Pidato Presiden Iran Peringati 22 Bahman (1)
(last modified Mon, 11 Feb 2019 10:01:32 GMT )
Feb 11, 2019 17:01 Asia/Jakarta
  • Presiden RII Hassan Rouhani menyampaikan pidato memperingati 22 Bahman.
    Presiden RII Hassan Rouhani menyampaikan pidato memperingati 22 Bahman.

Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani mengatakan, plot musuh anti-Republik Islam dalam setahun terakhir telah mengalami kegagalan.

"Republik Islam Iran telah menghadapi tekanan dan sanksi ekonomi selama 40 tahun terakhir," kata Rouhani dalam pidatonya di hadapan jutaan peserta Pawai Akbar 22 Bahman di Bundaran Azadi, Tehran, Senin (11/2/2019).

Dia menegaskan, jalur Revolusi Islam akan terus berlanjut sekuat dengan 40 tahun terakhir ini.

"Partisipasi luas rakyat di jalan-jalan di seluruh negeri, termasuk di Tehran berarti bahwa plot musuh dalam satu tahun terakhir telah digagalkan," imbuhnya.

Rouhani menjelaskan, tahun ini, kami mengadakan perayaan 40 tahun Kemenangan Revolusi Islam ketika Amerika Serikat, rezim Zionis dan rezim-rezim reaksioner di kawasan menempatkan rakyat kami di bawah tekanan dan sanksi.

Di bagian lain pidatonya, Rouhani menyinggung pengkhianatan raja dan penguasa sebelumnya yang telah menyebabkan sebagian wilayah Iran terpisah dari negara ini.

Dia menuturkan, orang-orang tahu dengan baik bahwa 205 tahun yang lalu, sebagian besar dari bagian utara Iran dan Kaukasus terpisah dari negara ini selama kekuasaan raja-raja Qajar yang tidak setia.

Presiden Iran lebih lanjut menuturkan, kami bertekad untuk meningkatkan kekuatan militer dan program rudal balistik meskipun ada tekanan yang meningkat dari negara-negara Barat untuk membatasi pertahanan Iran.

"Kami belum meminta dan tidak akan pernah meminta izin untuk mengembangkan berbagai jenis rudal dan kami akan melanjutkan jalur kami dan kekuatan militer kami," pungkasnya.

Hari ini, Senin, 22 Bahman 1397 Hs yang bertepatan dengan 11 Februari 2019 adalah hari peringatan Kemenangan Revolusi Islam ke-40.

Jutaan rakyat Iran di berbagai kota dan desa di seluruh pelosok negeri secara serentak memperingati Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.

Pada tanggal 11 Februari 1979, perjuangan gigih rakyat Iran yang dipimpin Imam Khomeini ra berhasil menumbangkan rezim diktator Shah Pahlavi yang didukung penuh oleh Amerika Serikat dan sekutunya. (RA)