Nov 03, 2020 16:53 Asia/Jakarta
  • Kementerian pertahanan Iran
    Kementerian pertahanan Iran

Kementerian Pertahanan Iran dalam sebuah pernyataan memperingati peristiwa 13 Aban hari ini menyatakan perlawanan terhadap imperialisme global memiliki kaitan erat dengan filosofi Revolusi Islam.

"Bangsa Iran menduduki sarang mata-mata AS tidak hanya membutakan mata para penghasut, tetapi juga membuktikan itikad serius untuk melawan imperialis global," tulis pernyataan kementerian pertahanan Iran dalam statemen yang dikeluarkan hari ini.

"Hari ini, setelah lebih dari empat dekade pemaksaan, penindasan, kejahatan, intimidasi dan sanksi yang kejam dan destruktif terhadap negara Islam Iran yang besar dan mencintai kebebasan, urgensi pendudukan sarang mata-mata AS menjadi semakin jelas melebihi sebelumnya," tegasnya.

Kementerian pertahanan Iran dalam statemennya menyinggung berbagai langkah musuh untuk melemahkan Republik Islam dengan mengatakan, "Mereka melancarkan perang yang timpang terhadap bangsa ini, membunuh dan melukai puluhan ribu orang, menyerang fasilitas vital dalam agresi brutal, mengerahkan tekanan politik, sosial dan keamanan yang besar, invasi budaya habis-habisan terhadap fondasi intelektual dan ideologis bangsa Iran, peluncuran perang proksi oleh kelompok kriminal teroris dan menjatuhkan sanksi ekonomi paling parah dalam sejarah negara ini hanyalah beberapa dari rangkaian kejahatan  Amerika Serikat terhadap bangsa Iran,".

Setiap tanggal 13 Aban, yang tahun ini bertepatan dengan 3 November, diperingati sebagai hari nasional bangsa Iran menentang imperialisme internasional.

Empat puluh satu tahun yang lalu, pada 13 Aban 1358 Hs yang bertepatan dengan 4 November 1979, mahasiswa Iran menduduki kedutaan besar AS di Tehran sebagai bentuyk protes atas plot konspiratif AS terhadap Revolusi Islam.(PH)

 

Tags