Ini Reaksi Iran terhadap Serangan AS dan Inggris di Yaman
(last modified Fri, 12 Jan 2024 08:38:22 GMT )
Jan 12, 2024 15:38 Asia/Jakarta
  • Ini Reaksi Iran terhadap Serangan AS dan Inggris di Yaman

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam keras serangan militer AS dan Inggris ke Yaman dan menganggapnya sebagai tindakan sewenang-wenang, dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman, serta pelanggaran terhadap hukum dan peraturan internasional.

Amerika dan Inggris mengebom lebih dari 12 lokasi yang digunakan oleh pasukan Ansarullah di utara dan barat Yaman pada Jumat pagi.

Menurut pihak berwenang Yaman, kota Sanaa, Hudaydah, Saada dan Dhamar menjadi sasaran serangan militer pasukan AS dan Inggris.

Nasser Kanani, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataan hari Jumat (12/1/2024)  menanggapi serangan militer Amerika Serikat dan Inggris di Yaman dengan mengatakan, "Serangan militer ini sejalan dengan berlanjutnya dukungan penuh Amerika Serikat dan Inggris terhadap kejahatan perang rezim Zionis atas bangsa tertindas Palestina  di Jalur Gaza,".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menekankan bahwa serangan sewenang-wenang ini tidak akan menghasilkan apa-apa selain memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan. 

"Ketika rezim Zionis melanjutkan serangan dan kejahatan perangnya terhadap Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Amerika dan Inggris berusaha mengalihkan perhatian masyarakat dunia dari kejahatan rezim palsu, kriminal dan agresor Zionis terhadap rakyat Palestina dengan memperluas payung dukungannya terhadap Israel," ujar Kanani.

Jubir Kemlu Iran mengekspresikan keprihatinannya mengenai konsekuensi terulangnya serangan sewenang-wenang terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional, dan meminta komunitas internasional untuk mencegah penyebaran perang, ketidakstabilan dan ketidakamanan di kawasan dengan reaksi dan tindakan yang bertanggung jawab.

Sementara itu, serangan pagi hari pasukan militer Amerika Serikat dan Inggris di Yaman memicu reaksi beberapa negara, termasuk Rusia, yang meminta Dewan Keamanan PBB segera mengadakan pertemuan darurat.

Menanggapi serangan-serangan ini, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengumumkan bahwa Riyadh mengikuti operasi militer ini dengan penuh kekhawatiran.

Kementerian Luar Negeri Saudi lebih lanjut menyerukan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Laut Merah serta menahan diri dan menghindari peningkatan ketegangan.​(PH)

Tags