Jan 25, 2024 19:47 Asia/Jakarta
  • Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim
    Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi seraya menjelaskan bahwa tidak ada kendala bagi pengembangan hubungan Iran dan Niger, menekankan kesiapan Tehran untuk bertukar kapasitas di berbagai sektor, terutama energi, industri dan pertambangan, serta mengekspor jasa teknik teknis.

Republik Islam Iran dalam koridor interaksi konstruktif dengan dunia, tidak hanya mempunyai pandangan satu dimensi terhadap negara-negara Eropa, benua Afrika dan Asia juga ditekankan oleh Republik Islam Iran.

Pasar Afrika yang luas merupakan platform yang cocok untuk menjual komoditas Iran, dan dalam situasi seperti ini, Benua Hitam mempunyai tempat khusus dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.

Seperti diwartakan IRNA, Sayid Ebrahim Raisi Kamis (25/1/2024) dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Niger, Ali Lamine Zeine, menyatakan bahwa hubungan Republik Islam Iran dan Niger serta seluruh negara Afrika tidak hanya bersifat politik dan diplomatik, dan juga didasarkan pada kepentingan bersama antar bangsa.

Seraya memuji langkah panjang bangsa Niger dalam kebebasan, Presiden Raisi mengatakan, bangsa Muslim Niger pasti akan memiliki masa depan yang sangat cerah dengan semangat dan mengandalkan sumber daya mereka sendiri.

Merujuk pada rekam jejak hitam Amerika dan negara-negara Barat dalam menjarah sumber daya dan kekayaan negara dengan kedok slogan hak asasi manusia dan menciptakan keamanan, Raisi mengatakan: “Situasi saat ini di Gaza dan apa yang terjadi pada orang-orang tertindas di wilayah ini mengungkapkan sifat sebenarnya dari negara-negara pengklaim ini dan ini menunjukkan bahwa nyawa manusia tidak ada nilainya bagi mereka dan mereka menggunakan slogan-slogan ini hanya untuk kepentingan mereka sendiri.

Dalam pertemuan ini, Perdana Menteri Niger, Ali Lamine Zaine, menekankan pentingnya peran dan posisi Republik Islam Iran dalam perimbangan regional dan global, dan menyebutkan "fondasi agama yang sama", "kemerdekaan" dan "kebenaran" sebagai  poin-poin kesamaan antara kedua negara Iran dan Niger dan dikatakan: Kesamaan ini telah menyebabkan Niger menganggap Republik Islam Iran sebagai teman dan mitra yang dapat diandalkan di dunia.

Lebih lanjut perdana menteri Niger seraya menjelaskan kondisi dalam negeri dan hubungan luar negeri negaranya, menekankan minat Niger untuk memperluas dan memperdalam hubungan dengan Republik Islam Iran di berbagai sektor.

Ali Lamine Zaine Rabu (24/1/2024) berkunjung ke Tehran atas undangan Mohammad Mokhber, wakil pertama presiden Republik Islam Iran.

Selama kunjungan Perdana Menteri Niger ke Tehran dan dengan tujuan untuk lebih mengembangkan hubungan Tehran-Niamey, para pejabat tinggi terkait menandatangani 2 dokumen kerja sama di hadapan Wakil pertama Presiden dan Perdana Menteri Niger. (MF)

 

Tags