Spanyol: Kami akan Menanggapi Setiap Aksi Israel terhadap Armada Kebebasan
-
Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Álvarez
Pars Today - Menteri Luar Negeri Spanyol menekankan dalam sebuah pernyataan, "Madrid akan menanggapi setiap tindakan rezim Zionis terhadap Armada Global Sumud Flotilla yang menuju Gaza.
Menurut laporan Pars Today mengutip ISNA, Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Álvarez hari Selasa (23/09/2025) mengumumkan dalam sebuah pernyataan, Madrid akan memberikan dukungan diplomatik dan konsuler kepada seluruh anggota Armada Kebebasan.
Menteri Luar Negeri Spanyol menyinggung pendekatan damai dan kemanusiaan dari inisiatif yang dimulai di Barcelona ini, dan menyatakan, "Spanyol akan menanggapi setiap tindakan yang melanggar kebebasan bergerak, kebebasan berekspresi, dan hukum internasional."
Álvarez juga meminta duta besar Spanyol untuk Tunisia melakukan investigasi yang diperlukan terhadap semua aspek serangan pesawat tak berawak baru-baru ini (oleh rezim Zionis) terhadap kapal-kapal Armada Global Sumud Flotilla di perairan Tunisia.
Sebelumnya, Spanyol dan 16 negara lainnya mengeluarkan pernyataan yang menyatakan keprihatinan atas keselamatan dan kesejahteraan anggota armada dan menyerukan agar rezim Israel menahan diri dari tindakan ilegal atau kekerasan apa pun terhadap mereka.
Pernyataan bersama itu menekankan bahwa pelanggaran hukum internasional, termasuk serangan terhadap kapal di perairan internasional atau penyitaan ilegal, merupakan penyebab utama.
Menteri Luar Negeri Spanyol juga mengatakan pada hari Senin (22/9), "Sejak Mei 2024, ketika Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengakui negara Palestina, gelombang nyata negara-negara yang mengambil tindakan ini telah dimulai, dan sekarang sejumlah besar negara mendukung solusi pembentukan negara Palestina yang merdeka untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung."
Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan bahwa armada bantuan kemanusiaan tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan pihak mana pun dan bahwa rezim Zionis Israel tidak berhak untuk mencegahnya di perairan internasional.
Dalam hal ini, Komite Internasional untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza menganggap solidaritas rakyat dan internasional sebagai satu-satunya pendorong tekanan untuk melindungi para penumpang Armada Kebebasan dan telah menyatakan, "Biarkan rezim apartheid Israel menyadari bahwa dunia sedang memperhatikan."(sl)