Peringatan Setahun Kesyahidan Syeikh Nimr di Qom, Iran
Peringatan setahun kesyahidan Syeikh Nimr Baqir Al Nimr, ulama terkemuka Arab Saudi digelar para hari Minggu (1/1) malam di Masjid Azam kota Qom, Selatan Iran dihadiri oleh para ulama Hauzah Ilmiah dan berbagai lapisan masyarakat.
IRNA (2/1) melaporkan, Ayatullah Mohsen Araki, Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar Mazhab Islam, FIPMI dalam acara itu menyebut Syahid Ayatullah Nimr sebagai pelanjut teladan kenabian dan penerusnya, dalam jihad dan perjuangan di jalan kebenaran.
Ayatullah Araki menuturkan, ulama agung itu akhirnya mengorbankan jiwanya di jalan ini.
Ia menambahkan, para penjajah berusaha menyandera, menyiksa dan membunuh Mukminin. Akan tetapi langkah tersebut tidak berpengaruh apapun pada mereka, pasalnya berdasarkan ajaran Al Quran, akhir dari pertarungan antara kebatilan dan kebenaran pasti dimenangkan oleh para pengikut kebenaran.
Sekjen FIPMI menjelaskan, dewasa ini pertempuran musuh melawan rakyat Iran bukanlah konfrontasi militer, tapi sebuah perang budaya dan kita hanya bisa memenangkan perang ini jika mengamalkan perintah-perintah Ilahi dan bersandar kepada Tuhan.
Menurut Araki, bangsa Iran adalah bangsa yang hidup dan gembira. Berbeda dengan apa yang berusaha ditampilkan musuh bahwa rakyat Iran adalah rakyat yang berpikiran sempit dan lelah, rakyat Iran dengan mengikuti ajaran-ajaran agama, telah mencapai kemajuan luar biasa.
Dalam acara itu, karya-karya Ayatullah Syeikh Nimr beserta versi digitalnya juga dipamerkan.
Ayatullah Syeikh Nimr Baqir Al Nimr, ulama terkemuka Saudi ditangkap oleh rezim Al Saud pada Juli 2012 dan pada 15 Oktober 2015, pengadilan Saudi menjatuhkan vonis mati dengan cara dipancung dan disalib di hadapan umum pada Syeikh Nimr atas tuduhan membahayakan keamanan nasional dan berusaha melancarkan perang melawan pemerintah.
Syeikh Nimr Baqir Al Nimr akhirnya gugur syahid dihukum mati pada 2 Januari 2016 karena memprotes ketidakadilan pemerintah Saudi.
Langkah Saudi mengeksekusi mati Syeikh Nimr itu memicu reaksi keras dan kecaman dari seluruh Muslimin di penjuru dunia. (HS)