Feb 03, 2024 15:26 Asia/Jakarta
  • Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
    Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Sejumlah isu penting mewarnai berita dan informasi mengeani Republik Islam Iran dalam beberapa hari terakhir.

Di antara berita terbaru adalah pertemuan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dengan para pengusaha lokal Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, menilai dukungan pemerintah terutama menyingkirkan hambatan-hambatan dalam iklim bisnis, dan tanggung jawab sektor swasta, sebagai dua faktor penting, dan asas pemulihan kondisi serta kemajuan negara.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (30/1/2024) dalam pertemuan dengan para pelaku ekonomi, dan pengusaha Iran, menggarisbawahi urgensi kapasitas dan kemampuan yang sangat efektif dari sektor swasta untuk mewujudkan tujuan ekonomi secara makro.

Pada saat yang sama, Rahbar, meminta pemerintah Iran, melakukan penanganan serius terhadap tuntutan-tuntutan yang disampaikan termasuk pendirian kompleks-kompleks industri multifaset, pendanaan perusahaan-perusahaan menengah, dan kecil, serta penanganan masalah pengairan modern.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung masalah-masalah terkait pembatasan seperti sanksi, dan kekurangan beberapa pemerintahan Iran, terdahulu.

"Kerja keras dan kemajuan sektor swasta di tengah semua hambatan ini memberikan harapan kepada masyarakat bahwa sektor ini mampu membawa Iran, pada tujuan pertumbuhan ekonomi dalam program kerja lima tahun yaitu pertumbuhan delapan persen," imbuhnya.

Rahbar melanjutkan, "Inovasi adalah ciri seorang manusia unggul, dan keberadaan manusia-manusia unggul merupakan aset besar, dan sandaran terpercaya dalam penyelesaian berbagai masalah makro, dalam menempuh jalan sulit, dan membawa Iran, ke puncak kejayaan."

Di sisi lain Ayatullah Khamenei menyebut aktivitas di berbagai sektor industri hulu seperti minyak dan baja, serta gas hingga bidang-bidang usaha seperti industri kerajinan tangan menunjukkan partisipasi luas sektor swasta.

Ia menerangkan, "Tangan-tangan yang kuat, dan jari jemari kreatif para pelaku usaha di sektor-sektor ini akan menciptakan penambahan lapangan kerja, dan penurunan tingkat kemiskinan."

Ayatullah Khamenei juga menganggap rasa tanggung jawab bersama pemerintah dan para pelaku usaha sebagai prasyarat pemanfaatan optimal kapasitas yang merupakan aset masyarakat.

"Tanggung jawab pemerintah Iran, secara umum adalah menyingkirkan hambatan-hambatan, dan memulihkan kondisi iklim bisnis nasional," ujar Rahbar.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menegaskan pemerintah bertanggung jawab untuk melakukan penanganan serius terhadap masalah pemulihan iklim bisnis, dan menyingkirkan hambatan-hambatan.

Menurut Ayatullah Khamenei, pengawasan yang dilakukan pemerintah merupakan penyempurna dukungan terhadap sektor swasta, dan pengawasan yang dilakukan dengan intervensi berbeda-beda, sama sekali tidak boleh diabaikan.

Sebaliknya Rahbar, menilai penting tanggung jawab sektor swasta dalam pemanfaatan optimal kapasitas sektor ini, dan mengatakan, "Disiplin, mematuhi aturan dan hukum, serta memperhatikan keselamatan kerja merupakan bagian dari tanggung jawab utama sektor swasta yang harus diawasi oleh pemerintah."

Ia menegaskan, "Salah satu bantuan urgen pemerintah terhadap sektor swasta adalah bantuan mengembangkan ekspor, dan konsumen luar negeri dengan memanfaatkan diplomasi ekonomi dalam kerangka kerja sama pemerintah dan sektor swasta."

Sehubungan dengan masalah-masalah eksternal seperti sanksi dan permusuhan sebagian pihak, Rahbar menjelaskan, "Masalah-masalah ini tidak diragukan merupakan pukulan, dan menciptakan berbagai kesulitan bagi negara, tapi masalah-masalah ini juga telah menciptakan beragam peluang."

"Anak-anak muda kita memanfaatkan peluang-peluang ini, dan sekarang mereka berhasil menciptakan persenjataan militer atau kemajuan-kemajuan sains menakjubkan seperti kemajuan di bidang antariksa, dan peluncuran satelit, semacam Soraya, dan jika tidak ada sanksi, maka tidak akan ada kemajuan-kemajuan ini," paparnya.

Ayatullah Khamenei menandaskan, "Jika dilakukan pengelolaan yang tepat, dan dukungan yang benar terhadap sektor swasta, maka kemajuan mencengangkan Iran, akan berubah menjadi kenyataan mengingat kapasitas luas, kekayaan alam melimpah, tenaga kerja unggul, dan hubungan baik pemerintah dan rakyat." 

Iran Luncurkan Tiga Satelit Baru ke Luar Angkasa

Menjelang peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam, Iran meluncurkan satelit Mehda, Kayhan 2 dan Hatef 1 yang berhasil ditempatkan pada orbit 450 km.​

Selama empat dekade terakhir, Iran telah mengambil langkah berkelanjutan dan progresif di bidang teknologi luar angkasa.

Meskipun musuh telah berusaha menghalangi kemajuan ekonomi dan ilmu pengetahuan dengan segala macam sanksi, termasuk dalam industri luar angkasa Iran. Namun terlepas dari semua pembatasan dan tekanan tersebut, Republik Islam Iran telah mencapai semua jenis teknologi luar angkasa dan yang berhubungan dengan luar angkasa yang seharusnya dicapai.

Perbedaan antara program luar angkasa Iran dengan negara-negara lain di kawasan Asia Barat adalah Iran mengandalkan kekuatan dalam negerinya sendiri.

Peluncur satelit Simorgh, yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan Iran, hari Minggu (28/1/2024) dan menjelang dekade Fajar dan peringatan 45 tahun kemenangan Revolusi Islam meluncurkan satelit Mehda, Kayhan 2 dan Hatef 1.

Satelit Mehda merupakan satelit penelitian yang tahap perancangan, konstruksi, perakitan dan pengujiannya telah dilakukan di Institut Penelitian Luar Angkasa Iran, dan satelit Nano Kayhan 2 dan Hatef 1 juga telah dirancang dan siap diluncurkan oleh perusahaaan industri elektronik Iran, Sairan.

Satelit Mehda merupakan satelit seberat 32 kg dari rangkaian satelit ringan produksi Institut Penelitian Luar Angkasa Iran, yang dirancang dan dibangun untuk menguji subsistem satelit canggih.

Misi utama satelit ini adalah untuk memeriksa keakuratan kinerja peluncur satelit Simorgh dalam beberapa injeksi kargo ruang angkasa di orbit rendah bumi, dan mengevaluasi kinerja beberapa desain baru dan keandalan teknologi lokal di luar angkasa.

Satelit Nano Kayhan 2 merupakan rangkaian satelit kubik perusahaan Sairan dengan berat kurang dari 10 kg, yang dirancang dan dibangun untuk membuktikan teknologi penentuan posisi pangkalan luar angkasa dan memberikan kemungkinan penentuan posisi secara lokal dan independen terhadap sistem global penentuan posisi untuk penerima di darat.​

Pada satelit ini, subsistem penentuan status dan kendali telah digunakan agar dapat membidik secara stabil dan tepat ke arah bumi.

Satelit nano Hatef 1 merupakan rangkaian satelit kubik perusahaan Sairan dengan berat kurang dari 10 kg untuk membuktikan teknologi komunikasi pita sempit dengan pemanfaatan Internet of Things.

Satelit ini diluncurkan ke luar angkasa sebagai versi uji pertama sistem satelit Syahid Soleimani.

Menurut laporan ini, peluncur satelit Simorgh 1 adalah pembawa satelit bahan bakar cair dua tahap, yang dalam peluncuran penelitiannya yang ketujuh, mampu membuka jendela baru bagi peluncuran luar angkasa Iran dengan kemampuan membawa beberapa satelit sekaligus.

Kanaani: Perlawanan Putuskan Sendiri Serang Pasukan AS, Iran Tak Terlibat

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menanggapi serangan yang dilakukan terhadap pasukan Amerika Serikat, di kawasan Asia Barat, baru-baru ini.

Nasser Kanaani, Senin (29/1/2024) menegaskan, Iran tidak terlibat proses pengambilan keputusan kelompok-kelompok perlawanan dalam mendukung rakyat Palestina atau melindungi diri serta rakyatnya dari segala bentuk penjajahan dan agresi.

Menurutnya, sejak awal krisis Gaza, Iran, berulangkali memperingatkan bahaya meluasnya area pertempuran di kawasan karena berlanjutnya serangan Rezim Zionis, terhadap rakyat Gaza, dan dukungan total AS, atas genosida warga Palestina, di Gaza, dan Tepi Barat.

Selain itu, kata Kanaani, Iran, juga sudah memperingatkan dampak pelanggaran terus menerus kedaulatan nasional Irak dan Suriah, oleh pasukan AS, dan pemboman serta serangan terhadap kelompok-kelompok perlawanan dan rakyat Irak, Suriah, dan Yaman.

"Republik Islam Iran, kembali menekankan urgensi menjaga perdamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan, dan percaya bahwa perang di Gaza, bukan solusi. Penghentian serangan Rezim Zionis, ke Gaza dan gencatan senjata segera, dapat membuka kesempatan pulihnya ketenangan di kawasan," imbuhnya.

Jubir Kemlu Iran menegaskan, "Kelompok-kelompok perlawanan kawasan tidak menerima perintah dari Republik Islam Iran, dalam mengambil keputusan atau dalam bertindak."

Kanaani menyebut tuduhan tak berdasar yang terus dilemparkan kepada Iran, adalah upaya lari dari masalah, dan konspirasi orang-orang yang ingin menyeret AS ke dalam perang di kawasan.

28 Negara Bebas Visa ke Iran, Indonesia Masuk​

Kepala Konsuler Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa warga negara dari 28 negara dapat melakukan perjalanan ke Iran tanpa visa dan hanya dengan membeli tiket yang dimulai tanggal 4 Februari 2024.​

Alireza Bekdali, Kepala Konsuler, Parlemen dan Urusan Warga Iran di Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri Iran hari Kamis (1/2/2024) menyampaikan pembatalan visa Iran untuk beberapa negara. 

"Luar Negeri telah mengirimkan perintah eksekutif untuk keputusan Dewan Menteri mengenai pembatalan visa bilateral dengan 28 negara. Warga negara dari negara-negara tersebut yang akan melakukan perjalanan ke Iran untuk tujuan pariwisata tidak memerlukan visa untuk melakukan perjalanan ke Iran mulai 4 Februari," Bekdali.

"Warga negara India bisa memasuki Iran dari jalur udara tanpa memerlukan visa, tapi untuk masuk melalui perbatasan darat, mereka harus mendapatkan visa," tegasnya.

Warga negara dari 28 negara dapat melakukan perjalanan ke Iran tanpa visa,  antara lain: Arab Saudi, Qatar, UEA, Bahrain, Kuwait, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tunisia, Tanzania, Mauritania, Zimbabwe, Mauritius, Seychelles, Jepang, Indonesia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Brunei, Brasil, Meksiko, Peru, Kroasia, Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Belarusia, dan India.

Republik Islam Iran sebelumnya telah membatalkan visa bagi warga kedua negara secara bilateral dengan Rusia.

Iran adalah negara dengan sejarah peradaban dan budaya kuno yang tinggi, serta geografi yang beragam dan iklim yang berbeda, yang bisa menjadi daya tarik pariwisata negara ini.

Selain itu, banyak pameran dan festival internasional di bidang industri, seni dan budaya diadakan di Iran sepanjang tahun, yang menarik perhatian para wisatawan mancanegara

Khatib Jumat Tehran: Iran Negara Paling Independen di Dunia

Khatib shalat Jumat Tehran menyebut Republik Islam Iran sebagai negara paling independen di dunia.

Seperti diwartakan IRNA, Ayatullah Sayid Ahmad Khatami, khatib salat Jumat Tehran dalam khutbahnya menilai rezim Qajar dan Pahlevi sebagai boneka pihak asing, dan mengatakan, melalui Revolusi Islam, Iran independen dan kami bangga bahwa hari ini Republik Islam Iran menjadi negara paling independen di dunia.

Ayatullah Sayid Ahmad Khatami seraya mengisyaratkan hari Dah-e Fajr (Sepuluh Fajar Kemenangan), menambahkan, partisipasi luas di pawai 22 Bahman adalah rasa syukur nikmat kemenangan revolusi, dan berpartisipasi dalam pemilu parlemen dan Dewan Ahli Kepemimpinan (Majles-e Khobregan-e Rahbari) 1 Maret mendatang adalah ungkapan rasa syukur akan nikmat kedualatan agama, independensi dan kebebasan di Iran.

Seraya mengutuk berlanjutnya serangan rezim Zionis ke Jalur Gaza, Ayatullah Khatami menegaskan, kemenangan final milik bangsa Palestina.

Ayatullah Khatami juga mengisyaratkan pengumuman Qatar terkait kemajuan di perundingan gencatan senjata di Gaza dan penghentian serangan rezim ini, dan menyatakan, dua syarat dari Hamas dalam gencatan senjata ini, pertama dihentikannya secara total serangan Israel dan pertukaran seluruh tawanan adalah rasional dan logis, namun begitu, bangsa Palestina harus tetap waspada.

Selama serangan militer Israel ke berbagai wilayah Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, lebih dari 27 ribu warga Palestina gugur dan lebih dari 66 ribu lainnya terluka

Tags