Perjalanan Zarif ke Turkmenistan, Menekankan Perluasan Hubungan Politik dan Ekonomi

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran bersama rombongan melakukan perjalanan ke Ashgabat, ibukota Turkmenistan.

Selama di Ashgabat, menteri luar negeri Iran akan bertemu dengan para pejabat Turkmenistan membicarakan cara-cara untuk memperluas hubungan bilateral, termasuk di bidang politik, perdagangan, transportasi, energi, bea cukai, serta transformasi regional dan global. Menciptakan kapasitas baru kerja sama baru di sektor energi dan transit adalah salah satu masalah penting dalam hubungan kedua negara. Kerja sama di kedua bidang ini memiliki kepentingan multilateral dan strategis.

Mengekspor gas dan membangun pipa minyak trilateral antara Iran, Kazakhstan dan Turkmenistan di tepi Laut Kaspia, telah menciptakan kerja sama bilateral dan multilateral di bidang energi. Sehingga kedua negara dapat bekerja sama dalam ekspor dan transit minyak dan gas. Di bidang transportasi dan transit barang, kereta api Kazakhstan-Turkmenistan-Iran juga telah mampu menghubungkan Asia Tengah melalui koridor utara-selatan menggunakan pelabuhan Chabahar ke Teluk Persia, Laut Oman dan Samudra Hindia, di mana jalur kereta api ini memberikan peluang baik untuk transit dan pengiriman barang.

Pembukaan jalur kereta api sepanjang 920 kilometer dari Kazakhstan, Turkmenistan dan Iran pada tahun 2014, sebagai koridor jalur kereta api timur-tenggara Laut Kaspia, yang terletak hampir 700 kilometer di Turkmenistan, telah menciptakan kapasitas baru untuk pengembangan lebih lanjut kerja sama Iran dengan tetangga utara ini.

Behrouz Ghezel, analis Asia Tengah berpendapat, rute transit Iran berada di urutan teratas dari sisi urgensi dan kerja sama dua negara di bidang ini adalah untuk kepentingan semua negara di kawasan. Kelebihan ini menandakan visi yang jelas tentang hubungan antara Iran dan Turkmenistan.

Sekarang bidang kerja sama antara kedua negara telah menjadi lebih terdiversifikasi dalam bidang ekonomi dan rute bersama transfer energi telah mempromosikan posisi penting dan strategis dari kedua negara di wilayah tersebut.

Aspek lain dari kerja sama antara Iran dan Turkmenistan, pengaruh dari hubungan ini pada penguatan stabilitas dan keamanan di kawasan yang sangat penting dalam situasi saat ini dan mengingat tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh kawasan.

Dalam menilai hubungan antara kedua negara, dapat dikatakan bahwa hubungan antara Iran dan Turkmenistan, di satu sisi, memiliki ikatan historis, budaya dan sosial, dan di sisi lain itu adalah kepentingan politik dan ekonomi. Demikian pula, selama kunjungan Presiden Hassan Rouhani tahun lalu, Republik Islam Iran telah menandatangani perjanjian yang baik dengan Turkmenistan, termasuk perjanjian tentang pengembangan kerja sama minyak dan gas, di mana kedua belah pihak mencapai kerangka kerja yang tepat untuk pengembangan kemitraan ini.

Hubungan antara Iran dan Turkmenistan kini menjadi lebih penting, mengingat pengembangan strategi Cina di Asia dan pandangan khusus di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat, terutama dalam hal memenuhi kebutuhan energi dan menjadi pembeli minyak terbesar. Ini terlepas dari sanksi AS dan tekanan politik terhadap negara-negara lain dalam hubungan dengan Iran mencerminkan posisi Iran dalam strategi regional-makro. Dari sini, pembicaraan menteri luar negeri Iran di Ashgabad, di samping masalah bilateral dalam kerangka konsultasi tentang keamanan ekspor energi, sehubungan dengan perilaku tak terduga dari Amerika Serikat di wilayah tersebut.