Iran Minta Dunia Arab Fokus pada Israel Daripada Mengusik Tehran
(last modified Sat, 17 Apr 2021 03:50:23 GMT )
Apr 17, 2021 10:50 Asia/Jakarta
  • Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC).
    Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC).

Iran meminta Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) untuk memusatkan perhatiannya pada program senjata nuklir Israel daripada bekerja sama dengan Zionis untuk menyudutkan Tehran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada Jumat (16/4/2021) malam, mengatakan statemen yang mentah dan tidak bertanggung jawab Liga Arab dan P-GCC merupakan kelanjutan dari sikap mereka yang anti-Iran.

"Tujuan dari pernyataan itu bukan keinginan berpartisipasi, tetapi untuk merusak proses pembicaraan teknis di Wina," ujarnya seperti dikutip laman Farsnews.

P-GCC pada Rabu lalu, menyerukan agar negara-negara Arab dilibatkan dalam perundingan kesepakatan nuklir di Wina. Dalam suratnya kepada menteri luar negeri Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Inggris, dan Jerman, P-GCC mengaku mereka berkontribusi penting dalam memperkuat keamanan dan stabilitas di kawasan.

"Pembicaraan saat ini di Wina tidak boleh hanya fokus pada program nuklir Iran, tetapi juga harus mencakup perilaku Iran sebagai sumber instabilitas di kawasan, program rudal balistik dan drone," kata Sekjen P-GCC Nayef Falah al-Hajraf dalam surat tersebut.

Menanggapi hal itu, Khatibzadeh mengatakan sekjen P-GCC harus tahu bahwa Iran adalah anggota Badan Energi Atom Internasional dan semua kegiatan nuklirnya berada di bawah pengawasan organisasi itu.

"Jelas bahwa pengembangan program ini sesuai dengan hak sah Republik Islam Iran dan akan terus berlanjut untuk memenuhi kebutuhan damai," tegasnya.

"Lebih baik mereka memusatkan perhatiannya pada pihak-pihak yang melanggar kesepakatan dan resolusi 2231 Dewan Keamanan, daripada berpuara-pura tidak tahu tentang fakta yang ada," ucapnya.

Khatibzadeh meminta Liga Arab dan P-GCC untuk memperhatikan bahaya yang ditimbulkan oleh ratusan hulu ledak nuklir rezim Zionis dan penolakannya untuk bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang membuat Israel menjadi ancaman terbesar bagi perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan. (RM)