Iran Aktualita, 5 Oktober 2019
https://parstoday.ir/id/news/iran-i74408-iran_aktualita_5_oktober_2019
Transformasi Iran selama sepekan terakhir diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya pidato Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
(last modified 2025-10-26T09:26:55+00:00 )
Okt 05, 2019 17:50 Asia/Jakarta
  • Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
    Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei

Transformasi Iran selama sepekan terakhir diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya pidato Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pertemuan dengan para komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Selain itu, Iran Aktualita juga akan membahas AEOI lanjutkan penurunankKomitmen nuklir, kunjungan presiden republik Islam Iran ke Armenia, penandatanganan nota kesepakatan antara Lembaga Zona Bebas Anzali dan Pelabuhan Aktau Kazakhstan dan pidato Hossein Dehghani, Deputi Menlu Iran di pertemuan menteri-menteri luar negeri OKI.

Rahbar: Represi Maksimum Gagal, Kami Lanjutkan Penurunan Komitmen JCPOA

Pekan lalu, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran pekan lalu dalam pertemuan dengan ribuan komandan IRGC (Sepah Pasdaran) menyebut kebijakan tekanan maksimum Amerika Serikat gagal dan tidak berhasil.

Pertemuan Rahbar dengan para komandan Sepah Pasdaran

Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan berlanjutnya jalan martabat dan kekuatan Republik Islam Iran dan menbamhakan, "Kubu imperialis mengklaim ingin menajdikan Iran sebagai negara normal yang sejalan  dengan kepentingan hegemoni mereka. Tetapi sejak awal pembentukannya, Republik Islam telah menentang sistem hegemoni. Oleh karena itu tidak akan pernah menyerah terhadap kubu arogan global dan pasti akan melanjutkan jalan revolusionernya."

Ayatullah Khamenei di kesempatan tersebut menyinggung biaya musuh khususnya Amerika di Afghanistan, Irak dan Suriah serta mengingatkan, "Mereka dengan biaya besar menciptakan Daesh (ISIS) dan memberi dukungan senjata, finansial dan propaganda serta kini Daesh berhasil dikalahkan berkat upaya pemuda Suriah, Irak dan Iran, mereka mulai menebar kebohongan "Kami yang menghancurkan Daesh"."

Peran Sepah Pasdaran dalam menghadapi front persekutuan kafir dan zalim sedemikian menonjol, sehingga musuh nyata kubu arogan dan front buruk dunia bangkit melawan Sepah dan tentu saja permusuhan front jahat ini bagi Sepah Pasdaran merupakan satu kebanggaan besar.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyinggung permusuhan berkelanjutan Amerika Serikat, front arogan dan perpanjangan tangan kecil mereka di dalam negeri atas Sepah Pasdaran, dimana contoh nyatanya adalah penerapan sanksi terhadap IRGC seraya mengatakan, "Permusuhan ini yang disebabkan keberhasilan dan kemajuan Sepah Pasdaran justru menambah martabat Sepah di mata sahabat, bahkan musuh.

Dalam pidatonya, Rahbar juga menyinggung masalah nuklir. Rahbar mengatakan, "Penurunan komitmen nuklir yang tanggung jawabnya berada di tangan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) harus dilanjutkan dengan serius, detail dan komprehensif seperti yang diumumkan pemerintah, sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan dan pastinya hasilnya akan seperti itu."

Pemimpin Besar Revolusi Islam mengingatkan, "Tekanan sanksi yang dari sisi taktik kepada kita, dari sisi strategis justru menguntungkan kita."

AEOI Lanjutkan Penurunan Komitmen Nuklir

Badan Energi Atom Iran (AEOI) mengeluarkan statemen untuk merespon arahan Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei yang mengatakan bahwa penurunan komitmen nuklir yang merupakan tugas AEOI harus dilanjutkan secara serius, akurat dan komprehensif sebagaimana diumumkan pemerintah, sampai diperoleh hasil ideal, dan pasti akan mencapai hasil.

Badan Energi Atom Iran (AEOI)

Dalam statemen itu disebutkan, kami yakin sebagaimana sebelumnya para pejabat dan pakar internaisonal kagum dengan prestasi dan keberhasilan AEOI seperti produksi bahan bakar 20 persen, dalam waktu dekat ini, mereka juga akan terkejut dengan prestasi-prestasi baru pakar Iran di bidang teknologi nuklir damai.

Penurunan komitmen nuklir Iran yang berdasarkan butir-butir yang telah diprediksi di Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), dilakukan dengan tujuan mencapai keseimbangan dalam komitmen negara dengan pemanfaatan keistimewaan kesepakatan ini, sebuah masalah yang legal dan sesuai hukum dan tidak ada pelanggaran komitmen di sana.

Sejak kemenangan revolusi, Amerika Serikat telah melakukan konspirasi terhadap rakyat Iran secara terbuka dengan tekanan maksimum. Sepanjang jalan ini, pelbagai gerakan subversif, mulai dari intervensi militer AS, perencanaan kudeta, dukungan untuk rezim Saddam dalam perang yang dipaksakan dan penciptaan rasa tidak aman di sekitar Iran dengan mendukungkelompok-kelompok teroris selalu berada dalam agenda AS.

Sekarang Amerika Serikat fokus pada masalah kemampuan militer dan kekuatan pencegahan Iran serta bersamaan dengan itu mengintensifkan sanksi dengan mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan JCPOA demi mengejar tujuan memukul ekonomi Iran dan upayanya difokuskan untuk merusak stabilitas Iran.

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam pidatonya pada bulan September 2016 saat bertemu dengan para peserta seminar nasional para komandan Sepah Pasdaran menyebut ketidakpercayaan mutlak kepada Amerika hasil dari rasionalitas yang bersumber pada pemikiran, kedalaman dan pengalaman seraya mengatakan, "Kita telah menyaksikan masalah permusuhan Amerika sepanjang tahun setelah revolusi dan masalah perundingan nuklir serta masalah lain."

Kunjungan Presiden Republik Islam Iran ke Armenia

Presiden Republik Islam Iran pekan lalu berpartisipasi dan berpidato dalam KTT Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) di Yerevan, Armenia dan menjelaskan kemampuan dan kapasitas luas Iran untuk melakukan interaksi ekonomi dengan Uni Ekonomi Eurasia.

Presiden Iran dalam kunjungannya ke Armenia melakukan pertemuan bilateral dengan presiden dan perdana menteri Armenia dan dalam perundingan ini membicarakan dan bertukar pikiran soal cara memperluas dan memperdalam hubungan Iran dan Armenia.

Image Caption

Presiden Rouhani saat bertemu dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin di sela-sela KTT Uni Ekonomi Eurasia di Yerevan, Armenia menyebut JCPOA sebagai contoh keefektifan dari keberhasilan diplomasi multilateral dalam menyelesaikan masalah internasional. Putin menekankan bahwa kesepakatan ini melazimkan impelementasi seluruh komitmen timbal balik dari semua penandatangannya.

Presiden Rusia dalam pertemuan ini menyebut dimulainya kerja sama resmi Iran dalam hubungan ekonomi dengan Uni Ekonomi Eurasia dan menilainya sebagai sarana konvergensi dan perkembangan lebih luas kawasan.

Kebijakan luar negeri Republik Islam Iran didasarkan pada kerja sama, sinergi dan menemukan cara untuk mencapai kepentingan bersama. Karena itu Tehran telah menyatakan kesiapannya untuk merumuskan dan mengadopsi mekanisme politik dan keamanan bilateral dan multilateral untuk menjamin perdamaian dan keamanan semua.

Di KTT Yerevan, Rouhani menekankan bahwa kesempatan ini harus digunakan untuk kepentingan negara-negara di kawasan itu. Presiden Republik Islam Iran di KTT Eurasia juga mengundang para investor Uni Ekonomi Eurasia untuk menggunakan kapasitas dan infrastruktur luas Zona Perdagangan Bebas, Industri dan Ekonomi Khusus Iran dan pengembangan hubungan timbal balik.

Presiden Republik Islam Iran dalam pertemuannya dengan Nikol Pashinyan, Perdana Menteri Armeni menjelaskan, "Tehran dan Yerevan dapat membangun kemitraan konstruktif untuk bangsa mereka di berbagai bidang ekonomi, terutama energi, pembangunan pembangkit listrik tenaga air, angin dan matahari, transportasi, komunikasi, teknologi baru, farmasi dan layanan teknik.

Tehran dan Yerevan memiliki potensi besar untuk kerja sama bilateral dan regional di bidang transportasi, komunikasi, dan transit. Kerja sama Iran-Armenia di koridor utara-selatan dan menyambungkan Laut Hitam ke Teluk Persia dengan kereta api dan jalan darat akan menguntungkan kedua negara dan negara-negara kawasan serta dapat membuat lompatan dalam Tehran-Yerevan dan negara-negara kawasan lainnya.

Nikol Pashinyan dalam pertemuan ini menjelaskan, "Iran adalah sumber energi berkelanjutan untuk pasokan energi dan gas Armenia dan Yerevan menyerukan perpanjangan perjanjian pasokan gas dan listrik dengan Iran hingga tahun 2040."

Penandatanganan Nota Kesepakatan Zona Bebas Anzali dan Pelabuhan Aktau Kazakhstan

Nota kesepakatan antara Lembaga Zona Bebas Anzali Iran dan Pelabuhan Aktau Kazakhstan berupaya untuk mengangkut lebih banyak barang melalui koridor internasional Cina, Kazakhstan, Iran untuk membantu mengembangkan kerja sama pelayanan pelabuhan bagi para pedagang dari kedua negara dan untuk mengembangkan jalur pelayaran pengiriman peti kemas antara pelabuhan Kaspia dan pelabuhan Aktau di Kazakhstan. Nota kesepakatan ini ditandatangani di sela-sela pertemuan ke-16 Komisi Gabungan kedua negara.

Dalam dokumen kerja sama Komisi Bersama Iran-Kazakhstan, kedua belah pihak menekankan penggunaan zona bebas dalam mengembangkan kerja sama antara kedua negara, khususnya Zona Bebas Anzali dengan mendirikan perusahaan transportasi internasional dan internasional untuk mengembangkan pertukaran laut dan pertukaran bersama.

Rencana untuk memperluas koridor transit Iran adalah faktor bagi kemakmuran ekonomi bagi negara-negara yang terkurung daratan.

Mohammad Eslami, Menteri Transportasi dan Pembangunan Perkotaan Iran hari Selasa pekan lalu membahas posisi strategis Republik Islam Iran dan Koridor Utara-Selatan dan Timur-Barat pada Konferensi Internasional tentang Kapasitas Transit Eurasia, menekankan pentingnya memanfaatkan kapasitas yang tepat dari pelabuhan, terminal perbatasan dan infrastruktur transportasi lain yang ada di Iran untuk memfasilitasi transportasi dan perdagangan internasional dan regional.

Hossein Dehghani, Deputi Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran

Pidato Hossein Dehghani di Pertemuan Menteri-menteri Luar Negeri OKI

Hossein Dehghani, Deputi Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran pekan lalu dalam pidatonya di pertemuan menteri-menteri luar negeri negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang diselenggarakan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York memperingatkan semakin intensnya ketegangan di kawasan Teluk Persia.

Dehghani menyampaikan kekhawatiran atas konsekuensi yang tidak dapat diprediksi dari ketegangan ini bagi negara-negara di kawasan serta menyebut dialog dan saling percaya merupakan satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan setengah abad terakhir. Karen Teluk Persia merupakan satu dari kawasan paling penting dan sensitif dunia dari sudut pandang geopolitik dan perhitungan strategis. Keberadaan cadangan besar energi dan juga posisi strategis Selat Hormuz menempatkan Teluk Persia di pusat perhatian kekuatan-kekuatan dunia.

Intervensi dan ketegangan yang diciptakan AS di Teluk Persia selama beberapa dekade terakhir menunjukkan fakta bahwa Teluk selalu menghadapi ancaman eksternal dan perlu memperkuat keamanan dengan partisipasi dan kerja sama negara-negara regional untuk menggagalkan ancaman.