Malaysia Bahas Penjualan Dua Bidang Tanah di Woodlands ke Singapura
(last modified Mon, 19 Feb 2024 12:27:41 GMT )
Feb 19, 2024 19:27 Asia/Jakarta
  • perbatasan Malaysia-Singapura
    perbatasan Malaysia-Singapura

Usulan Singapura untuk membeli dua bidang tanah milik Malaysia yang akan terkena dampak pembangunan kembali Woodlands Checkpoint (WCP) masih dalam pembahasan pemerintah Malaysia.

Komisaris Tinggi Malaysia untuk Singapura, Datuk Dr Azfar Mohamad Mustafar mengatakan, masuk akal jika Singapura berusaha membeli tanah tersebut.
 
Namun dia menambahkan, penjualan atau pertukaran lahan, seperti yang telah dilakukan kedua negara sebelumnya, sampai saat ini belum diputuskan.
 
"Singapura sudah melayangkan surat ke Malaysia (untuk membeli tanah itu). Otoritas terkait di Malaysia sedang mempertimbangkannya. Sejauh ini kami belum menerima tanggapan apa pun dari mereka," kata Azfar kepada wartawan, Sabtu (17/1).
 
Azfar mengatakan semua tanah pemerintah di luar negeri terdaftar di bawah Komisaris Pertanahan Federal.
 
Dia mengatakan Singapura sudah menyampaikan keinginannya untuk membeli tanah yang mencakup area seluas sekitar 0,93ha (2,3 hektar) itu tahun lalu.
 
Azfar mengatakan dia telah mengusulkan pertukaran lahan tetapi keputusannya terserah kepada pemerintah federal.
 
Pada bulan September 2010, Singapura dan Malaysia menandatangani kesepakatan pertukaran tanah untuk menyelesaikan akuisisi yang melibatkan lahan kereta api Malaya di negara tersebut yang mencakup tiga bidang tanah di Tanjong Pagar, Kranji dan Woodlands, serta tiga bidang tanah lainnya di Bukit Timah.
 
Sebagai imbalannya, Singapura menawarkan empat bidang tanah di Marina South dan dua bidang tanah di Ophir-Rochor.
 
Otoritas Imigrasi & Pos Pemeriksaan Singapura (ICA) baru-baru ini menyatakan akan mengembangkan kembali WCP sebagai solusi yang lebih berkelanjutan dan berjangka panjang guna mengatasi kemacetan kronis di persimpangan dengan Malaysia.
 
WCP yang dibangun kembali akan dioperasionalkan secara bertahap mulai tahun 2028.
 
ICA mengatakan pihaknya telah melakukan studi kelayakan dan teknis secara ekstensif untuk menentukan jumlah lahan optimal yang dibutuhkan guna memenuhi kebutuhan di masa depan.
 
Kebutuhan lahan untuk pembangunan kembali WCP hanya dapat dipenuhi melalui pembebasan lahan dan reklamasi lahan.
 
Ketika ditanya apakah Malaysia masih memiliki tanah di Singapura, Azfar mengatakan: "Kami (pemerintah federal) memiliki lahan di sekitar pulau itu. Salah satunya adalah satu hektar tanah di Holland Village," kata Azfar. (Bernama)