Araqchi: Jika Sanksi AS Dicabut, Iran akan Hentikan Pengayaan Uranium 20 Persen
Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Politik, Seyyed Abbas Araghchi mengatakan, Republik Islam akan mengakhiri pengayaan uranium 20 persen, jika sanksi AS yang menindas terhadap negaranya dicabut.
Araghchi dalam wawancara eksklusif dengan televisi Jepang, NHK pada hari Kamis (7/1/2021) menyinggung efek sanksi destruktif AS terhadap Iran selama empat tahun terakhir.
"Jika sanksi dicabut dan Iran mendapat keuntungan dari kesepakatan nuklir JCPOA, maka Republik Islam akan kembali pada komitmen nuklirnya," kata Araghchi.
"Pengayaan 20 persen bisa diakhiri dengan cepat dan mudah," tegasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan kembalinya AS ke JCPOA, wakil menlu Iran menilai masalah tersebut tergantung pemangku kebijakan utama di Washington, dan Tehran masih menunggu bagaimana pemerintah baru AS di bawah Joe Biden menyikapi masalah ini.
Pada 8 Mei 2018, Presiden AS, Donald Trump menarik diri dari JCPOA dan berjanji akan membujuk Iran untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dengan menjalankan kebijakan kampanye "tekanan maksimum".
Masa kepresidenan empat tahun Trump akan segera berakhir, dan dia telah gagal menjalankan tekanan maksimum terhadap Iran.(PH)