Mencermati Pidato Rahbar Tekankan Urgensitas Partisipasi di Pemilu
https://parstoday.ir/id/news/iran-i97998-mencermati_pidato_rahbar_tekankan_urgensitas_partisipasi_di_pemilu
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Kamis (27/5/2021) pagi di pertemuan virtual dengan ketua dan anggota parlemen menyampaikan pidato penting mengenai pemilu.
(last modified 2025-12-01T14:46:07+00:00 )
May 28, 2021 18:40 Asia/Jakarta
  • Ayatullah Khamenei di pertemuan virtual dengan anggota parlemen Kamis (27/5/2021)
    Ayatullah Khamenei di pertemuan virtual dengan anggota parlemen Kamis (27/5/2021)

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Kamis (27/5/2021) pagi di pertemuan virtual dengan ketua dan anggota parlemen menyampaikan pidato penting mengenai pemilu.

Rahbar di pidatonya mengisyaratkan penentangan musuh atas pemilu sejak awal kemenangan Revolusu Islam, khususnya setelah perubahan konstitusi dan penyerahan tugas pengelolaan negara kepada presiden. "Selama 42 tahun agenda propaganda musuh adalah sebelum pemilu mereka mengatakan supaya rakyat tidak berpartisipasi di pemilu, kemudian ketika rakyat berpartisipasi, mereka mengatakan bahwa pemilu ini telah diatur dan terkait kandidat terpilih sebagai presiden, mereka mengatakan, presiden tersebut tidak memiliki wewenang."

Kini agenda propaganda musuh juga seperti ini. Mereka berusaha mendiktekan kepada rakyat bahwa pemilu dan pemilihan presiden tidak ada gunanya.

Pemilu di Iran (dok)

Pemilu setelah kemenangan Revolusi Islam senantiasa memperkuat sendi-sendi rakyat di pemerintahan Republik Islam, dan membuka peluang bagi aktivitas selera baru. Tentunya hal ini wajar ketika setiap periode pemilu memiliki perbedaan dengan pemilu sebelumnya dari sejumlah sisi seperti jumlah kandidat yang dinyatakan lolos di uji kelayakan.

Rahbar sekaitan dengan ini mengisyaratkan sejumlah protes kepada Dewan Garda Konstitusi terkait mekanisme uji kelayakan para kandidat. Rahbar mengatkaan, "Tentunya motif protes ini beragam. Sejumlah protes muncul akibat kekhawatiran atas rendahnya partisipasi, dan sejumlah lainnya karena kandidatnya tidak lolos uji kelayakan, mereka mengeluh dan kecewa, namun sejumlah lainnya jelas menentang prinsip keberadaan Dewan Garda Konstitusi dan merilis konten serta tweet di jejaring sosial untuk membalas dendam kepada Dewan ini.

Masuknya kandidat yang lolos uji kelayakan sebagai kandidat pemilu ke babak persaingan pemilu sangat penting di proses pemilu, namun hal yang lebih penting adalah partisipasi tinggi di pemilu. Tak diragukan lagi bahwa partisipasi di pemilu memiliki dampak besar, di mana pemilihan pejabat pemerintah adalah salah satu hasil utama pemilu. Menurut para pakar, kekuatan sejati sebuah bangsa berada di solidaritas nasional yang menjadi sumber kekuatan lunak ketika mereka bersatu dan berpartisipasi di pemilu tanpa membedakan kulit, warna, budaya, etnis dan keyakinan beragama.

Bangsa Iran melalui partisipasi maksimumnya di pemilu telah menunjukkan kekuatan ini kepada musuh setiap saat, dan dengan kehadiran mayoritas di kotak suara, telah memperkuat fondasi pemerintah. Rahbar di fase sensitif ini seraya mengisyaratkan sejumlah kekhawatiran atas potensi rendahnya partisipasi rakyat di memilu 18 Juni mendatang mengatakan, "Saya yakin tingkat partisipasi rakyat tidak berkaitan dengan nama ini atau itu, tapi rakyat menginginkan sosok yang memiliki kemampuan manajemen, tekad kuat dan efisiensi tinggi untuk menyelesaikan masalah negara dan rakyat tidak peduli identitas kandidat tersebut dan dari faksi mana ia berasal, mungkin hal ini penting bagi faksi politik, tapi bagi mayoritas rakyat tidak demikian."

Yang penting adalah kandidat berhasil meyakinkan rakyat bahwa ia memahami masalah sosial, ia juga mengerti manajemen, bijaksana dan jujur serta memiliki kemampuan memimpin negara.

Pidato Rahbar ini didasari pada fakta dan memperhatikan teks serta prinsip pemilu yang menjadi kekuatan dan keterjagaan negara di hadapan setiap ancaman dan represi, serta menghindari isu-isu marjinal akan membuka peluang yang diperlukan bagi kemajuan, pertumbuhan dan kemakmuran negara.

Seperti yang ditekankan Rahbar, dampak hasil pemilu akan mempengaruhi kehidupan rakyat dan negara selama bertahun-tahun. Dari sudut pandang ini, pemilu sebuah peluang penting yang harus dibarengi dengan partisipasi tinggi rakyat. Bangsa Iran pada 18 Juni mendatang pastinya tidak akan mengabaikan peluang berpartisipasi di pemilu yang menjadi kapasitas penting gai kemajuan negara. (MF)