Kebohongan Trump Mengenai Teror terhadap Komandan al-Quds
(last modified Sat, 18 Jan 2020 10:59:36 GMT )
Jan 18, 2020 17:59 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa dia memerintahkan pasukan Amerika untuk meneror Komandan Pasukan al-Quds Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 karena pejabat tinggi militer Iran ini berencana untuk menyerang empat Kedutaan AS.

"Saya dapat mengungkapkan bahwa saya percaya (targetnya) itu ada empat kedutaan," kata Trump kepada Fox News tak lama setelah militer AS meneror Letjen Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, ibu kota Irak.

Namun alasan tersebut dibantah sendiri oleh para pejabat tinggi AS. Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan bahwa tidak ditemukan adanya bukti spesifik dari para pejabat intelijen, yang bisa menunjukkan, bahwa Iran memang berencana menyerang empat kedutaan AS.

"Saya tidak melihat satupun (bukti rencana serangan)," kata Esper seperti dikutip CBS, Senin (13/1/2020).

Tuduhan yang dilontarkan Trump tidak sepenuhnya didukung oleh pemerintahannya. Beberapa anggota Partai Demokrat dan Republik di Kongres telah mempertanyakan kebenaran alasan serangan itu. Bahkan mereka menuntut adanya penjelasan yang memadai dan terperinci.

Selain itu, terungkap sejumlah fakta baru tentang pembunuhan terhadap Letjen Soleimani yang berakhir dengan serangan balasan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak.

Salah satu fakta itu adalah misi pembunuhan terhadap pejabat militer Iran itu ternyata telah direncanakan tujuh bulan sebelumnya.

Menurut Sky News, sebuah sumber yang dirahasiakan namanya mengatakan bahwa rencana itu muncul sejak tujuh bulan, tepatnya Juni 2019.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, juga mendesak agar operasi pembunuhan Soleimani bisa dilaksanakan.

Intelijen rezim Zionis Israel juga dilaporkan membantu operasi AS dalam membunuh Letjen Soleimani, pada 3 Januari 2020.

Menurut NBC News, intelijen AS telah mengetahui pesawat Aibus A320 milik maskapai Suriah Cham Wings Airlines yang ditumpangi Letjen Soleimani telah mendarat.  

Intelijen Zionis kemudian mengkonfirmasi informasi AS, dan berujung pada serangan teror yang merenggut nyawa pejabat tinggi militer Iran itu. (RA)

Tags