Terapi Plasma di RS Baghiyyatollah al-Azam, Iran (1)
(last modified Sat, 25 Jul 2020 12:01:40 GMT )
Jul 25, 2020 19:01 Asia/Jakarta
  • Donor Plasma di Rumah Sakit Baghiyatollah al-Azam, Iran.
    Donor Plasma di Rumah Sakit Baghiyatollah al-Azam, Iran.

Terapi plasma telah dipertimbangkan di Republik Islam Iran sebagai cara untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh pasien terinfeksi virus Corona, COVID-19.

Meski metode tersebut masih dalam tahap uji klinis, namun cara ini telah dilakukan di beberapa rumah sakit di banyak kota di Iran dan telah smenunjukkan hasilnya.

Donor plasma ini adalah para mantan pasien COVID-19 setelah sebulan sembuh dari infeksi virus Corona. Plasma darah itu disuntikan kepada pasien yang masih sakit.

Dalam foto-foto ini, para donor plasma diambil plasmanya di Rumah Skit Baghiyyatollah al-Azam, Tehran, ibu kota Republik Islam Iran.

Plasma darah pasien Corona yang telah sembuh dianggap memiliki antibodi yang tinggi. Plasma darah merupakan bagian cair dari darah yang membawa sel darah, agen pembekuan darah, oksigen dan komponen kunci lainnya, termasuk antibodi.

Penanggungjawab program terapi plasma Iran Hassan Abolghasemi pada 14 April 2020  mengatakan, program penggunaan plasma darah milik pasien Corona yang sembuh untuk mengobati para pasien Covid-19, sudah dimulai di enam provinsi Iran.

"Hasil awal penelitian menunjukkan penggunaan terapi plasma menurunkan 40 persen tingkat kematian pada pasien Corona dengan kondisi kritis," ujarnya kepada kantor berita IRNA.

Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa 251.319 orang pasien yang terinfeksi virus Corona di Iran telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit.

Juru bicara Kemenkes Iran, Dokter Sima Sadat Lari pada Sabtu (25/7/2020) mengatakan Iran mencatat 2.316 kasus baru positif Corona dalam 24 jam terakhir dan total kasus saat ini mencapai 288.839 orang.

"195 pasien meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir, dan total korban jiwa menjadi 15.484 orang," ujar Dokter Sadat Lari.

Data total kasus positif Covid-19 di dunia melebihi 16 juta orang dengan korban meninggal 643 ribu orang, sedangkan 9.760.000 orang dinyatakan sembuh. (RA)

 

Tags