Rahbar: Pertempuran antara Tauhid dan Thaghut Tidak Terhindarkan
-
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Rabu pagi (03/04), pada peringatan Hari Bi'tsah Rasulullah Saw di Tehran yang dihadiri para pejabat pemerintah, duta besar negara-negara Islam dan sejumlah masyarakat dari berbagai kalangan, menyampaikan dua masalah utama; Pertama, terkait tanggung jawab menghadapi banjir terbaru dan yang kedua, menekankan kegigihan perlawanan terhadap thaghut sebagai salah satu tujuan penting pengutusan para nabi.
Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam sambutannya tentang dua masalah ini, merujuk pada peristiwa banjir di beberapa provinsi di negara itu dan masalah yang muncul darinya seperti korban dan kerugian menekankan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi korban banjir. Rahbar mengatakan, "Saya sudah tekankan kepada para pejabat bahwa pekerjaan utama adalah rekonstruksi dan rehabilitasi kerusakan yang diakibatkan oleh banjir, dan dari sekarang, semua kerusakan ini harus mendapat kompensasi."
Berbicara tentang musibah banjir yang terjadi di beberapa provinsi Iran, Ayatullah Khamenei menuturkan bahwa dalam peristiwa ini, kerja keras masyarakat, semangat solidaritas dan mobilitas di antara mereka sangat baik.
Di bagian lain pidatonya, Rahbar berbicara tentang Hari Bi'tsah Rasulullah Saw dan menganggap pengutusan para nabi di tengah berbagai umat sebagai sebuah gerakan besar dengan orientasi tauhid dan penghambaan serta penolakan terhadap thaghut. Rahbar menekankan, "Sebenarnya, thaghut adalah front yang selalu melawan gerakan tauhid, contoh dari mereka saat ini adalah para penguasa di Amerika dan beberapa negara lain."
Ayatullah Khamenei, merujuk pada beberapa pandangan yang mengklaim tujuan Islam untuk memusnahkan perang mengatakan, "Ada perang dalam Islam, tetapi masalah penting adalah orientasi perang ini. Karena kubu thagut selalu berusaha menggelar perang untuk menyebarkan kerusakan, mencari kekuasaan dan mengejar tujuan jahat. Perang seperti ini adalah tercela sementara menghadapi thaghut adalah terpuji."
Oleh karena itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam mencatat bahwa Agresi rezim Zionis selama bertahun-tahun adalah contoh nyata dari perang yang dikobarkan oleh kekuatan penindas, sementara perlawanan para pejuang Palestina dan Hizbullah Lebanon serta pertahanan delapan tahun bangsa Iran adalah contoh nyata dari jihad di jalan Allah Swt.
Dari perspektif ini, kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam jelas dan mencerahkan. Rahbar menyebut pertempuran antara "tauhid dan thagut" sebagai hal yang tak terhindarkan dan menegaskan kembali fakta bahwa front Thaghut menentang prinsip gerakan tauhid dan bahwa Amerika dan antek-anteknya seperti Al Saud, tidak akan rela kecuali kita menarik diri dari gerakan di jalan tauhid.
Oleh karena itu, dunia Islam saat ini perlu waspada terhadap tipu daya arogansi internasional dan tidak boleh salah dalam mengenali musuh utama. Ia adalah front arogansi global dan jaringan kriminal Zionisme. Hanya dengan melirik bangsa Palestina yang tertindas, yang selama puluhan tahun telah menerima luka setiap harinya dari kejahatan rezim Zionis dan para pendukungnya, dapat menunjukkan wajah sebenarnya dari para pemimpin rezim yang berkuasa dan front thaghut. Republik Islam Iran mengenal front musuh dengan benar dan dalam pertempuran dengan front arogansi di semua medan mulai dari periode Pertahanan Suci hingga menghadapi pelbagai konspirasi Amerika Serikat dan dan dalam perang melawan teroris Takfiri dan Daesh (ISIS) di kawasan telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka bertekad untuk melanjutkan jalan ini.
Tentu saja, kekuatan arogan dan yang berada di puncak piramida ini adalah Amerika Serikat pelaku kejahatan telah melakukan segalanya di tahun-tahun setelah kemenangan revolusi untuk menyerang Iran, tetapi plot-plot ini tidak dapat menghentikan bangsa Iran untuk terus berjalan. Tidak diragukan lagi bahwa bangsa Iran memiliki kemampuan untuk mengalahkan kesulitan dan kesusahan dengan adanya sanksi dan tantangan dan tetap dapat melanjutkan jalannya dengan penuh kepercayaan serta pasti akan mengalahkan musuh-musuh, yakni Amerika Serikat dan kaki tangannya serta akan mencapai kemenangan.