Iran Aktualita, 8 Mei 2021
(last modified Sat, 08 May 2021 09:22:06 GMT )
May 08, 2021 16:22 Asia/Jakarta
  • Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.
    Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Perkembangan di Republik Islam Iran diwarnai sejumlah isu penting, di antaranya adalah pidato penting Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menandai Hari Quds Internasional, Hari Buruh Internasional dan Hari Guru.

Bismillahirrahmanirrahim

الحمد للّه ربّ العالمین و الصّلاة‌ و السّلام علی سیّدنا محمّد خاتم النّبیّین و اشرف الخلق اجمعین و علی آله الطّیّبین الطّاهرین و صحبه المنتجبین و من تبعهم باحسان الی یوم الدّین.

Palestina, isu paling penting dan aktual umat Islam

Masalah Palestina masih menjadi isu kolektif yang paling penting dan aktual bagi umat Islam. Kebijakan sistem kapitalis dan tirani telah memotong tangan sebuah bangsa dari rumahnya, tanah air, dan tanah leluhurnya, dan kemudian ditempatkan rezim teroris dan orang asing di sana.

Logika pembentukan rezim Zionis

Adakah yang lebih lemah dan sangat rancu daripada logika rapuh dari pembentukan rezim Zionis? Negara-negara Eropa berdasarkan pengakuannya telah menindas kaum Yahudi selama era Perang Dunia II. Jadi, penebusan atas (darah) orang-orang Yahudi harus dilakukan dengan mengusir sebuah bangsa di Asia Barat dan melakukan pembantaian tragis di negara itu…!

Ini adalah logika yang dipegang oleh pemerintah-pemerintah Barat dengan memberikan dukungan mutlak dan gila-gilaan kepada rezim Zionis. Dengan begitu, semua telah mempertanyakan klaim palsu mereka tentang hak asasi manusia dan demokrasi. Ini adalah peristiwa yang menggelikan dan memilukan selama lebih dari 70 tahun yang terus berlanjut dan sesekali lembaran lain ditambahkan pada peristiwa itu.

Melawan rezim Zionis adalah tugas semua

Sejak hari pertama, orang-orang Zionis telah mengubah Palestina yang dirampas menjadi sebuah basis terorisme. Israel bukanlah sebuah negara, tapi garnisun teroris untuk melawan bangsa Palestina dan bangsa-bangsa Muslim lainnya. Perang terhadap rezim haus darah ini adalah perang melawan penindasan dan perang melawan terorisme, dan ini adalah tugas semua.

Kelemahan dan perpecahan di tengah umat Islam, membuka jalan bagi perampasan Palestina

Patut dicatat bahwa meski rezim penjajah didirikan pada tahun 1948, namun persiapan untuk merampas titik penting dari wilayah Islam ini dimulai bertahun-tahun sebelumnya. Tahun-tahun itu bertepatan dengan intervensi aktif Barat di negara-negara Islam untuk menegakkan sekularisme dan nasionalisme ekstrem dan buta, serta mengantarkan pemerintah otoriter, terpesona, atau boneka Barat pada kekuasaan. Sebuah studi tentang peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut di Iran dan Turki serta negara-negara Arab di Asia Barat hingga Afrika Utara, menyingkap sebuah fakta pahit ini bahwa kelemahan dan perpecahan di tengah umat Islam telah membuka jalan bagi malapetaka perampasan Palestina, dan pukulan ini menimpa umat Islam dari dunia arogan.

Sinergitas kamp Barat dan Timur dengan kapitalis Zionis dalam perampasan Palestina

Ini menjadi pelajaran bahwa pada masa itu, baik kubu kapitalisme maupun komunisme melakukan sinergi dengan Qarun-qarun Zionis. Inggris menyusun dasar konspirasi dan menindaklanjutinya. Para kapitalis Zionis menjalankannya dengan uang dan senjata, dan Uni Soviet adalah pemerintahan pertama yang mengakui pembentukan rezim ilegal dan mengirim sejumlah besar orang Yahudi ke sana.

Rezim penjajah adalah produk dari situasi waktu itu di dunia Islam di satu sisi, dan konspirasi serta agresi Eropa di sisi lain.

Perubahan perimbangan kekuatan di dunia saat ini menguntungkan Dunia Islam

Sekarang situasi dunia tidak lagi seperti dulu, kita harus selalu mengingat fakta ini. Hari ini perimbangan kekuatan menguntungkan Dunia Islam. Berbagai peristiwa politik dan sosial di Eropa dan Amerika Serikat telah menyingkap kelemahan dan kepincangan struktural dan manajerial yang serius serta moral Barat di mata dunia. Kisruh pemilu di AS dan ujian yang telah mempermalukan para pemimpin mereka yang sombong dan arogan, serta kegagalan satu tahun dalam menangani pandemi Corona di AS dan Eropa, dan skandal-skandal lain, serta kekacauan politik dan sosial baru-baru ini di negara-negara utama Eropa, semuanya adalah sinyal dari proses kemunduran dan keredupan kamp Barat.

Di sisi lain, pertumbuhan pasukan perlawanan di wilayah-wilayah Islam yang paling sensitif, pertumbuhan kemampuan defensif dan ofensif mereka, meningkatnya kesadaran, motivasi, dan harapan di tengah bangsa-bangsa Muslim, tumbuhnya kecintaan pada slogan-slogan Islami dan Qur'ani, berkembangnya sains, tumbuhnya semangat mandiri dan berdikari di antara bangsa-bangsa, merupakan sinyal baik yang mengabarkan masa depan yang cerah.

Perlunya sinergi negara-negara Muslim soal isu Palestina dan Quds

Di masa depan yang diberkahi ini, sinergi di antara negara-negara Muslim harus menjadi sebuah tujuan utama dan fundamental, dan tampaknya ini tidak sulit untuk diraih. Fokus dari sinergitas ini adalah masalah Palestina, yang berarti (sinergitas) semua negara, dan masa depan al-Quds al-Sharif. Hakikat inilah yang telah mengilhami hati bersih Imam Khomeini (semoga Tuhan merahmatinya) untuk mengumumkan Hari Quds Internasional pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Sinergitas kaum Muslim pada masalah al-Quds al-Sharif adalah mimpi buruk musuh Zionis dan para pendukungnya di Amerika dan Eropa. Gagalnya prakarsa "Kesepakatan Abad" dan kemudian upaya normalisasi hubungan beberapa pemerintahan lemah Arab dengan rezim penjajah, merupakan upaya putus asa untuk melarikan diri dari mimpi buruk tersebut.

Saya katakan dengan tegas: upaya ini tidak akan berhasil, gerakan ke arah keruntuhan dan keredupan rezim musuh Zionis telah dimulai dan tidak akan pernah berhenti.

Faktor penentu masa depan: Perlawanan berkelanjutan di wilayah pendudukan dan dukungan global kaum Muslim kepada mujahidin Palestina

Dua faktor penting yang menentukan masa depan. Pertama dan yang utama adalah berlanjutnya perlawanan di wilayah Palestina serta penguatan garis jihad dan syahadah. Dan kedua, dukungan global dari pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia kepada para mujahidin Palestina.

Semua – para negarawan, intelektual, ulama, partai dan kelompok, pemuda yang energik, dan lapisan lainnya – harus menemukan posisinya dalam gerakan global ini dan memainkan peran. Hal inilah yang menggagalkan tipu daya musuh, dan untuk janji Ilahi ini, "Ataukah mereka hendak melakukan tipu daya? Maka orang-orang yang kafir itu merekalah yang kena tipu daya." (At-tur, ayat 42), telah menghadirkan sebuah bukti dari akhir zaman, "… Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya." (Yusuf, ayat 21).

Kubah Shakhrah

(Pidato dalam Bahasa Arab)

Saya ingin berbicara sedikit dengan para pemuda Arab dalam bahasa mereka sendiri:

Bismillahirrahmanirrahim

Salam sejahtera untuk semua orang Arab yang merdeka, khususnya para pemuda. Salam sejahtera untuk orang-orang Palestina yang tangguh dan al-Quds serta para pelindung Masjid al-Aqsa.

Salam untuk para syuhada perlawanan dan sejumlah besar mujahidin yang telah mengorbankan hidup mereka di jalan ini, khususnya Syeikh Ahmad Yassin, Syahid Sayid Abbas Mousavi, Syahid Fathi Shaqaqi, Syahid Imad Mughniyeh, Syahid Abdel Aziz Rantisi, Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, dan akhirnya figur terkemuka para syuhada perlawanan, Syahid Qasem Soleimani – masing-masing setelah menjalani kehidupan yang berkualitas dan penuh berkah – dengan kesyahidannya mereka juga meninggalkan pengaruh penting di front perlawanan.

Perjuangan rakyat Palestina dan darah suci para syuhada perlawanan membuat bendera berkah ini tetap berkibar dan meningkatkan kekuatan batin jihad Palestina ratusan kali lipat. Dulu pemuda Palestina membela diri dengan melempar batu, dan sekarang membalas musuh dengan meluncurkan rudal presisi.

Palestina dan Quds disebut dalam al-Quran sebagai "Tanah Suci." Selama puluhan tahun, Tanah Suci ini diduduki oleh manusia yang paling kotor dan jahat; para syaitan yang membantai orang-orang mulia dan kemudian mengakuinya tanpa malu-malu. Orang-orang rasis yang menyiksa pemilik tanah dengan pembunuhan, penjarahan, pemenjaraan, dan penyiksaan selama lebih dari 70 tahun, tetapi – segala puji bagi Allah – (Zionis) belum mampu mengalahkan tekad mereka.

Palestina tetap hidup dan melanjutkan jihad, dan dengan pertolongan Tuhan, akhirnya akan mampu mengalahkan musuh jahat. Al-Quds al-Sharif dan seluruh Palestina adalah milik rakyatnya dan akan kembali kepada mereka, Insya Allah, dan (pekerjaan) ini tidak sulit bagi Allah Swt.

Dalam kasus Palestina, semua pemerintah dan bangsa-bangsa Muslim memiliki tugas dan tanggung jawab, tetapi poros jihad berada di tangan orang Palestina sendiri, yang saat ini berjumlah sekitar 14 juta orang di dalam dan di luar wilayah ini. Persatuan dan kesatuan tekad dari komunitas ini mampu melakukan sebuah pekerjaan besar. Hari ini persatuan adalah senjata terbesar rakyat Palestina.

Musuh-musuh persatuan Palestina adalah rezim Zionis, Amerika, dan beberapa kekuatan politik lainnya. Namun jika masyarakat Palestina tidak terpecah dari dalam, musuh-musuh eksternal tidak bisa berbuat apapun. Poros persatuan ini harus berupa jihad internal dan ketidakpercayaan pada musuh. Musuh utama rakyat Palestina – yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Zionis yang jahat – tidak boleh menjadi sandaran kebijakan Palestina.

Orang-orang Palestina – baik di Gaza, Quds, dan Tepi Barat, baik di wilayah tahun 1948, dan bahkan di kamp-kamp pengungsi – semuanya membentuk satu kesatuan dan harus mengejar strategi yang saling terkait. Setiap bagian harus membela bagian lainnya dan menggunakan instrumen-instrumen yang tersedia ketika mereka ditekan.

Hari ini harapan akan kemenangan lebih besar dari sebelumnya. Perimbangan kekuatan secara drastis berpihak pada rakyat Palestina, sementara musuh Zionis semakin tak berdaya dari tahun ke tahun. Militer mereka yang menyebut dirinya "tentara yang tak pernah terkalahkan," sekarang telah menjadi "tentara yang tidak pernah melihat kemenangan" setelah pengalaman (perang) 33 hari di Lebanon serta pengalaman (perang) 22 hari dan 8 hari di Gaza.

Situasi politiknya memaksa mereka menggelar empat pemilu dalam dua tahun. Situasi keamanannya secara beruntun mengalami kegagalan, dan meningkatnya keinginan orang Yahudi untuk pergi telah menjadi hal yang memalukan bagi rezim arogan itu. Upaya konstan yang dibantu oleh AS untuk melakukan normalisasi dengan beberapa negara Arab adalah tanda lain dari kelemahan rezim ini, dan tentu saja ini tidak akan membantunya.

Puluhan tahun lalu, mereka menjalin hubungan dengan Mesir. Sejak hari itu hingga sekarang, rezim Zionis menjadi jauh lebih rentan dan lebih lemah. Dengan kondisi ini, apakah hubungan dengan beberapa negara lemah dan hina dapat membantunya?

Tentu saja, negara-negara tersebut juga tidak akan mendapatkan keuntungan dari hubungan ini. Musuh Zionis akan merampas kekayaan atau tanah mereka serta menyebarkan kerusakan dan ketidakamanan di (tengah-tengah) mereka.

Tentu saja, fakta-fakta ini tidak boleh membuat tugas berat orang lain di hadapan gerakan ini terlupakan. Para ulama Islam dan Kristen harus mengumumkan normalisasi sebagai haram hukumnya, dan para intelektual serta orang-orang merdeka harus menjelaskan kepada semua orang tentang hasil dari pengkhianatan ini, yang merupakan penikaman dari belakang bagi Palestina.

Di pihak lain, proses keruntuhan rezim dan peningkatan kekuatan front perlawanan adalah kabar gembira tentang masa depan yang cerah: meningkatnya kekuatan pertahanan dan kekuatan militer, kemandirian dalam membangun senjata yang efektif, kepercayaan diri para mujahidin, tumbunya kesadaran para pemuda, melebarnya lingkaran perlawanan di seluruh Palestina dan sekitarnya, bangkitnya pemuda baru-baru ini dalam membela Masjid al-Aqsa, serta terefleksinya perjuangan dan ketertindasan bangsa Palestina di tengah opini publik di berbagai belahan dunia.

Logika perjuangan Palestina juga telah didaftarkan oleh Republik Islam Iran dalam dokumen PBB, sebuah logika yang progresif dan atraktif. Para pejuang Palestina dapat mengajukan sebuah referendum dari semua penduduk asli Palestina. Referendum ini akan menentukan sistem politik negara, dan penduduk asli dari semua etnis dan agama, termasuk pengungsi Palestina harus berpartisipasi di dalamnya. Sistem politik ini akan memulangkan pengungsi ke dalam (tanah airnya) dan memutuskan nasib orang-orang asing yang menumpang di situ.

Tuntutan ini didasarkan pada demokrasi yang umum yang diterima di dunia dan tidak ada seorang pun yang bisa mempertanyakan (sistem) yang maju ini. Para mujahid Palestina harus melanjutkan perjuangan yang sah dan bermoral mereka terhadap rezim penjajah sedemikian rupa sehingga tuntutan ini diterima.

Majulah dengan nama Allah Swt dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan menolong orang yang membela agamanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei

Rahbar: Guru, Perwira Laskar Kemajuan Nasional Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya memperingati Hari Guru Iran, Minggu (2/5/2021) mengatakan, para guru adalah perwira kemajuan negara.

Ayatullah Khamenei menuturkan, Hari Guru di Iran diperingati bertepatan dengan hari gugurnya Syahid Muthahari. Karakteristik beliau harus menjadi teladan bagi para guru baik di Hauzah Ilmiah, universitas, serta sekolah. Syahid Muthahari adalah seorang pemikir, alim, filsuf sekaligus fakih. Kekhususan ini terdapat dalam diri beliau, namun karakteristik beliau yang paling penting adalah selain memproduksi pemikiran juga menyebarkannya. Penyebaran pemikiran sangat penting. Tokoh terkemuka ini tidak pernah berdiam diri.

Rahbar menambahkan, "Kami menyaksikan sendiri, Syahid Muthahari selalu tenggelam dalam pikirannya, dan selalu berusaha menyebarkan pemikiran yang benar dan mendalam kepada masyarakat, beliau telah memulai sebuah 'jihad perangkat lunak' dalam makna yang sebenarnya. Selama bertahun-tahun, beliau menghadapi gelombang serangan budaya, berhadapan langsung dan mengalahkannya. Masalah bagi Syahid Muthahari bukan sekadar gelombang Marxisme dan orientalisme, begitu banyak pemikiran orientalisme yang sebenarnya liberalisme Barat."

Rahbar menjelaskan, Syahid Muthahari membimbing masyarakat, dan memberikan ketenangan serta keyakinan kepada mereka di jalan pemikiran yang benar. Beliau adalah orang yang bertanggung jawab, dan berorientasi pada tugas. Ia benar-benar memperhatikan tugasnya.

"Di akhir paparan ini tepat kiranya untuk mengapresiasi para guru yang tidak menghentikan pelayanan mereka kepada murid-murid meski di masa wabah virus Corona ini, dan memberikan pelayanan terbaiknya dari jarak jauh, mereka telah melipatgandakan kerja keras," pungkas Rahbar.

Ayatullah Khamenei Puji Pengorbanan Pasukan Quds IRGC

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan Pasukan Quds IRGC adalah faktor terbesar dan efektif dalam mencegah diplomasi yang pasif di Asia Barat.

Hal itu disampaikan Rahbar dalam pidato yang disiarkan oleh televisi nasional Iran pada Minggu (2/5/2021) sore bertepatan dengan Hari Buruh Internasional dan Hari Guru.

"Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat sangat gusar dengan pengaruh Iran di kawasan. Mereka marah pada Pasukan Quds dan Syahid Soleimani karena alasan ini," kata Ayatullah Khamenei.

Untuk alasan yang sama, lanjutnya, mereka meneror Syahid Soleimani. Kita tidak boleh membuat pernyataan yang mengobarkan semangat musuh.

"Hari ini beberapa komentar terdengar dari pejabat tertentu Iran, yang mengejutkan dan menyedihkan. Sebagian dari apa yang dikatakan adalah pengulangan dari ucapan-ucapan AS," tambahnya.

Sejujurnya, tegas Rahbar, Pasukan Quds adalah faktor efektif terbesar dalam mencegah diplomasi pasif di Asia Barat dan telah mewujudkan kebijakan Republik Islam yang independen dan bermartabat di kawasan.

"Barat bersikeras bahwa kebijakan luar negeri Iran harus condong ke arah mereka dan di bawah bendera mereka, dan juga patuh kepada mereka karena dulu seperti ini selama bertahun-tahun. Baik di akhir era Qajar maupun selama pemerintahan rezim Pahlavi yang panjang, Iran berada di bawah kendali kebijakan Barat," ungkapnya.

Ayatullah Khamenei mencatat bahwa Revolusi Islam telah membebaskan Iran dari dominasi Barat. Selama 40 tahun ini, Barat - baik Amerika maupun Eropa - mencoba mengembalikan dominasi mereka sebelumnya atas negara kita.

Ia lebih lanjut mengatakan dimana pun di dunia, kebijakan luar negeri tidak ditentukan oleh Kementerian Luar Negeri. Di seluruh dunia, kebijakan luar negeri ditentukan oleh badan-badan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi dari Kementerian Luar Negeri. Tentu saja Kementerian Luar Negeri ikut serta, tetapi hanya pelaksana.

"Di Republik Islam, hal ini dilakukan oleh Dewan Tinggi Keamanan Nasional. Di lembaga tinggi ini, para pejabat tinggi negara hadir dan mereka menentukan kebijakan luar negeri Iran," kata Ayatullah Khamenei.

Pemilu, Peluang Tak Tergantikan untuk Perkuat Negara

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menggambarkan pemilu sebagai masalah utama untuk membela kepentingan negara, dan dia mendesak masyarakat tidak berkecil hati dan patah semangat untuk berpartisipasi dalam pemilu.

"Saya ingin mengatakan dua hal mengenai pemilu. Pertama, pemilu secara harfiah merupakan kesempatan penting dan masyarakat tidak boleh berkecil hati dan patah semangat dari pemilu. Dan kedua adalah bahwa pemilu tidak boleh dirusak dengan kata-kata yang tidak berguna dan janji yang tak berdasar dan tanpa dukungan," kata Rahbar dalam pidato yang disiarkan langsung televisi nasional Iran pada Minggu (2/5/2021) sore menandai Hari Buruh Internasional dan Hari Guru.

Ayatullah Khamenei mengimbau masyarakat untuk didorong penuh agar berpartisipasi dalam pemilu. Dia menuturkan, mereka yang ingin mengikuti pemilu presiden harus menawarkan pekerjaan kepada masyarakat.

"Pemilu merupakan kesempatan yang unik dan tidak ada yang bisa menggantikan posisi pemilu untuk negara dan untuk memperkuat fondasi kekuatan negara," tegasnya.

Rabar menjelaskan, pemilu adalah partisipasi rakyat. Ketika rakyat hadir, tidak ada kekuatan yang dapat menggoyahkan sistem negara. Jadi, setiap orang yang berpartisipasi dalam pemilu sebenarnya adalah untuk kekuatan negara mereka, untuk menjaga negara mereka,  dan untuk nasib negara serta masa depan negara mereka.

Ayatullah Khamenei mengatakan, segelintir orang mematahkan semangat masyarakat. Mereka merusak pemilu dan merusak citra badan-badan seperti Dewan Garda Konstitusi. Ini adalah kelakuan yang salah.

"Semua pemilu kita berjalan dengan baik dan sehat. Mungkin saja ada penyimpangan yang terjadi, tapi tidak mempengaruhi hasil pemilu. Ada kasus-kasus yang telah dikeluhkan dan kita telah menindaklanjuti dan melakukan penyelidikan serius. Pelanggaran yang bertentangan dengan kepercayaan sama sekali tidak ada dalam pemilu kita," tegasnya.

Tentu saja, lanjutnya, beberapa orang menerima pemilu jika hasilnya sesuai dengan yang mereka inginkan. Jika tidak sejalan dengan keinginan mereka, mereka menuduh pemilu dan para penyelenggara pemilu. Terkadang, seperti peristiwa tahun 1388 HS, mereka membuat kerusuhan.

"Tuduhan itu tidak bermoral, dan kerusuhan adalah sebuah kejahatan," tegasnya.

Mengenai sanksi, Rahbar menuturkan, pembicaraan tentang sanksi telah berlangsung selama beberapa tahun dan hari ini juga masih dibicarakan. Menurut saya, cara terbaik dan paling sukses untuk menetralkan sanksi adalah dengan memperkuat produksi nasional. Jika kita benar-benar mewujudkan ini, maka yakinlah bahwa sanksi akan dinetralkan dan teratasi. Ketika mereka melihat Iran tidak terdampak oleh sanksi dan upaya internal meningkat, maka musuh akan terpaksa untuk mencabut sanksi.

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi

Iran Bantah Kabar Pertukaran Tahanan dengan AS

Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi tidak membenarkan kabar tentang kesepakatan antara Iran dan Amerika Serikat untuk pertukaran tahanan.

"Kabar tersebut belum dikonfirmasi," kata Takht-Ravanchi dalam menanggapi laporan media bahwa Tehran-Washington sepakat untuk menukar delapan tahanan dan pelepasan tujuh miliar dolar dana Iran yang diblokir.

"Iran selalu menekankan pertukaran tahanan secara menyeluruh antara kedua negara," tambahnya seperti dilansir IRNA, Minggu (2/5/2021).

Republik Islam Iran berulang kali mengusulkan pertukaran tahanan antara kedua pihak, tetapi AS menolaknya dengan alasan yang tidak berdasar.

Beberapa warga Iran ditahan di penjara AS hanya dengan tuduhan mengabaikan sanksi ilegal dan sepihak Washington terhadap Tehran.

Produk Nano Teknologi Iran Diekspor ke 45 Negara

Sekretaris Lembaga Khusus Pengembangan Teknologi Nano Iran, Saeed Sarkar mengumumkan ekspor produk teknologi nano Iran ke 45 negara di seluruh dunia.

"Saat ini, produk nano Iran diekspor ke 45 negara, termasuk Korea Selatan, Australia, Cina, Eropa dan Amerika Latin," kata Saeed Sarkar hari Minggu (2/5/2021).

"Teknologi baru, termasuk teknologi nano, adalah masalah yang sangat penting sehingga kami bisa meraih posisi yang baik di bidang ini dengan masuknya Republik Islam Iran tepat waktu ke arena disiplin ilmu nano," tegasnya.

Saeed Sarkar juga menjelaskan saat ini negaranya telah mendapatkan keuntungan dari teknologi nano di 18 bidang industri, tetapi masih harus memperkenalkan produk baru ke pasar untuk mendukung peningkatan produksi.

"Kami tidak hanya akan berdiri sendiri di masa depan, tetapi juga akan memenuhi kebutuhan negara lain," pungkasnya.

Film Iran Sabet Empat Penghargaan di Festival Film Internasional AS

Film Iran, Gorken memenangkan penghargaan utama pada upacara penutupan Festival Film Internasional Riverside ke-19 di AS.

Fim Gorken besutan sutradara muda Kasem Molaei menyabet empat penghargaan pada penutupan Festival Film Internasional Riverside ke-19 yang berlangsung Minggu (2/5/2021) malam.

Film Iran ini mkeraih penghargaan untuk kategori film terbaik, aktris terbaik (Vishka Asayesh), pemeran tim terbaik dan film terbaik dari sudut pandang penonton.

Didirikan pada tahun 2002 di California, AS, Festival Film Internasional Riverside diadakan setiap tahun dalam kategori film panjang, film pendek, animasi, dokumenter dan mahasiswa dengan fokus utamanya untuk menampilkan karya sosial yang berbeda dan menantang.

Festival film internasional Riverside ke-19 diadakan secara virtual dari 27 April hingga 1 Mei di Riverside, California.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh

Jumpa Pers Jubir Kemlu Iran

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif ke negara-negara pesisir Teluk Persia tidak ada hubungannya dengan pembicaraan Komisi Bersama JCPOA di Wina.

"Kunjungan Doktor Zarif ke negara-negara Teluk Persia berada dalam kerangka kerja dari 'diplomasi Ramadan' seperti yang telah dilakukan ke negara-negara Muslim lainnya pada awal bulan Ramadan, dan kemungkinan lawataan ini juga akan berlanjut," kata Khatibzadeh ketika menjawab pertanyaan dalam jumpa pers mingguan di Tehran, Senin (3/5/2021).

Dia menambahkan, perjalanan ke negara-negara tetangga kami tidak memerlukan alasan khusus dan tidak ada hubungannya dengan pembicaraan Wina.

"Kami selalu berharap dapat menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan dapat bernegosiasi dengan mereka," ujarnya.

Merujuk pada rencana delegasi Amerika Serikat untuk berkunjung ke kawasan Teluk Persia, Khatibzadeh mengatakan, apa yang AS lakukan berdasarkan kebijakan terkait dengan dirinya sendiri, dan Iran tidak akan ikut campur dalam hal itu.

Pertemuan Komisi Bersama JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) dilaksanakan di Wina dengan dihadiri oleh delegasi Iran dan kelompok 4 + 1 (Jerman, Prancis, Rusia, Cina dan Inggris) serta perwakilan Uni Eropa.

Para peserta pertemuan ini membahas status terakhir konsultasi kelompok kerja ahli di bidang pencabutan sanksi, masalah nuklir, dan mekanisme implementasinya. Diputuskan bahwa delegasi akan kembali berunding pekan depan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Saeed Khatibzadeh dalam jumpa pers mingguan di Tehran juga menyinggung laporan media tentang pertukaran tahanan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).

"Para tahanan adalah masalah kemanusiaan dan selalu menjadi agenda Republik Islam Iran. Dan terlepas dari semua percakapan dan saluran lain di bidang JCPOA serta isu-isu terkait, masalah ini telah ditindaklanjuti, " kata Khatibzadeh, Senin (3/5/2021).

Dia lebih lanjut menyinggung pemblokiran tujuh miliar dolar aset Iran, dan mengatakan, kebijakan kami adalah kebijakan yang sama yang selalu kami katakan, dan semua aset kami harus segera dibuka.

Iran Sambut Peningkatan Hubungan dengan Negara-Negara Teluk Persia

Duta Besar Republik Islam Iran di Kuwait menegaskan bahwa Iran menyambut baik perluasan hubungan dengan negara-negara kawasan Teluk Persia.

Duta Besar Iran untuk Kuwait, Mohammad Irani hari Selasa (4/5/2021) menyinggung kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif ke Qatar, Irak, Oman dan Kuwait, dan menilainya sebagai bagian dari upaya peningkatan hubungan antara Republik Islam dengan negara-negara kawasan Teluk Persia.

"Perjalanan Menlu Iran dilakukan pada waktu yang tepat, dan akan membawa prestasi yang baik bagi diplomasi," ujar Dubes Iran untuk Kuwait.

Irani juga menggambarkan kawasan Teluk Persia sangat penting dalam politik luar negeri Republik Islam Iran.

Duta Besar Iran untuk Kuwait juga mengungkapkan prakarsa berkelanjutan Iran selama beberapa tahun terakhir untuk mengurangi ketegangan di Teluk Persia.

"Republik Islam Iran selalu menyambut baik penyelesaian perselisihan melalui negosiasi dan cara damai," pungkasnya.

Pameran Baja di Kish, Iran

Ekspor Produk Tambang Iran Tembus 55 Juta Ton

Iran telah mengekspor lebih dari 55 juta ton berbagai produk tambang di tahun lalu.

Berdasarkan data statistik yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran, pada tahun 1399 Hs (21 Maret 2020-20 Maret 2021), Iran telah mengekspor produk tambang sebesar 55.124.491 ton sehingga neraca perdagangan positif di angka 4.271.700.000 dolar .

Selain itu, jumlah ekspor produk di bidang ini (pertambangan dan industri mineral) pada periode ini mencapai 7.682.200.000 dolar.

Nilai ekspor tertinggi tahun lalu berada pada tembaga dan produk hilirnya sebesar 958.100.000 dolar.

Tahap Awal Uji Klinis Manusia Vaksin Fakhra Sukses

Uji klinis manusia vaksin Covid-19 buatan dalam negeri Iran, Fakhra telah berhasil melewati tahap pertama.

Vaksin Fakhra secara simbolis disuntikan kepada putra Syahid Mohsen Fakhrizadeh, yang mengawali tahap pertama uji klinis manusia pada Rabu (5/5/2021).

Sebelumnya, dilakukan pendaftaran untuk relawan uji klinis vaksin Fakhra yang dimulai pada bulan April lalu.

Sebelumnya, uji klinis manusia vaksin Fakhra tahap pertama dimulai pada 16 Maret 2021 dengan penyuntikan vaksin kepada putra Syahid Fakhri Zadeh di hadapan Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Amir Hatami dan Menkes Iran, Saeed Namaki. (RA)

Tags