Okt 06, 2024 10:58 Asia/Jakarta
  • Bendera Hizbullah Lebanon
    Bendera Hizbullah Lebanon

Pasca operasi Badai Al-Aqsa, terutama pasca syahidnya Sayid Hassan Nasrallah, posisi gerakan perlawanan Lebanon dan Hizbullah yang tak tergantikan dalam perkembangan kawasan menjadi semakin nyata.

Selain pembunuhan dan genosida terhadap perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya di Gaza, rezim Zionis selalu memasukkan terorisme negara ke dalam agendanya.

Khayalan palsu kaum Zionis, setelah operasi Badai Al-Aqsa dan hubungan kelompok perlawanan di kawasan, termasuk Lebanon, dengan rakyat Palestina, adalah bahwa mereka akan mencapai tujuan jahat mereka dengan meneror para pemimpin terkemuka gerakan perlawanan.

Namun, aksi kriminal Zionis dan teror Sayid Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Gerakan Hizbullah Lebanon, jelas menunjukkan bahwa pemikiran dan gerakan perlawanan telah berkembang bukan hanya di Palestina, tapi di seluruh kawasan, dan bahwa aksi teroris dan tujuan jahat Zionis untuk melenyapkan para pemimpin perlawanan tidak akan membuahkan hasil., bahkan sebaliknya, pohon yang berbuah ini telah menyebar dan akarnya telah menyebar ke mana-mana dan terorisme Zionis tidak akan mengubah posisinya.

Setelah teror Sayid Hassan Nasrallah, gelombang simpati dan persahabatan terbentuk di Dunia Islam.

Sayid Hassan Nasrallah

Banyak anak muda di Lebanon dan berbagai negara di kawasan menunjukkan minat mereka terhadap Hizbullah Lebanon kepada semua orang dengan mengadakan pertemuan dan acara peringatan kesyahidannya. Berbagai jaringan televisi berita di kawasan bahkan di Barat terpaksa mengakui bahwa arus perlawanan mempunyai basis yang kuat dan tidak dapat disangkal di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

Melawan para penjahat Zionis dan pendukung mereka di Amerika dan Barat, membela keamanan rakyat dan melindungi perbatasan dari agresi rezim Zionis adalah beberapa faktor penting yang menunjukkan posisi dan peran penting arus perlawanan dalam perimbangan di kawasan.

Hizbullah Lebanon, dan kelompok perlawanan lainnya di Yaman, Irak, dan Palestina telah menunjukkan catatan stabilitas dan keberanian yang cemerlang melawan rezim Zionis dalam beberapa bulan terakhir, dan tren ini masih terus berlanjut, sehingga Zionis semakin putus asa melawan arus perlawanan, sampai mereka juga mengakui ketidakmampuan ini.

Ayatullah Khamenei, dalam pernyataan salat Jumat tanggal 4 Oktober, menyebut kepribadian sebenarnya dari Syahid Nasrallah, semangat, jalan dan suara fasihnya akan abadi, dan mengatakan, Dia adalah panji perlawanan yang tinggi terhadap setan yang menindas dan predator, bahasa yang fasih, pembela yang berani bagi kaum tertindas serta menjadi sumber dorongan dan keberanian bagi para pejuang dan pencari hak.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, Popularitas dan pengaruhnya telah melampaui Lebanon, Iran dan negara-negara Arab, dan sekarang kesyahidannya akan meningkatkan pengaruh tersebut.

Beliau lebih lanjut mencatat, Pesan Syahid Nasrallah adalah untuk tidak ragu-ragu dalam menempuh jalan perjuangan. Tingkatkan usaha dan kekuatan. Gandakan solidaritas. Melawan agresor dan musuh agresor dengan memperkuat iman dan kepercayaan dan mengalahkannya. Inilah yang diinginkan Syahid Sayid kita dari bangsanya, dari Front Perlawanan, dan dari seluruh umat Islam.

Konsekuensi dari operasi Badai Al-Aqsa di kawasan tersebut telah memperkuat posisi kelompok perlawanan.

Hizbullah Lebanon, dengan sejarah panjang perjuangan dan pertempuran di berbagai bidang dengan Zionis, memainkan peran penting dalam perkembangan terkini.

Rezim Zionis mau tidak mau beralih ke terorisme terorganisir setelah tidak mampu menghadapi kelompok perlawanan secara langsung, tapi tindakan kriminal tersebut tidak akan berdampak pada percepatan kejatuhan dan pembusukan Zionis.(sl)

Tags