Seputar Kunjungan Zanganeh ke Moskow dan Lobi Pasar Minyak
(last modified Sun, 20 Dec 2020 13:44:57 GMT )
Des 20, 2020 20:44 Asia/Jakarta
  • OPEC-Plus
    OPEC-Plus

Menteri Perminyakan Republik Islam Iran Bijan Namdar Zanganeh Ahad (20/12/2020) di kunjungannya ke Moskow bertemu dengan petinggi negara ini dan membahas transformasi pasar minyak.

Departemen Energi Rusia hari Sabtu (19/12/2020) kepada Kantor Berita Tass menyatakan, Menteri Energi baru Rusia, Nikolai Shulginov hari Ahad akan bertemu dengan Zanganeh.

Setelah pengangkatan Alexander Novak, mantan menteri energi Rusia sebagai wakil perdana menteri, Shulginov ditunjuk sebagai ketua departemen energi Rusia.

Bijan Zanganeh, menteri perminyakan Iran

Kerja sama Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi dan negara non aggota (OPEC-Plus) di kondisi pandemi Corona sedikit banyak berhasil mempertahankan keseimbangan harga minyak di pasar.

Tak diragukan lagi kerja sama Iran dan negara-negara seperti Rusia yang juga tercatat sebagai produsen dan eksportir terbesar minyak, dan termasuk negara yang memiliki pengaruh besar di bidang kebijakan dan transformasi dunia, akan meningkatkan bobot dan pengaruh di pasar energi global dan berbagai keputusan.

Abdullah Alami, pengamat pasar minyak di sebuah artikelnya di Koran al-Qabas Kuwait saat menganalisa peran negara-negara anggota OPEC menyatakan ujian sejati OPEC-Plus dari dua sisi, pertama menolak menambah produksi minyak lebih banyak dan kedua, melaksanakan penuh kesepakatan penurunan produksi untuk memulihkan stabilitas di pasar global. Ia meyakini bahwa hasil dari ujian ini akan terlihat jelas di sidang OPEC-Plus mendatang.

Apa yang membuat optimis sepertinya dalah hasil keputusan OPEC-Plus di tahun 2020 telah menciptakan keseimbangan dan stabilitas relatif di pasar minyak global.

Saat ini OPEC memproduksi sekitar sepertiga minyak dunia, namun tingkat produksi OPEC-Plus sekitar 50 persen di mana angka ini menunjukkan peran penting koalisi produsen minyak ini. Kini harus ditunggu keputusan yang bakal diambil OPEC-Plus di sidang mendatang mereka.

Sekretaris OPEC mengumumkan, sidang ke 47 komisi bersama teknis dan sidang ke 25 komite bersama menteri yang rencananya digelar 16-17 Desember 2020 diundur pada 3-4 Januari 2021. Sementara sidang tingkat menteri OPEC dan non OPEC akan digelar pada 4 Januari 2021.

Bijan Zanganeh 4 Desember setelah sidang ke 12 menteri perminyakan dan energi OPEC-Plus kepada wartawan mengatakan, penurunan produksi yang kita miliki hingga akhir tahun adalah 7.700.000 barel dan penurunan ini pada bulan Januari 2021 akan berubah menjadi 7.200.000 barel. Sementara penurunan produksi setelah bulan Januari akan ditentukan di pertemuan selanjutnya tingkat menteri OPEC-Plus.

Namun, jika keputusan dibuat dalam beberapa bulan mendatang untuk mengubah tingkat penurunan produksi, jumlah ini tidak akan melebihi 500.000 barel. Mengenai dampak keputusan ini terhadap harga pasar, Menteri Perminyakan Iran mengatakan: "Saya tidak berpikir itu akan memiliki efek yang menentukan di pasar, karena 500.000 barel per hari tidak banyak, sedangkan keputusan saat ini dibuat selama satu bulan dan untuk bulan-bulan selanjtunya akan diputuskan dalam pertemuan-pertemuan mendatang."

Bagaimana pun juga keputusan final akan diambil dalam beberapa bulan dan pertemuan mendatang. Setiap keputusan di bidang ini akan mengikuti penawaran dan permintaan pasar. Seperti yang dijelaskan menteri perminyakan Iran, sepertinya keputusan ini realistis dan bijaksana dengan meminta pendapat anggota.

Hal-hal ini menunjukkan bahwa konvergensi antara negara-negara anggota OPEC dan non OPEC sangat berpengaruh pada seluruh anggota dan berbagai negara harus menghindari langkah sepihak, karena langkah seperti ini dapat berujung pada perpecahan di keputusan. (MF)