Jubir Kemlu Iran Kecam Sikap Bungkam atas Kejahatan Israel
(last modified Fri, 22 Feb 2019 09:03:04 GMT )
Feb 22, 2019 16:03 Asia/Jakarta
  • Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Bahram Ghasemi.
    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Bahram Ghasemi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Bahram Ghasemi mengecam kebungkaman pemerintah-pemerintah regional tertentu atas kejahatan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Paelstina dan tindakan agresif rezim ilegal ini terhadap situs bersejarah dan Islam di Palestina.

Menurutnya, sikap bungkam itu telah membuat rezim Zionis semakin berani untuk melanjutkan langkah ilegal dan kejahatannya di Palestina.

"Proses pembantaian dan pembersihan etnis-agama (Palestina) di al-Quds telah berlangsung tanpa henti dan secara sistematis sejak pendudukan Palestina (pada 1948)," kata Ghasemi dalam statemennya, Kamis , (21/2/2019).

Ghasemi juga mengecam tindakan Israel untuk menutup Masjid al-Aqsa dan menyerukan negara-negara Muslim dan masyarakat internasional khususnya PBB untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan langkah rezim Zionis.

Da mengatakan, tindakan Israel ini merupakan pelanggaran terhadap kesucian Masjid al-Aqsa, yang merupakan situs paling suci ketiga bagi umat Islam.

Jubir Kemlu Iran menambahkan, tetapi kebungkaman pemerintah-pemerintah regional tertentu atas kejahatan militer rezim Zionis dan sikap yang sejalan dengan pertunjukan konyol Pertemuan Warsawa, bahkan menjalin kontak rahasia dan terbuka dengan pelaku pembunuhan massal ini telah mendorong dan menguatkan Israel untuk melakukan lebih banyak lagi agresi terhadap tempat-tempat suci di Palestina, khususnya kota Baitul Maqdis.

Jubir Kemlu Iran menyerukan langkah-langkah mendesak dan praktis oleh negara-negara Muslim dan organisasi internasional untuk mengecam tindakan terbaru Israel dan mencegah terulangnya kembali tindakan agresif itu.

Sebelumnya, puluhan warga Palestina terluka dan 15 lainnya ditangkap oleh pasukan rezim Zionis menyusul protes atas rencana penutupan Bab al-Rahmah di kompleks Masjid al-Aqsa.

Pasukan rezim Zionis Israel menutup gerbang al-Rahmah menyusul protes jemaah Palestina atas apa yang disebut sebagai upaya rezim ilegal ini untuk mengubah status gerbang tersebut.

Mereka juga menangkap sejumlah jemaah Palestina dan melakukan penganiayaan serta menutup semua gerbang yang mengarah ke Masjid al-Aqsa.

Jemaah shalat Palestina bentrok dengan pasukan rezim Zionis di kompleks Masjid al-Aqsa, timur al-Quds pendudukan pada Senin, 18 Februari 2019.

Polisi Zionis pada Minggu malam memasang kunci baru di gerbang yang mengarah ke gerbang bersejarah, Bab al-Rahmah di dinding timur Kota Tua al-Quds. Tindakan ini menuai protes jemaah shalat Palestina dan dianggap sebagai upaya Isrel untuk mengubah status Bab al-Rahmah.

Seorang anggota Wakaf Agama Islam Palestina mengatakan, Israel telah menutup area Gerbang al-Rahmah sejak 2003 atas perintah pengadilan.

"Daerah ini adalah bagian dari 144 ribu meter persegi kompleks al-Aqsa. Semua gerbang, tangga, kubah dan pekarangannya adalah bagian dari masjid. Jika orang tidak memprotes hari ini terhadap tindakan ([Israel) ini, itu akan memiliki konsekuensi, seperti memisahkan bagian ini dari masjid al-Aqsa dan merebutnya, " kata Hatem Abdel Qader.

Dia menambahkan meskipun ukuran Bab al-Rahmah besar, namun polisi Israel melarang staf dan pekerja Wakaf Agama Islam yang mengelola al-Aqsa untuk menggunakannya memasuki kompleks.

Meskipun di bawah pendudukan Israel, kompleks al-Aqsa masih dikelola oleh Wakaf Islam Palestina. Pemukim Zionis secara teratur memasuki kompleks Masjid al-Aqsa dengan dukungan pasukan Israel. Mereka sering melakukan ritual Yahudi di situs ini meskipun ada peraturan yang melarang ibadah non-Muslim di situs tersebut.

Warga Zionis percaya bahwa kompleks Masjid al-Aqsa berdiri di atas tempat Kuil Kedua milenium dulu berdiri, dan beberapa aktivis sayap kanan Zionis menyerukan penghancuran kompleks al-Aqsa untuk membuka jalan bagi Kuil Ketiga.

Para pemukim Zionis juga berusaha menggalang dukungan bagi peningkatan kehadiran mereka di situs tersebut melalui kunjungan harian untuk mengubah status quo agama dari kompleks al-Aqsa. (RA)

Tags