Salehi: Bagian Kedua Reaktor Arak akan Dioperasikan
(last modified Tue, 08 Oct 2019 05:05:26 GMT )
Okt 08, 2019 12:05 Asia/Jakarta
  • Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi
    Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi

Kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), Ali Akbar Salehi mengumumkan rencana operasionalisasi bagian kedua reaktor Arak dalam tiga pekan mendatang.

Ali Akbar Salehi, hari Senin (7/10) mengungkapkan kesiapan lembaga yang dipimpinnya untuk menjalankan seluruh keputusan yang diambil, termasuk implementasi langkah keempat pengurangan komitmen Iran terhadap JCPOA. 

Kepala Organisasi Energi Atom Iran, menjelaskan bahwa bagian kedua reaktor Arak akan diluncurkan dalam tiga pekan mendatang.

"Reaktor ini memiliki bagian primer dan sekunder, dengan sebagian besar proses dilakukan di tingkat sekunder," ujar Salehi.

Mengenai peluncuran sentrifugal canggih IR6, Salehi mengungkapkan, "Iran dengan langkah pengurangan komitmennya terhadap JCPOA telah menunjukkan kemampuannya yang berada di puncak. Oleh karena, rantai 30 sentrifugal canggih akan diluncurkan dalam tiga pekan mendatang,".

"Maksimal, hingga akhir bulan, sekitar 2.500 SU akan ditambahkan pada kapasitas sebelumnya sebesar 5.560 SU, yang berarti peningkatan sebesar 40 persen pengayaan uranium Iran," tegas Salehi.

 

Reaktor nuklir Iran

Menurut Kepala Organisasi Energi Atom Iran, penurunan komitmen Iran ini secara teknis tidak melanggar JCPOA, dan ada kemungkinan mengubah kondisi sebagaimana sebelumnya.

Pada 8 Mei 2018, AS secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok 5 +1 yang ditandatangani pada 2015. Tidak hanya itu, AS juga kembali menjatuhkan sanksi nuklir terhadap Tehran.

Menyikapi langkah AS tersebut, Republik Islam Iran yang bersabar selama setahun akhirnya mengambil tiga langkah pengurangan komitmennya, termasuk meningkatkan level pengayaan uranium menjadi 3,67 persen dan menambah cadangan uraniumnya serta membatalkan penghentian semua program penelitian dan pengembangan nuklirnya.(PH)

Tags