Okt 28, 2022 14:36 Asia/Jakarta
  • Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin
    Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin

Malaysia bakal menggelar pemilihan umum pada 19 November mendatang, lebih cepat satu tahun dari jadwal sebelumnya.

Komisi Pemilu Malaysia mengambil keputusan ini di akhir rapat pada Kamis (20/10), sekitar sepekan setelah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob membubarkan parlemen.

Berdasarkan aturan Malaysia, pemilu memang harus langsung digelar dalam kurun 60 hari setelah parlemen dibubarkan.

Sebelumnya, Kemenkes Malaysia telah merekomendasikan kepada KPU terkait beberapa standar operasional prosedur (SOP) GE15 yang harus ada untuk 'pemilu aman COVID-19' agar masyarakat tidak terpengaruh dengan kehadiran pasien COVID-19.

Bendera Malaysia

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih berdiskusi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyelesaikan standar operasional prosedur (SOP) pemilihan umum ke-15 (GE15).

Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan perkembangan lebih lanjut terkait SOP akan segera diumumkan.

Menurutnya, Masih dalam pembahasan (SOP GE15). EC telah meminta umpan balik dari Depkes.

"Ada beberapa hal yang dapat dilakukan EC, beberapa hal yang mungkin sulit dilakukan. Jadi, Depkes akan memberikan umpan balik dalam satu atau dua hari," katanya kepada wartawan setelah meresmikan Commonwealth and 4th Global Wound Conference 2022 hari Jumat (28/10/2022), sebagaimana dikutip Parstoday dari Bernama.

Terkait terpilihnya Malaysia sebagai tuan rumah Commonwealth and 4th Global Wound Conference 2022, Khairy menyebut pemilihan tersebut sebagai pengakuan bagi Malaysia yang diputuskan oleh World Union of Wound Societies Meeting.

Dia mengatakan Malaysia juga terpilih untuk menjadi tuan rumah Kongres Masyarakat Penyembuhan Luka Dunia 2026 melalui tawaran yang diadakan di Abu Dhabi pada bulan Maret.(sl)

Tags