Des 07, 2020 11:30 Asia/Jakarta
  • Brigadir Jenderal Ali Fadavi, Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)
    Brigadir Jenderal Ali Fadavi, Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC)

Merujuk pada perlawanan bangsa Iran dan pengakuan kekalahan musuh terhadap Republik Islam, Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam mengatakan, "Amerika tidak dapat menghentikan Revolusi Islam."

Menurut laporan Iran Press, Brigadir Jenderal Ali Fadavi, Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), pada hari Minggu (06/12/2020) pada upacara peringatan Hari Mahasiswa di Universitas Tehran mengatakan, "Perang antara Front Kebenaran dan Front Arogansi yang dipimpin oleh Amerika Serikat akan terus berlanjut."

16 Azar, Hari Mahasiswa Iran

Menekankan bahwa musuh tidak berani melakukan perang keras dengan Iran, Brigjen Fadavi mencatat, "Kerusakan terbesar terhadap Republik Islam Iran dilakukan oleh Amerika Serikat di masa kekuasaan Demokrat melalui sanksi, dan pada kenyataannya mereka menerapkan kejahatan dunia pada bangsa Iran."

Wakil Komandan IRGC juga merujuk pada teror atas Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan pertahanan dan nuklir terkemuka Iran, dan berkata, "Boneka dan penjahat dunia membunuh lebih dari 17.000 orang Iran dengan serangan teroris. Setan-setan ini bahkan tidak tahan dengan para jihadis di bidang sains dan mereka membunuh orang-orang yang dicintai ini."

Saeed Jalili, Wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, juga mengatakan pada acara tersebut, "16 Azar adalah simbol perjuangan mahasiswa dan universitas melawan gerakan arogan, dan mahasiswa harus waspada."

Jalili, menyatakan bahwa satu-satunya senjata musuh adalah dengan mengintimidasi, seraya mencatat, "Pesan para syahid Revolusi Islam adalah jangan takut dan jangan khawatir dan melanjutkan jihad ilmiah dengan kekuatan."

Tanggal 16 Azar 1399 H yang bertepatan dengan 6 Desember 2020 M dalam kalender Republik Islam Iran diberi nama Hari Mahasiswa.

Tags