Jun 29, 2024 21:04 Asia/Jakarta
  • Imam Khamenei
    Imam Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pertemuan dengan anggota penyelenggara Kongres Internasional Syuhada Muqawama dan Pembela Haram (Pembela Keamanan Asia Barat dan Haram atau Makam Suci Ahlulbait Nabi), menyebut pembela Haram sebuah fenomena menakjubkan dan penting serta salah satu manifestasi pandangan dunia Republik Islam.

Lebih lanjut Imam Khamenei menekankan, kehadiran pemuda dari berbagai etnis bangsa dalam kelompok pembela Haram menunjukkan bahwa Revolusi Islam setelah lebih dari empat dekade, masih memiliki kekuatan untuk menciptakan kembali semangat dan epik revolusi pertama.

 

Imam Khamenei seraya mengenang seluruh syuhada pembela Haram (Pembela Keamanan Asia Barat dan Haram atau Makam Suci Ahlulbait Nabi) dan front muqawama, khususnya Syahid Jenderal Soleimani, menilai membela Haram Suci (Ahlulbait Nabi) sebuah sisi simbolis dalam membela ideologi dan nilai-nilai pemilik Haram dan Ahlulbait as.

 

"Nilai-nilai tinggi mazhab Ahlulbait as seperti keadilan, kebebasan, melawan kekuatan zalim, dan "pengorbanan di jalan kebenaran", senantiasa mendapat peminat di antara mereka yang memiliki hati nurani yang murni," tambah Imam Khamenei.

 

Menurut laporan Pars Today, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut gerakan mahasiswa di berbagai universitas Amerika Serikat dalam membela rakyat Jalur Gaza adalah contoh dari hati nurani yang murni di dunia, dan menambahkan:

 

Yang penting adalah pesan membela Haram sejatinya adalah membela nilai-nilai kemanusiaan, sampai kepada hati nurani yang murni di dunia.

 

Beliau menganggap dimensi lain dari isu mempertahankan tempat suci (Haram) sebagai pandangan dunia revolusi Islam dan mengingatkan: Setiap gerakan dan revolusi yang mengabaikan lingkungan internasional dan regionalnya pasti akan terpukul, seperti halnya pergerakan bangsa Iran dalam Revolusi Konstitusional dan dalam permasalahan nasionalisasi industri minyak yang terpuruk dan tidak tuntas karena terlalu memikirkan permasalahan dalam negeri dan mengabaikan campur tangan asing, akhirnya gagal mencapai cita-citanya.

 

Rahbar menambahkan:

 

Imam Khomeini sejak hari-hari pertama kebangkitan Islam dan juga sejak awal kemenangan Revolusi Islam, senantiasa memperhatikan intervensi asing dan padangan dunia serta regional, dan tidak disibukkan isu-isu dalam negeri, dan dalam berbagai statemennya memberikan peringatan yang diperlukan terkait isu-isu ini.

 

Pertemuan anggota penyelenggara Kongres Internasional Syuhada Muqawama dan Pembela Haram

 

Imam Khamenei menyebut kehadiran pejuang pembela Haram (Pembela Keamanan Asia Barat dan Haram atau Makam Suci Ahlulbait Nabi) di negara-negara yang musuh merancang plot sangat berbahaya baginya, termasuk manifestasi pandangan dunia Revolusi Islam, dan mengatakan:

 

Dalam plotnya, musuh berencana menghancurkan pemerintah Islam dengan menduduki kawasan dan pada saat yang sama dengan menerapkan tekanan ekonomi dan politik serta tekanan “ideologis dan agama” terhadap Iran, namun sekelompok anak muda yang beriman, dengan poros Republik Islam, menggagalkan plot yang mahal kubu arogan dunia ini.

 

Beliau menekankan, dengan pandangan ini, harus dikatakan bahwa gerakan pembela Haram telah menyelamatkan Iran dan kawasan.

 

Rahbar seraya mengisyaratkan pada esensi brutal, sadis dan tak manusiawi Daesh (ISIS) dan kelompok-kelompok serupa yang dibentuk dengan dukungan persenjataan dan propaganda Amerika serta Barat, menambahkan:

 

Tujuan dari pembentukan kelompok-kelompok ini adalah mengobarkan instabilitas di kawasan, khususnya Iran, tapi para pembela Haram berhasil meredam bahaya besar ini.

 

Imam Khamenei menganggap demonstrasi kekuatan Revolusi Islam dalam menciptakan kembali semangat dan epik yang melekat di awal kemenangan sebagai dimensi lain dari gerakan para pembela Haram dan menambahkan:

 

Kehadiran generasi muda yang belum pernah melihat Imam (Imam Khomeini) dan era pertahanan suci (perang Iran-Irak) untuk mempertahankan tempat suci menunjukkan kekuatan aneh revolusi Islam dalam menciptakan kembali motivasi keagamaan dan revolusioner yang sama empat dekade lalu.

 

Seraya mengisyartkan harapan dan analisa sebagian orang yang dipengaruhi ideologi Barat terkait bahwa Revolusi Islam dan nilai-nilainya semakin melemah, Rahbar menekankan:

 

Kesucian, keberanian, pengorbanan, ketulusan dan “keyakinan yang mendalam terhadap landasan agama” pada generasi muda yang membela tempat suci (Haram Ahlulbait) merupakan fenomena indah dan unik yang menunjukkan kesalahan analisa orang Barat dan persoalan ini tidak mungkin terbentuk kecuali dengan rahmat dan bantuan Allah Swt dan Ahlulbait as.

 

Pemimpin Revolusi Islam memandang diadakannya pawai seperti 22 Bahman atau pemakaman mengejutkan seperti pemakaman Jenderal Soleimani atau para syuhada  pengabdi negara (Syahid Raisi dan kawan-kawan) sebagai wujud lain dari kekuatan regenerasi Revolusi Islam dan menekankan: Para syuhada yang membela tempat suci (Haram Ahlulbait) dan keluarga mereka adalah sumber kehormatan dan kebanggaan, serta keselamatan dan kemakmuran Iran Islami, dan Revolusi Islam jelas berhutang kepada syuhada ini dan keluarga mereka. (MF)

 

 

 

Tags