Iran Segera Merespons Ketidakpatuhan dan Tindakan Tidak Konstruktif Tiga Negara Eropa
(last modified 2020-01-15T09:50:46+00:00 )
Jan 15, 2020 16:50 Asia/Jakarta
  • Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi
    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi dalam menanggapi dimulainya proses penyelesaian sengketa di Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) oleh tiga negara Eropa, menggambarkan langkah itu sebagai pasif dan lemah.

"Kami akan memberikan jawaban serius dan tegas atas ketidakpatuhan dan langkah-langkah tidak konstruktif tiga negara Eropa," jelas Mousavi.

Jerman, Inggris dan Perancis yang dikenal sebagai Troika Eropa hari Selasa, 14 Januari, merilis pernyataan di Brussel telah mengaktifkan mekanisme penyelesaian sengketa di JCPOA.

Pengumuman dimulainya proses penyelesaian sengketa dan pengaktifan pasal 36 JCPOA disampaikan oleh pihak-pihak Eropa dalam kondisi dimana pasal ini telah lama dijadikan rujukan oleh Republik Islam Iran.

Iran dan tiga negara Eropa anggota JCPOA

"Setahun setengah yang lalu, Menteri Luar Negeri Iran telah mengirim surat resmi kepada Koordinator Komisi Gabungan JCPOA untuk memulai proses penyelesaian sengketa di JCPOA. Jadi, tidak ada hal baru yang terjadi dari sisi proses dan bukan praktis," ungkap Jubir Kemenlu Iran.

Sejauh ini, pihak Eropa di JCPOA meski memiliki komitmen di kesepakatan ini dan dengan transparan serta resmi memberi janji pasca keluarnya AS dari JCPOA di komisi bersama, tetap tidak mampu menunjukkan langkah serius dan nyata untuk menunaikan komitmennya.

Pada pasal 36 JCPOA disebutkan:

"Jika Iran percaya bahwa masing-masing atau semua kelompok 5 + 1 telah gagal memenuhi kewajiban mereka, Iran dapat merujuk masalah tersebut kepada Komisi Bersama untuk penyelesaian. Dengan demikian, bila setiap anggota 5 + 1 percaya bahwa Iran belum memenuhi komitmennya, kelompok 5 +1 pun dapat melakukan hal yang sama."

Sekarang, pihak Eropa telah menyampaikan dalam pernyataan bahwa mereka telah meluncurkan mekanisme penyelesaian sengketa dengan niat baik yang bertujuan untuk mempertahankan JCPOA dan berharap untuk menemukan jalan keluar dari kebuntuan melalui dialog diplomatik yang konstruktif. Mereka telah menyatakan bahwa untuk melakukannya, mereka tidak akan bergabung dengan kampanye Tekanan Maksimum (AS) terhadap Iran.

Mikhail Ulyanov, Wakil tetap Rusia di PBB dan organisasi internasional mengatakan di Twitter dalam menanggapi keputusan tiga negara Eropa anggota JCPOA menyampaikan harapannya agar keputusan pihak Eropa ini tidak membuat situasi lebih rumit daripada sebelumnya.

Menyusul penarikan Amerika Serikat secara sepihak dari JCPOA, Iran berupaya mempertahankan perjanjian nuklir dengan syarat bahwa pihak-pihak lain dalam perjanjian tersebut juga memenuhi kewajibannya. Selama hampir dua tahun, pihak Eropa belum mengambil langkah substansial dalam memenuhi kewajiban mereka. Karena alasan ini, Iran mulai mengurangi komitmennya sesuai dengan hak-haknya dalam kerangka JCPOA dalam periode enam puluh hari.

Dengan demikian, Iran pada 5 Januari mengumumkan pernyataan langkah kelima dan terakhir dalam mengurangi kewajiban JCPOA-nya, menyatakan bahwa Tehran tidak lagi memiliki batasan pada operasinya (termasuk kapasitas pengayaan, persen pengayaan, jumlah bahan yang diperkaya, penelitian dan pengembangan) dan selanjutnya, program nuklir Iran hanya akan berjalan sesuai dengan kebutuhan teknisnya, sementara kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional akan berlanjut seperti biasa.

Sementara itu, Republik Islam Iran telah menyatakan bahwa, seperti di masa lalu, Tehran sepenuhnya siap untuk menghadapi itikad baik dan upaya konstruktif untuk mempertahankan perjanjian internasional ini, tetapi akan merespons dengan tepat dalam menghadapi segala ketidakpatuhan, niat buruk dan tindakan non-konstruktif.

Sikap Iran jelas dalam masalah ini.

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran

Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran di akun Twitternya menulis, "Tiga negara Eropa bisa menyelamatkan JCPOA, tetapi tidak dengan tunduk kepada Amerika Serikat dan menekan pihak yang sudah berkomitmen (Iran). Sebab, mereka seharusnya  berani menjalankan kewajibannya."

Intinya adalah bahwa para politisi dan pembuat kebijakan dari Brussel hingga London dan Berlin semuanya ingin mempertahankan JCPOA, tetapi menjaga JCPOA tidak bisa dilakukan dengan hanya berbicara. Alih-alih mengeluarkan deklarasi, pihak Eropa harus membuktikan kehendak independen mereka untuk membela komitmen multilateral.

Tags