Rohani: Sektarianisme Masalah Besar Timteng !
-
Presiden Iran, Hassan Rohani
Presiden Republik Islam Iran dalam kontak telpon dengan Amir Qatar mengungkapkan bahwa sektarianisme sebagai masalah besar dan penyebab instabilitas di kawasan Timur Tengah.
Pusat penerangan kantor kepresidenan Iran melaporkan, Presiden Iran, Hassan Rohani menyambut hangat kontak telpon Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, dan menegaskan urgensi kerja sama negara-negara regional demi mewujudkan perdamaian dan ketentraman.
"Iran menghendaki dunia Islam yang menderita akibat perpecahan, melangkah kaki mewujudkan persaudaraan dan perdamaian. Oleh karena itu, Iran siap untuk berunding demi mencapai kesepakatan sejati," ujar Rohani hari Sabtu (27/5).
Dalam pembicaraan via telpon dengan Amir Qatar, Rohani menyebut terorisme sebagai masalah besar yang mengancam semua pihak.
"Solusi menumpas terorisme adalah menjalin kerja sama kolektif," tegas presiden Iran.
Di bagian lain statemennya, Hassan Rohani menyinggung stabilitas dan keamanan kawasan saling berkaitan, dan saling mempengaruhi.
Oleh karena itu, tutur Rohani, saat ini harus tercipta atmosfir moderat, dan sikap rasional dalam hubungan antarnegara, serta penggunaan solusi politik bagi penyelesaian masalah regional.
Presiden Iran menegaskan bahwa Tehran memandang sangat penting peningkatan hubungan dengan negara-negara tetangga, terutama Qatar.
"Salah satu prinsip politik luar negeri Iran adalah melanjutkan kerja sama dengan negara-negara tetangga di kawasan Teluk Persia. Dengan tekad kuat kedua pihak bisa mengatasi masalah yang menghadang, sekaligus memperkuat ikatan persaudaraan," papar Rohani.
Sementara itu, Amir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dalam kontak telpon tersebut menyampaikan selamat atas terpilihnya kembali Hassan Rohani sebagai presiden Iran dalam pilpres ke-12, dan menjelaskan hubungan Doha dan Tehran yang terjalin lama, bersejarah, dan kuat.
"Tidak ada hambatan yang menghalangi peningkatan hubungan antara Iran dan Qatar," ungkap Amir Qatar.
Dalam pernyataannya, Sheikh Tamim menyinggung sejumlah masalah regional, dan menegaskan, urgensi diolog sebagai jalan untuk meretas solusi konflik.
"Tidak diragukan lagi, perundingan dan dialog sebagai satu-satunya solusi bagi penyelesaian masalah, dan proses dialog yang dimulai oleh Kuwait sebagai wakil dari negara-negara kawasan Teluk Persia harus berlanjut," pungkasnya.