Jan 28, 2024 13:59 Asia/Jakarta
  • Iran Luncurkan Tiga Satelit Baru ke Luar Angkasa

Menjelang peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam, Iran meluncurkan satelit Mehda, Kayhan 2 dan Hatef 1 yang berhasil ditempatkan pada orbit 450 km. ​

Selama empat dekade terakhir, Iran telah mengambil langkah berkelanjutan dan progresif di bidang teknologi luar angkasa.

Meskipun musuh telah berusaha menghalangi kemajuan ekonomi dan ilmu pengetahuan dengan segala macam sanksi, termasuk dalam industri luar angkasa Iran. Namun terlepas dari semua pembatasan dan tekanan tersebut, Republik Islam Iran telah mencapai semua jenis teknologi luar angkasa dan yang berhubungan dengan luar angkasa yang seharusnya dicapai.

Perbedaan antara program luar angkasa Iran dengan negara-negara lain di kawasan Asia Barat adalah Iran mengandalkan kekuatan dalam negerinya sendiri.

Peluncur satelit Simorgh, yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan Iran, hari Minggu (28/1/2024) dan menjelang dekade Fajar dan peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam meluncurkan satelit Mehda, Kayhan 2 dan Hatef 1.

 

 

Satelit Mehda merupakan satelit penelitian yang tahap perancangan, konstruksi, perakitan dan pengujiannya telah dilakukan di Institut Penelitian Luar Angkasa Iran, dan satelit Nano Kayhan 2 dan Hatef 1 juga telah dirancang dan siap diluncurkan oleh perusahaaan industri elektronik Iran, Sairan.

Satelit Mehda merupakan satelit seberat 32 kg dari rangkaian satelit ringan produksi Institut Penelitian Luar Angkasa Iran, yang dirancang dan dibangun untuk menguji subsistem satelit canggih.

 

 

Misi utama satelit ini adalah untuk memeriksa keakuratan kinerja peluncur satelit Simorgh dalam beberapa injeksi kargo ruang angkasa di orbit rendah bumi, dan mengevaluasi kinerja beberapa desain baru dan keandalan teknologi lokal di luar angkasa.

Satelit Nano Kayhan 2 merupakan rangkaian satelit kubik perusahaan Sairan dengan berat kurang dari 10 kg, yang dirancang dan dibangun untuk membuktikan teknologi penentuan posisi pangkalan luar angkasa dan memberikan kemungkinan penentuan posisi secara lokal dan independen terhadap sistem global penentuan posisi untuk penerima di darat.​

 

 

Pada satelit ini, subsistem penentuan status dan kendali telah digunakan agar dapat membidik secara stabil dan tepat ke arah bumi.

Satelit nano Hatef 1 merupakan rangkaian satelit kubik perusahaan Sairan dengan berat kurang dari 10 kg untuk membuktikan teknologi komunikasi pita sempit dengan pemanfaatan Internet of Things.

 

 

Satelit ini diluncurkan ke luar angkasa sebagai versi uji pertama sistem satelit Syahid Soleimani.

Menurut laporan ini, peluncur satelit Simorgh 1 adalah pembawa satelit bahan bakar cair dua tahap, yang dalam peluncuran penelitiannya yang ketujuh, mampu membuka jendela baru bagi peluncuran luar angkasa Iran dengan kemampuan membawa beberapa satelit sekaligus.(PH)

Tags