Ghalibaf : Filosofi Berdirinya Hizbullah untuk Melawan Penindas dan Membela yang Tertindas
(last modified Sun, 10 Nov 2024 03:33:04 GMT )
Nov 10, 2024 10:33 Asia/Jakarta
  • Ghalibaf : Filosofi Berdirinya Hizbullah untuk Melawan Penindas dan Membela yang Tertindas

Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan, "Kesyahidan Sayid Hassan Nasrullah menunjukkan kesia-siaan berkompromi dengan sindikat kriminal Zionis".

Mohammad Bagher Ghalibaf, Ketua Parlemen Iran dalam acara konferensi memperingati 40 tahun kesyahidan Sayid Hassan Nasrullah, mendiang Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon hari Sabtu (9/11/2024) mengatakan, "Kesyahidan Nasrullah, seorang mukmin dan mujahid bukan suatu kegagalan baginya dan bagi kelompok perlawanan. Kesyahidan beliau lebih dari sebelumnya menyibak topeng para pembunuh jahatnya dan mengungkapkan keburukan dan kesia-siaan berkompromi dengan sindikat penjahat Zionis".

"Nasrullah berdiri di sisi mujahidin Hamas sejak awal Badai Al-Aqsa dan percaya bahwa tidak ada perang yang sah seperti perang melawan Zionis" ujar Ghalibaf.

Ketua parlemen Iran mengungkapkan,"Sayid Hassan Nasrullah adalah seorang politikus yang bijaksana. Pada puncak aktivisme revolusioner dan jihadnya, beliau berbicara dan bertindak berdasarkan agama dan rasionalitas di tengah ketegangan. Nasrullah mengorganisir komunitas Syiah berdasarkan sinergi internal dan hidup berdampingan dengan kelompok lain di Lebanon".

"Hizbullah tidak pernah kehilangan akarnya atau menyimpang dari visinya dengan kesyahidan para pemimpin mereka seperti Sayid Abbas Mousavi dan Sayid Hassan Nasrullah. Filosofi dasar Hizbullah adalah melawan penindas dan membela yang tertindas. Pendidikan yang bukan hanya Islami, bahkan sesuai dengan hati nurani manusia," tegas Ghalibaf.

Ketua Majelis Syura Islami Iran menambahkan, "Nasrullah tidak melihat Hizbullah sebagai institusi militer murni, namun ia mengambil beberapa langkah lebih jauh dan mengubahnya menjadi organisasi sosial, sekaligus meningkatkan kekuatan pertahanannya hingga menjadi aktivisme strategis di wilayah barat Asia".

Ghalibaf menekankan bahwa dunia tidak akan melupakan peran Hizbullah dalam melawan terorisme Daesh,

"Hizbullahlah yang meredam ancaman internasional ini dan membangun stabilitas dan keamanan dunia dengan darah para pejuangnya" papar Ketua Parlemen Iran.

Qalibaf menambahkan,"Keamanan dunia saat ini, khususnya Eropa bergantung pada kepemimpinan Syahid Nasrullah, Hizbullah adalah penyebab perdamaian dan stabilitas. Jika para pemimpin Amerika benar-benar menginginkan perdamaian di kawasan Asia Barat, mereka seharusnya mengendalikan anjing pengawas mereka, bukan para komandan Rashid dan pemimpin Hizbullah yang bijak dengan menggunakan bom dan peralatan militer lainnya serta bantuan intelijen untuk membunuh mereka".

Konferensi internasional “Mazhab Pemikiran Nasrallah” diselenggarakan di aula pertemuan puncak negara-negara Islam di Tehran dengan dihadiri para ahli dari 13 negara dunia, sekaligus memperingati 40 hari kesyahidan pembawa bendera perlawanan, Syahid Sayid Hasan Nasrullah.(PH)