Pezeshkian: Iran Senantiasa Tegar Melawan Badai Sepanjang Sejarah
Presiden Republik Islam Iran mengatakan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa "Iran dengan peradaban tertua yang masih ada di dunia, selalu berdiri tegar melawan badai sepanjang sejarah."
Tehran, Pars Today- Masoud Pezeshkian, Presiden Republik Islam Iran dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Rabu (24/9/2025) mengatakan,"Bangsa Iran telah berulang kali membuktikan dengan semangat yang besar dan tekad yang teguh bahwa mereka tidak akan tunduk kepada penjajah, dan hari ini pun, mereka berdiri teguh melawan para agresor, dengan mengandalkan kekuatan iman dan persatuan nasionalnya."
Masoud Pezeshkian menegaskan,"Dalam Pertahanan Suci Dua Belas Hari, rakyat Iran yang patriotik dan berani mengungkap kalkulasi ilusif para agresor. Musuh-musuh Iran justru secara tidak sengaja memperkuat persatuan nasional Iran."
"Meskipun menghadapi sanksi ekonomi yang paling keras, paling lama, dan paling berat, perang psikologis dan media, serta upaya terus-menerus untuk menciptakan perpecahan, rakyat Iran menjadi pendukung yang bersatu bagi angkatan bersenjata mereka yang berani segera setelah tembakan pertama dilepaskan di tanah airnya, dan hari ini mereka masih menghormati darah syuhada," ujar Pezeshkian.
Presiden Republik Islam Iran dalam pidatonya menyinggung masalah kemanusiaan di Gaza dengan mengungkapkan,"Hari ini, setelah hampir dua tahun genosida, kelaparan massal, dan berlanjutnya apartheid di wilayah-wilayah pendudukan serta agresi terhadap negara-negara tetangganya, rencana "Israel Raya" yang konyol dan delusif sedang dipromosikan tanpa malu-malu oleh para petinggi rezim Zionis."
Menurutnya, rencana ini mencakup banyak wilayah di kawasan. Peta ini menunjukkan tujuan dan niat sebenarnya dari rezim Zionis, yang baru-baru ini disetujui oleh Perdana Menterinya. Tidak seorang pun di dunia ini yang aman dari niat agresif rezim ini.
Mengenai sikap troika Eropa, Pezeshkian menjelaskan,"Pekan lalu, tiga negara Eropa, yang tidak menjalankan komitmennya selama sepuluh tahun dan dukungan selanjutnya terhadap agresi militer untuk memaksa bangsa Iran tunfuk, mencoba memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah dibatalkan terhadap Iran dengan tekanan, intimidasi, pemaksaan, dan penyalahgunaan terang-terangan atas perintah Amerika Serikat."
"Dalam proses ini, mereka mengabaikan itikad baik, mengabaikan persyaratan hukum, menggambarkan langkah-langkah kompensasi hukum Iran terhadap penarikan AS dari JCPOA dan ketidakpatuhan serta ketidakmampuan mutlak Eropa sebagai "pelanggaran berat", secara keliru memperkenalkan diri sebagai "pihak-pihak yang telah lama terikat dalam perjanjian tersebut", dan menyebut upaya jujur Iran tidak memadai. Dan semua ini dilakukan untuk menghancurkan JCPOA yang mereka anggap sebagai pencapaian terbesar diplomasi multilateral. Tindakan ilegal ini, yang juga ditentang oleh beberapa anggota Dewan Keamanan PBB, tidak memiliki legitimasi internasional dan tidak akan disambut oleh komunitas internasional," tambah Pezeshkian.
Presiden Republik Islam Iran melanjutkan,"Republik Islam Iran menyambut perdamaian dan stabilitas. Kami percaya bahwa masa depan kawasan dan dunia harus dibentuk berdasarkan kerja sama, kepercayaan, dan pembangunan bersama. Sekali lagi, saya nyatakan di forum ini bahwa Iran tidak pernah berusaha membangun bom nuklir dan tidak akan pernah melakukannya. Kami tidak mencari senjata nuklir, dan ini adalah keyakinan agama dan fatwa kepemimpinan, dan oleh karena itu, kami tidak pernah mencari senjata pemusnah massal dengan cara apa pun dan kami tidak akan melakukannya."(PH)