Konvergensi Iran dan Eurasia; Jalan Baru bagi Perekonomian Regional dan Global
-
Pertemuan Dewan Antarpemerintah Uni Ekonomi Eurasia (EAEU)
Pars Today - Pertemuan Dewan Antarpemerintah Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) diselenggarakan di Minsk, Belarus, pada tingkat perdana menteri dan kepala pemerintahan negara anggota dan pengamat, termasuk Iran, dengan tujuan memperkuat Koridor Utara-Selatan.
Pertemuan Dewan Antarpemerintah Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) diselenggarakan di Minsk, Belarus, pada tingkat perdana menteri dan kepala pemerintahan negara anggota dan pengamat, termasuk Iran, pada hari Selasa, 30 September, dan disertai dengan resolusi tentang penguatan transit, termasuk di sepanjang rute Koridor Utara-Selatan yang melintasi wilayah Iran.
Arzybek Kozhushev, Menteri Energi dan Infrastruktur Komisi Ekonomi Eurasia mengatakan, "Wilayah dan pelabuhan Iran di Teluk Persia merupakan penghubung vital bagi Koridor Utara-Selatan untuk mencapai India."
Kozhushev menambahkan, Upaya ekstensif sedang direncanakan oleh negara-negara Uni Ekonomi Eurasia untuk mengembangkan koridor ini.
Sayid Mohammad Atabak, Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran mengatakan dalam pertemuan puncak tersebut, Hubungan perdagangan Iran dengan negara-negara anggota Uni Ekonomi Eurasia semakin erat.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Orchuk mengatakan setelah pertemuan Dewan Antarpemerintah Eurasia di Minsk, "Perjanjian perdagangan bebas dengan Republik Islam Iran dan Uni Ekonomi Eurasia langsung meningkatkan omzet perdagangan antara Tehran dan Moskow sebesar 35 persen."
Republik Islam Iran dan lima negara anggota Uni Eurasia, yang telah menerapkan perjanjian perdagangan bebas sejak 2025 dan telah menghapus tarif bea cukai pada 87 persen barang, telah mengambil langkah praktis untuk menentukan agenda tahun 2025 hingga 2028 dan menghapus hambatan non-tarif.
Pertemuan Dewan Antarpemerintah Uni Ekonomi Eurasia di Minsk merupakan latihan perencanaan dan penetapan tujuan bagi para anggota serikat ini untuk memperluas hubungan ekonomi, politik, teknologi, dan energi. Republik Islam Iran, mengingat posisinya yang berpengaruh di pasar energi global dan teknologi berbasis pengetahuan, serta posisi geopolitiknya yang unik, dapat menjadi faktor yang efektif dalam memperkuat hubungan Uni Ekonomi Eurasia di tahun-tahun mendatang.
Memperluas kerja sama Iran dengan Uni Ekonomi Eurasia dapat memberikan konsekuensi penting bagi perekonomian regional dan global. Kerja sama ini akan mengaktifkan kapasitas ekonomi Iran dan juga akan memengaruhi perekonomian regional dan global.
Penghapusan tarif bea cukai secara bertahap dan fasilitasi pertukaran barang, modal, dan jasa antara Iran dan negara-negara anggotanya (Rusia, Kazakhstan, Belarus, Armenia, Kirgistan) telah mendorong kemakmuran perdagangan regional. Sebagai penghubung vital dalam rute ini, Iran juga memainkan peran kunci dalam transit barang dari Asia Tengah ke Samudra Hindia, yang mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan kecepatan perdagangan. Dalam konteks sanksi Barat, kerja sama ini juga akan memungkinkan Iran mengatasi pembatasan dan menjadi pusat perdagangan regional (pusat efektif).
Memperkuat kerja sama dengan Iran akan meningkatkan kapasitas Uni Eurasia di bidang energi, pertanian, transportasi, dan industri, serta memperkuat posisinya dalam ekonomi global. Kerja sama ini dapat menjadi model bagi negara-negara yang berupaya mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan Barat dan menyambut multilateralisme ekonomi.
Prospek jangka panjang kerja sama Iran dengan Uni Ekonomi Eurasia akan mengarah pada pembentukan blok ekonomi-politik yang efektif di kawasan tersebut. Peta jalan kerja sama tiga tahun (2025-2028) mencakup pengembangan perdagangan digital, transportasi laut, bea cukai, serta perdagangan halal, yang dapat mendorong Iran lebih aktif di kawasan ekonomi berkembang.
Memperluas kerja sama Iran dengan Uni Ekonomi Eurasia, melampaui perjanjian perdagangan, merupakan langkah strategis untuk mendefinisikan ulang posisi Iran dalam ekonomi regional dan global.(sl)