Salehi: JCPOA Tidak Bisa Dirundingkan Kembali
Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi menyatakan, kesepakatan nuklir 2015 yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan dunia tidak dapat dinegosiasikan kembali.
Hal itu dikemukakannya di Roma, di mana dia akan berpidato pada Konferensi Edoardo Amaldi ke-20, pekan depan.
Ditambahkannya, "Kami telah menekankan berulang kali bahwa JCPOA tidak dapat diganggu gugat lagi," mengacu pada kesepakatan nuklir yang disebut Rencana Aksi Bersama Komprehensif.
"Beberapa [pihak] ingin agar JCPOA dinegosiasikan kembali dalam dimensi teknis, namun hal itu tidak dapat dinegosiasikan ulang," kata Salehi seraya menekankan, bahwa Rusia, Cina dan Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, telah menekankan bahwa kesepakatan tersebut tidak dapat dinegosiasikan kembali.
Menurutnya, "Jika AS meninggalkan JCPOA, dan negara-negara lain mengikutinya, JCPOA pasti akan runtuh, tapi jika hanya AS yang keluar, panitia pemantauan kami di JCPOA harus mengambil keputusan dalam hal ini."
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menentang JCPOA yang dinegosiasikan oleh pendahulunya, Barack Obama.
Trump sendiri secara verbal beberapa kali menyerang kesepakatan tersebut dan dilaporkan berencana menolak menyatakan kepatuhan Iran terhadap JCPOA pada pertengahan Oktober.
Baru-baru ini, Trump menilai kesepakatan tersebut sangat memalukan bagi AS dan "salah satu perjanjian terburuk dan paling sepihak yang pernah dilakukan Amerika Serikat."
Namun, pihak lain dalam JCPOA selain Amerika Serikat menekankan bahwa kesepakatan tersebut harus dipertahankan serta memperingatkan potensi penarikan diri AS secara sepihak.(MZ)