Larijani Peringatkan Kenaikan Produksi Narkotika di Afghanistan
(last modified Mon, 04 Dec 2017 10:31:51 GMT )
Des 04, 2017 17:31 Asia/Jakarta
  • Ali Larijani, Ketua Parlemen RII.
    Ali Larijani, Ketua Parlemen RII.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran mengatakan, produksi narkotika di Afghanistan meningkat dari 200 ton pada tahun 2001 menjadi lebih dari 9000 ton pada tahun 2017.

Ali Larijani mengungkapkan hal itu dalam pembukaan Konferensi Internasional Pertama Anti-Narkotika di Moskow, ibukota Rusia, Senin (4/12/2017).

Ia menilai klaim dan alasan negara-negara Barat untuk menyerang Afghanistan sebagai bohong.

"Produksi narkotika di Afghanistan meningkat 45 kali lipat setelah kehadiran pasukan asing di negara ini," tegasnya.

Produksi Opium di Afghanistan.

Ketua Parlemen Iran menjelaskan, meningkatnya produksi narkotika di Afghanistan berdampak merusak bagi negara ini dan penyelundupannya juga menyebabkan negara-negara tetangga Afghanistan yang menjadi transit harus menanggung biaya dan kerugian yang tidak dapat dikompensasi.

Larijani menuturkan, antara terorisme dan produksi narkotika tidak dapat dipisahkan, dimana para penyelundup narkotika, teroris dan para pendukung mereka memiliki kepentingan bersama.

Di bagian lain pernyataannya, Larijani menyinggung upaya Iran untuk menumpas penyelundupan narkotika dan pengorbanan besar negara ini bagi dunia.

"Republik Islam Iran sebagai negara yang berada di garis terdepan dalam menumpas penyelundupan narkotika di dunia telah menghadiahkan lebih dari 3000 syahid di jalan ini," imbuhnya.

Mengenai solusi untuk menumpas perdagangan dan penyelundupan narkotika, Ketua Parlemen Iran menuntut pertukaran pengalaman dan informasi mengenai undang-undang dan kebijakan yang diambil negara-negara di sektor penumpasan narkotika dan pembentukan kelompok-kelompok parlemen anti-narkotika demi mempercepat kerjasama bilateral, multilateral, regional dan internasional.

"Parlemen-parlemen dan pemerintah harus memprioritaskan kebijakan pemberantasan narkotika sejalan dengan kebijakan anti-terorisme," pungkasnya.

Konferensi Internasional Parlemen Anti-Narkotika yang dihadiri oleh para ketua parlmen lebih dari 40 negara dunia dimulai pada Senin di Moskow. (RA)

Tags