Khatib Jumat Tehran: AS Tunjukkan Eksistensi Brutalnya
https://parstoday.ir/id/news/iran-i55388-khatib_jumat_tehran_as_tunjukkan_eksistensi_brutalnya
Khatib Shalat Jumat Tehran menyebut serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah sebagai tindakan yang bertentangan dengan semua hukum internasional.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Apr 20, 2018 16:59 Asia/Jakarta
  • Hujjatul Islam Kazem Seddiqi
    Hujjatul Islam Kazem Seddiqi

Khatib Shalat Jumat Tehran menyebut serangan militer Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah sebagai tindakan yang bertentangan dengan semua hukum internasional.

"AS dengan agresiya ini telah menunjukkan kepada masyarakat internasional tentang eksistensinya yang brutal dan liar," kata Hujjatul Islam Kazem Seddiqi dalam khutbah Jumat di Tehran, ibukota Republik Islam Iran, Jumat (20/4/2018).

 

Ia menambahkan, AS dan kubu arogansi hanya mengenal bahasa kekerasan.

 

"AS marah atas keberhasilan Poros Muqawama dalam menghadapi konspirasi penciptaan kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) di kawasan. Serangan rudal ke Suriah tidak menghasilkan apa pun bagi mereka. AS hingga sekarang gagal mencapai semua tujuannya di kawasan," jelasnya.

 

Di bagian lain khutbahnya, Hujjatul Islam Seddiqi mengecam rencana AS untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Baitul Maqdis.

 

"Dengan langkah tersebut, semua warga Palestina bangkit, yang merupakan tanda kekuatan rakyat Palestina," ujarnya.

Shalat Jumat di Tehran

 

Khatib Shalat Jumat Tehran juga menyinggung serangan pasukan keamanan rezim Zionis Israel terhadap peserta Pawai Akbar Hak untuk Pulang yang digelar di perbatasan Jalur Gaza dengan Palestina pendudukan (Israel).

 

"Kejahatan rezim pembunuh anak, Zionis Israel ini akan mempercepat kahancuran rezim tersebut," tegasnya.

 

Pawai Akbar Hak untuk Kembali Palestina akan dilanjutkan hingga peringatan pembentukan rezim palsu Zionis pada tangal 15 Mei, yang dikenal dengan Hari Nakba. Mereka menuntut hak kepulangan warga Palestina ke tanah air mereka.

 

Pawai tersebut dimulai pada tanggal 30 Maret 2018 dan hingga sekarang, 34 peserta pawai gugur syahid tertembus peluru pasukan keamanan rezim Zionis dan lebih dari 3.700 lainnya terluka. (RA)