Saran untuk Saudara-saudara Pembuat Keputusan di Turki
Okt 04, 2025 19:05 Asia/Jakarta
Pars Today – Transformasi terbaru di kawasan Asia Barat dan Kaukasus selatan telah membuat kita perlu memperingatkan saudara-saudara kita di Turki.
Seperti dilaporkan Pars Today, perkembangan yang terjadi satu tahun lalu di Asia Barat dan Kaukasus Selatan, dari berlanjutnya petualangan regional rezim Zionis, khususnya perang 12 hari melawan Iran, hingga pengaktifan snapback oleh Troika Eropa dan penerapan kembali sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran, hingga upaya Ankara untuk memainkan peran di Kaukasus Selatan, telah mendorong pentingnyau memberikan rekomendasi kepada saudara-saudara kita di Turki.
- Republik Islam Iran selalu berupaya menjalin hubungan baik dan bersahabat dengan Turki dalam beberapa dekade terakhir. Kunjungan rutin pejabat senior Iran ke Ankara dan kunjungan balasan pejabat Turki ke Iran, serta penandatanganan berbagai nota kesepahaman dan perjanjian antara kedua negara, merupakan bukti kuat keinginan Tehran untuk memperluas hubungan secara komprehensif dengan tetangga barat lautnya dan meningkatkan tingkat kerja sama. Sikap dan niat Iran yang bersahabat dan baik hati terhadap Turki telah berkali-kali diungkapkan dengan jelas kepada para pejabat Turki, terutama Presiden Recep Tayyip Erdogan, termasuk selama kudeta yang gagal pada Juni 2016. Reza Hakan Tekin, duta besar Turki untuk Tehran saat itu, mengatakan dalam konferensi pers mengenai hal ini: "Turki sangat berterima kasih atas dukungan Iran pada malam kudeta. Ini adalah persahabatan sejati. Kami juga mendukung Iran." Oleh karena itu, Tehran kini mengharapkan pendekatan serupa dari Turki.
- Mengingat keanggotaan Turki di NATO dan keselarasannya dengan kebijakan organisasi militer Barat ini, Ankara seharusnya mengambil sikap dan tindakan yang lebih hati-hati dalam mendukung rencana dan tindakan AS di kawasan, terutama terhadap Iran. Menurut situs web Turki "Turkish Minute" pada 17 Juni 2025, AS telah menggunakan fasilitas militernya di Turki, termasuk stasiun radar Kürecik, yang terletak di kota Kürecik di provinsi Malatya di Turki tenggara dan didirikan pada tahun 2012 untuk digunakan oleh NATO sebagai radar peringatan, selama serangan militer rezim Zionis terhadap Iran. Tentu saja, Tehran berharap bahwa dalam setiap kemungkinan petualangan militer oleh Israel dan AS terhadap Iran, Ankara tidak akan mengizinkan penggunaan wilayahnya atau fasilitas militer NATO dan AS di Turki untuk menyerang Iran.
- Meski petinggi Turki memiliki sikap yang keras terhadap rezim Zionis Israel, termasuk Erdogan, dan bahkan muncul perang verbal antara Erdogan dan Netanyahu, tapi berbagai berita dan laporan menunjukkan berlanjutnya hubungan perdagangand aen ekonomi antara Ankara dan Tel Aviv. Termasuk Koran Maariv, merilis data yang menunjukkan ekspor barang dari Turki ke bumi Palestina pendudukan pada enam bulan pertama 2025 mencapai setengah miliar dolar; Media ini mengakui bahwa barang tersebut dikirim ke Israel melalui jalur alternatif, khususnya melalui Yunani. Akan lebih baik bagi saudara-saudara kita di Turki untuk mengambil langkah-langkah praktis yang sejalan dengan sikap politik mereka untuk memboikot rezim Zionis, yang merupakan musuh utama Palestina dan negara-negara di kawasan.
- Menyusul aktivasi snapback oleh Troika Eropa, sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran telah diberlakukan kembali sejak Minggu, 28 September. Menurut surat kabar Jahan-e Eghtesad, Turki juga telah membekukan aset beberapa individu dan entitas yang terkait dengan kegiatan nuklir damai Iran, dengan alasan tindakan tersebut sebagai bagian dari upaya internasional untuk menekan Tehran terkait program nuklirnya. Keputusan yang dikeluarkan pada 1 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden No. 10438 ini menargetkan individu dan perusahaan yang beroperasi di berbagai sektor (termasuk fasilitas nuklir Iran, perusahaan pelayaran, perusahaan energi, dan pusat penelitian). Entitas yang menjadi sasaran antara lain Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), beberapa bank, dan perusahaan yang terlibat dalam konversi uranium dan produksi bahan bakar nuklir. Perintah Turki mencerminkan pendekatan terkoordinasi terhadap tekanan Barat, bertepatan dengan sanksi yang dijatuhkan oleh Departemen Keuangan AS terhadap jaringan pasokan senjata Iran. Tentu saja, beberapa media Barat telah berbicara tentang bantuan Turki dalam menghindari sanksi ini dan sanksi sepihak AS, yang sejalan dengan kepentingan Ankara. Namun, apa yang diharapkan, mengingat hubungan antara kedua negara, adalah bahwa setidaknya Turki, seperti Rusia dan Tiongkok, akan mengutuk penerapan kembali sanksi Dewan Keamanan setelah pengaktifan Snapback dan menekankan penentangannya terhadapnya.
- Terkait kasus Kaukasus Selatan, terdapat pula keselarasan dan tekanan dari Turki dan Republik Azerbaijan untuk membangun koridor di Armenia selatan yang menghubungkan Daerah Otonomi Nakhchivan dengan wilayah utama Republik Azerbaijan melalui darat. Koridor Zangezur, yang oleh Baku disebut Koridor Zangezur, bertentangan dengan keinginan Yerevan. Menurut para analis, hal ini menunjukkan upaya Ankara untuk menciptakan perubahan geopolitik di kawasan sesuai dengan kepentingannya sendiri, tanpa mempertimbangkan pandangan dan kepentingan Iran. Namun, setelah pertemuan presiden Republik Azerbaijan dan Armenia di Gedung Putih dan mediasi Trump dalam pembangunan jalur penghubung Nakhchivan dan Republik Azerbaijan, para pejabat Armenia telah berulang kali meyakinkan Iran bahwa kepentingan Iran telah dipertimbangkan dalam hal ini. Posisi berprinsip Iran adalah menekankan pentingnya menjaga integritas teritorial Armenia dan menentang kehadiran Amerika Serikat di kawasan serta segala bentuk perubahan batas geopolitik, terutama melalui penggunaan tekanan dan kekuatan. (MF)
Tags