Iran Aktualita, 28 November 2020
-
Syahid Fakhrizadeh
Dinamika Iran sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya mengenai kesyahidan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dan reaksinya dari dalam negeri.
Rahbar memerintahkan peneror ilmuwan Iran dihukum, Presiden Rouhani menilai teror terhadap ilmuwan nuklir Iran karena kekalahan musuh berturut-turut, dan Iran akan membalas keras aksi teror terhadap Syahid Fakhrizadeh. Selain itu, isu lainnya tentang pernyataan Mayjen Salami bahwa musuh menghapus opsi serangan militer, Iran akan mentransfer pengalaman produksi listrik ke Yaman, ekspor Iran ke Uni Eropa tumbuh 13 persen dan ratusan ilmuwan Iran masuk dua persen top dunia.
Rahbar Perintahkan Peneror Ilmuwan Iran Dihukum
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan sehubungan dengan teror Syahid Dr. Mohsen Fakhrizadeh.
Ayatullah Khamenei hari Sabtu (28/11/2020) mengatakan, ilmuwan unggul, dan terkemuka nuklir, dan pertahanan Iran, Dr. Mohsen Fakhrizadeh gugur syahid diteror para penjahat bayaran, dan keji.
Ia menambahkan, tokoh ilmu luar biasa ini telah mengorbankan jiwa mulianya di jalan Tuhan, dalam kerja-kerja keilmuan yang besar, dan abadi. Ia mendapatkan derajat tinggi kesyahidan, sebagai ganjaran Tuhan.
Rahbar menjelaskan, ada dua masalah penting yang harus diperhatikan semua pejabat pemerintah Iran secara serius, pertama, pengusutan kasus kejahatan ini, dan menghukum keras para pelakunya, serta pihak yang memberi perintah, kedua, melanjutkan kerja keras Syahid Fakhirzadeh di bidang ilmu pengetahuan, dan berbagai bidang yang digelutinya.
Di akhir pesannya, Ayatullah Khamenei mengucapkan selamat atas kesyahidan Dr. Mohsen Fakhrizadeh, dan menyampaikan belasungkawa atas kehilangan beliau, kepada keluarga terhormat, masyarakat sains Iran, dan seluruh kolega serta murid-muridnya di berbagai bidang, serta memohon derajat tinggi untuk beliau dari Allah swt.
Rouhani: Teror Ilmuwan Nuklir karena Kekalahan Musuh Berturut-turut
Presiden Republik Islam Iran menilai serangan teroris mengerikan terhadap ilmuan nuklir karena ketidakberdayaan musuh menghadapi bangsa Iran.
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani, pada hari Sabtu (28/11/2020) mengatakan, "Tidak diragukan lagi, insiden teroris yang mengerikan ini disebabkan oleh ketidakmampuan musuh bebuyutan bangsa Iran melawan gerakan ilmiah dan kehormatan serta kemampuan bangsa besar Iran, dan kekalahan mereka yang berturut-turut di kawasan dan arena politik lainnya, serta kedalaman kelicikan dan kebencian mereka, membangkitkan berbagai tindakan tidak manusiawi lainnya di benak masyarakat dunia,".
Iran Kirim Surat kepada Dewan Keamanan PBB
Wakil Tetap Republik Islam Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majid Takht-Ravanchi, mengirim surat kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (27/11/2020), yang isinya menyatakan, "Rezim Zionis bertanggung jawab atas teror syahid Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir di Iran.
Takht-Ravanchi menyebut pembunuhan ilmuwan nuklir Iran sebagai pelanggaran hukum internasional dan rencana untuk menghancurkan kawasan Asia Barat, serta menuntut Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB untuk mengutuk tindakan tersebut.
Iran akan Balas Keras Aksi Teror terhadap Syahid Fakhrizadeh
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, menyatakan pembalasan keras menanti para pembunuh Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan.
Mayor Jenderal Mohammad Bagheri dalam sebuah statemen mengatakan, “Sekali lagi para teroris bengis yang berafiliasi dengan arogansi global dan rezim Zionis yang jahat, dalam sebuah tindakan brutal, telah meneror salah satu manajer dan pelayan di bidang ilmiah, riset, dan pertahanan Iran.”
Mohsen Fakhrizadeh, Kepala Organisasi Penelitian dan Inovasi Kementerian Pertahanan Iran, gugur syahid dalam serangan teroris di sekitar Tehran pada Jumat (27/11/2020) malam.
Syahid Fakhrizadeh adalah ilmuwan penting dan salah satu dari lima tokoh Iran yang namanya masuk dalam daftar 500 orang paling kuat di dunia menurut majalah Foreign Policy Amerika.
Mayjen Salami: Takut Balasan Iran, Musuh Hapus Opsi Serangan Militer
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan, musuh saat ini menghapus opsi serangan militer karena mengkhawatirkan pukulan balasan dari Republik Islam Iran.
Mayor Jenderal Hossein Salami dalam upacara pembukaan Hari Basij yang berlangsung melalui konferensi video pada hari Rabu (25/11/2020) mengatakan, "Kini, musuh menargetkan pelemahan Republik Islam, agama, budaya, mata pencaharian dan kesehatan rakyat Iran,".
"Tapi, Basij berdiri di semua bidang untuk mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa Iran di bawah komando Pemimpin Besar Revolusi Islam," tegasnya.
Mayjen Salami juga menyatakan bahwa Basiji tidak takut menghadapi musuh, karena Basiji sedang mempertahankan martabat bangsa Iran dan akan berdiri sampai titik darah penghabisan melawan musuh.
Upacara pembukaan peringatan hari Basij bersamaan dengan peresmian sekitar 3.000 proyek layanan Basij di berbagai penjuru Iran.
Hari ini, Rabu (25/11/2020) diperingati sebagai hari pembentukan Basij atas perintah Imam Khomeini selaku pendiri Republik Islam Iran.

Iran akan Transfer Pengalaman Produksi Listrik ke Yaman
Duta Besar Iran untuk Yaman, bertemu dengan Pelaksana Tugas Kepala Kementerian Listrik dan Energi pemerintah penyelamatan nasional Yaman, dan membicarakan seputar transfer pengalaman teknis, dan pelatihan di bidang produksi listrik.
Dubes Iran untuk Yaman, Hassan Irlou, dalam pertemuan dengan Plt Kepala Kementerian Listrik dan Energi Yaman, Abdul Ghani Al Madani di Sanaa, menegaskan kesiapan Tehran untuk mentransfer pengalaman produksi listrik ke Sanaa.
Dubes Iran, dan Plt Kepala Kementerian Listrik Yaman dalam pertemuan ini menekankan peningkatan koordinasi, dan penguatan kerja sama bilteral, serta penandatanganan nota-nota kesepahaman dua negara di bidang produksi listrik.
Kedua pihak juga membicarakan seputar transfer pengalaman Iran, dan pelatihan tenaga teknis di Kementerian Listrik Yaman dengan bantuan para pakar Iran.
Ekspor Iran ke Uni Eropa Tumbuh 13 Persen
Ekspor Iran ke negara-negara anggota Uni Eropa dalam sembilan bulan di tahun 2020 meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kamar Dagang Tehran hari Minggu (22/11/2020) menyatakan, selama sembilan bulan di tahun 2020, Iran mengekspor barang senilai 563 juta euro ke negara-negara anggota Uni Eropa, yang meningkat 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selama periode ini, nilai tertinggi ekspor Iran ke Uni Eropa dipasok komoditas makanan yang tercatat sebesar 222 juta euro.
Laporan tersebut menambahkan bahwa tujuan ekspor terbesar Iran di Uni Eropa adalah Jerman, yang selama 9 bulan pertama tahun 2020 mengisi sekitar 36 persen dari nilai ekspor Iran ke Uni Eropa dengan tingkat pertumbuhan sekitar 7 persen.
Ratusan Ilmuwan Iran Masuk Dua Persen Top Dunia
Ratusan ilmuwan Iran dari berbagai universitas dan pusat riset negara ini masuk jajaran dua persen ilmuwan teratas dunia.
Berdasarkan pembaruan basis data penulis artikel ilmiah terkemuka dunia, dari ratusan peneliti Iran, sebanyak 76 dosen tetap Universitas Tehran termasuk di antara dua persen ilmuwan teratas di dunia.
Berdasarkan data ini, sebanyak 433 peneliti dari seluruh Iran termasuk dalam daftar dua persen ilmuwan top, dan 76 peneliti merupakan dosen tetap Universitas Tehran.
Evaluasi ini didasarkan pada kutipan referensi dalam database paper ilmiah Scopus.(PH)