Sep 12, 2023 19:29 Asia/Jakarta
  • Menteri Intelijen Iran Sayid Esmail Khatib
    Menteri Intelijen Iran Sayid Esmail Khatib

Menteri Intelijen Iran mengatakan, dalam rentang waktu April-September 2023, sekitar 200 anasir teroris ditangkap di seluruh wilayah Iran, dan 20 persen di antaranya di Tehran.

Hujatulislam Sayid Esmail Khatib, Senin (11/9/2023) menuturkan, upaya musuh dirancang sedemikian rupa sehingga tidak boleh kurang dari penggulingan kekuasaan di Iran, dan untuk mencapai tujuan ini digunakan berbagai metode.


Ia menambahkan, "Sejak pecahnya kerusuhan September 2022, seluruh negara Eropa, bergabung menyerang Iran, saat itu tidak ada satu pun negara Eropa Barat dan negara berpengaruh yang tidak menyerang Iran, tapi setelah Pawai 22 Bahman, dinas intelijen negara-negara Barat mulai melakukan kontak dengan kami, dan kemenangan tahun lalu berkat partisipasi rakyat Iran."


Menurut Menteri Intelijen Iran, dalam beberapa tahun terakhir musuh berusaha mempertentangkan gaya hidup Islam dengan gaya hidup Barat, untuk konsumsi kaum muda.


Masalah ini kemudian berpengaruh pada meluasnya kerusakan sosial, dan hal ini dapat disaksikan pada para pelaku kerusuhan yang ditangkap aparat keamanan Iran.


"Di negara kita, ketika sebuah masalah berubah menjadi masalah keamanan, maka musuh akan memanfaatkan dan menungganginya, dan sungguh disesalkan seharusnya media-media dalam negeri tidak memberikan peluang kepada musuh untuk menunggangi masalah ini," imbuhnya.


Khatib menegaskan, "Sejak April-September 2023, sekitar 400 bom berhasil di temukan, dan dijinakkan di seluruh penjuru Iran. Sekitar 200 teroris juga ditangkap, dan 20 persen di antaranya di Tehran, bukan hanya teroris ISIS, tapi juga para teroris dari kelompok-kelompok baru bentukan Barat." (HS)

Tags