis di Jenin di akun Twitternya menulis, "12 syahid, 140 korban luka, kehancuran total jaringan air dan listrik, rusak total 300 serta kerugian terhadap 500 rumah, hancurkan jalan dan toko serta lain-lain adalah hasil dari serangan Zionis ke Kamp Jenin."

"Akankah Amerika dan Eropa menuntut pembentukan komite pencari fakta dari Dewan Hak Asasi Manusia?" papar Kanaani.

Meski Kamp Jenin diblokade militer Israel dan banyak rumah serta properti warga Palestina di kamp ini hancur serta rusak, tapi mayoritas warga seraya mengabaikan tekanan Israel untuk mengosongkan kamp ini, menyatakan bahwa mereka berdiri di samping pemuda pejuang Palestina dalam melawan rezim penjajah Zionis.

Data menunjukkan 13 warga Palestina gugur dan lebih dari 140 lainnya terluka dalam serangan terbaru militer Zionis ke Jenin.

Di antara korban terluka, 20 orang dilaporkan dalam kondisi kritis.

Seddiqi: Perlawanan Sengit Rakyat Palestina Belajar dari Syuhada Iran

Khatib Shalat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Kazem Seddiqi menekankan, Perlawanan sengit rakyat Palestina telah belajar dari syuhada Iran.

Tentara rezim Zionis menyerang dan membombardir kamp Jenin dari darat dan udara, yang mengakibatkan 13 orang Palestina gugur syahid dan 117 lainnya luka-luka.

Serangan brutal rezim Zionis ini telah menghadapi reaksi keras dari institusi dan negara Islam dan Arab, dan negara-negara ini menganggap kejahatan rezim apartheid sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan menekankan perlunya komunitas internasional untuk menghadapinya

Pada Rabu (05/07/2023) pagi, tentara Zionis terpaksa mundur dari kamp Jenin karena perlawanan sengit para pejuang Palestina.

Menurut laporan IRNA, Khatib Shalat Jumat Kota Tehran Hujjatul Islam Kazem Seddiqi dalam khutbah shalat Jumat di Tehran menyinggung serangan brutal Zionis di wilayah Jenin dan mengatakan, Perlawanan sengit rakyat Palestina telah belajar dari syuhada Iran.

Khatib Shalat Jumat Tehran menambahkan, Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis tenggelam dalam rawanya sendiri. Dia kalah dan kita akan melihat kegagalannya lagi.

Menjelaskan bahwa memberikan kekuatan timur melawan konspirasi musuh adalah kebijakan yang seimbang, Seddiqi mengatakan, Keanggotaan tetap Iran di Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) adalah titik balik dalam pemerintahan Raisi.

"Kami diterima ke dalam Organisasi Kerja Sama Shanghai tanpa ketergantungan pada negara lain, yang memiliki kepentingan nasional dan martabat negara kami," pungkas Seddiqi menyinggung keanggotaan resmi Iran di SCO.

Amir-Abdollahian Terima Kunjungan Sejawatnya dari Aljazair di Tehran

Menteri Luar Negeri Aljazair yang berkunjung ke Tehran disambut oleh menteri luar negeri Iran.

Seperti dilaporkan FNA, Ahmed Attaf, menlu Aljazair Sabtu (8/7/2023) pagi disambut Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian di Kementerian Luar Negeri Iran.

Kunjungan menlu Aljazair ke Tehran merupakan jawaban dari undangan menlu Iran.

Amir-Abdollahian 30 Maret 2023 dalam kontak telepon, mengundang sejawatnya dari Aljazair ini untuk berkunjung ke Tehran, dan undangan tersebut disambut oleh Ahmed Attaf.

Sebelumnya menlu Iran dalam pertemuan dengan Dubes baru Iran di Aljazair, Mohammad Reza Babaei seraya mengisyaratkan hubungan politik yang baik antara Iran dan Aljazair selama tahun-tahun lalu, menekankan upaya lebih banyak untuk meningkatkan dan memperluas hubungan bilateral.

Seraya mengungkapkan kepuasannya atas level tinggi hubungan politik Iran dan Aljazair, Amir-Abdollahian menekankan urgeni pemanfaatan kapasitas kedua negara untuk memperluas kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral, khususnya di sektor ekonomi berbasis pengetahuan dan ekspor jasa teknis.

Iran Merayakan Idul Ghadir, Dimulainya Imamah Imam Ali

Tanggal 18 Zulhijjah adalah hari di dimulainya Imamah Amirul Mukminin as, yang merupakan hari besar bagi para pengikut Ahlul Bait as, yang diisi dengan berbagai perayaan di seluruh Iran dan dunia setiap tahunnya.

Tahun ini, seperti tradisi indah tahun lalu, "Festival Ghadir 10 km" digelar di tengah antusiasme para pecinta Imam Ali as. Di hari besar ini, orang, tua, muda, dewasa, anak-anak, semua turun ke jalan-jalan Tehran dan berpartisipasi dalam festival ini.

Tags