Dubes Iran di PBB Mengakui Perundingan Tidak Langsung antara Iran-AS
Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran di PBB mengakui adanya perundingan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat.
Ketika Iran mampu membangun kekuatan regionalnya dalam perang Gaza dan serangan terhadap Wilayah Pendudukan, sebuah kekuatan yang bertepatan dengan situasi “di ambang”, di mana Kamal Kharrazi, Kepala Dewan Strategis Hubungan Luar negeri Iran memperingatkan agar AS tidak mengubah doktrin nuklir Tehran jika ada ancaman terhadap Iran, situasi ini telah memaksa Amerika Serikat untuk bernegosiasi.
Menurut laporan Tasnim, sebagai tanggapan atas pertanyaan media tentang berita yang dipublikasikan mengenai negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat di Oman, Dubes dan Watap Republik Islam Iran di PBB mengumumkan, Negosiasi terus berlanjut.
Dubes Iran di PBB juga mengingatkan bahwa “negosiasi ini bukanlah yang pertama atau terakhir”.
Sebelumnya, situs Axios mengumumkan dalam sebuah laporan berita, mengutip dua pejabat Amerika, bahwa dua pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden (Brett McGurk, Penasihat Senior Biden untuk Asia Barat dan Abram Paley, perwakilan sementara AS untuk urusan Iran), bahwa pekan lalu mereka melakukan pembicaraan tidak langsung dengan para pejabat Iran di Oman tentang cara mencegah eskalasi serangan regional.
Putaran pertama perundingan antara Amerika dan Iran terjadi pada Januari 2024, ketika perundingan serupa diadakan di Oman.
Pada saat yang sama, Vedant Patel, Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya mengklaim bahwa pemerintahan Biden memiliki cara untuk berkomunikasi dengan Republik Islam Iran jika diperlukan dan terus mengevaluasi masalah ini.
Pembicaraan ini diadakan hanya satu bulan setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Republik Islam Iran di Wilayah Pendudukan pada 13 April.(sl)