Fokus Pemimpin Amerika Selatan di PBB Mengritik Kebijakan AS dan Israel
https://parstoday.ir/id/news/world-i177358-fokus_pemimpin_amerika_selatan_di_pbb_mengritik_kebijakan_as_dan_israel
Pars Today - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 menjadi wadah bagi para presiden Amerika Latin untuk menyampaikan pesan-pesan tegas yang secara langsung mengkritik kebijakan luar negeri totaliter Amerika Serikat dan agresi rezim Zionis terhadap Gaza.
(last modified 2025-09-25T03:30:22+00:00 )
Sep 25, 2025 10:16 Asia/Jakarta
  • Empat presiden negara Amerika Selatan di PBB
    Empat presiden negara Amerika Selatan di PBB

Pars Today - Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 menjadi wadah bagi para presiden Amerika Latin untuk menyampaikan pesan-pesan tegas yang secara langsung mengkritik kebijakan luar negeri totaliter Amerika Serikat dan agresi rezim Zionis terhadap Gaza.

Presiden Brasil, Chili, Kolombia, dan Peru mengangkat berbagai isu dalam pidato mereka di PBB, tetapi mereka sepakat pada sejumlah poin kunci, termasuk menolak tekanan asing, mengutuk agresi rezim Zionis terhadap Gaza, dan menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional serta perlindungan kedaulatan negara masing-masing.

Menurut laporan Pars Today, keempat presiden Amerika Latin ini menekankan bahwa multilateralisme merupakan alat penting untuk menyelesaikan krisis global dan bahwa PBB harus diperkuat untuk mencegah keputusan-keputusan yang diblokir dan dihambat oleh negara-negara pemegang hak veto di Dewan Keamanan.

Sikap ini didukung oleh beberapa negara di belahan bumi selatan, sementara perwakilan Amerika Serikat dan sekutunya meninggalkan pertemuan di tengah kritik.

Presiden Chili: Ajukan Netanyahu ke Pengadilan!

Dalam pidatonya, Presiden Chili Gabriel Boric menyerukan agar Netanyahu diadili di pengadilan internasional atas apa yang disebutnya genosida di Gaza, dengan menggunakan referensi sejarah dan mengacu pada hukum internasional.

Menekankan bahwa Gaza adalah krisis global karena merupakan krisis kemanusiaan, ia membandingkan bencana tersebut dengan Holocaust pada Perang Dunia II.

Dalam pidatonya, Boric memperluas kritiknya ke konflik global lainnya, mengutuk pengeboman Iran oleh Israel dan membela validitas norma-norma internasional sebagai "kemajuan peradaban" yang harus dihormati setiap saat.

Presiden Peru Memperingatkan Totalitarianisme

Presiden Peru Dina Boluarte memfokuskan pidatonya pada perlunya mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghadapi ancaman global baru dan mencegah kebuntuan dalam pengambilan keputusan.

Presiden Peru memperingatkan kebangkitan bentuk-bentuk totalitarianisme dan campur tangan dalam urusan internal negara-negara. Meskipun ia tidak secara spesifik menyebut nama negara tertentu, pernyataannya ditafsirkan sebagai kritik tidak langsung terhadap pemerintah AS dan rezim Israel atas tindakan militer mereka baru-baru ini.

Dina Boluarte juga menekankan bahwa menyerang suatu negara atau membunuh warga sipil tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun. Presiden Peru juga memperingatkan bahwa ideologi kebencian apa pun dapat menyebabkan genosida baru jika tindakan tepat waktu tidak diambil.

Pidato Presiden Brasil Membela Demokrasi dan Mengritik Sanksi

Presiden Brasil Lula da Silva mengutuk serangan sepihak terhadap lembaga-lembaga Brasil dan menyebut sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan Trump terhadap hakim, anggota keluarga, dan pejabat negaranya sebagai hal yang tidak dapat diterima.

Da Silva menekankan pembelaan terhadap multilateralisme dan penghormatan terhadap hukum internasional sebagai cara untuk menyelesaikan sengketa antarnegara, dan memperingatkan bahwa tindakan sepihak akan menyebabkan krisis diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika.

Mengkritik kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza, da Silva mengatakan bahwa rakyat Palestina berada dalam bahaya kepunahan. Tidak ada yang membenarkan genosida yang sedang berlangsung di Gaza. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang di Gaza.

Presiden Kolombia: Bebaskan Palestina dan Tuntut Trump

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusulkan pembentukan pasukan penyelamat global, yang disetujui oleh Majelis Umum tanpa hak veto, untuk membebaskan Palestina.

Menurut Presiden Kolombia, diplomasi telah menyelesaikan perannya dan genosida di Gaza harus segera dihentikan. Petro secara langsung menuduh Washington dan NATO menghancurkan demokrasi dan memulihkan totalitarianisme dalam skala global.(sl)