Jan 11, 2024 11:37 Asia/Jakarta

Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu khawatir pada meningkatnya kekecewaan di kalangan anggota Partai Likud yang akan mengarah pada tindakan bersama dengan partai-partai oposisi untuk menggulingkannya.

Perang di Gaza belum berakhir, tapi seruan untuk mencopot Benjamin Netanyahu dari jabatan perdana menteri semakin kencang. Bahkan sebelum perang, Netanyahu tidak memiliki posisi yang baik dalam struktur kekuasaan.

Sejak hari-hari pertama pelantikan Netanyahu, orang-orang mulai melakukan protes terhadap kabinetnya, dan protes itu masih berlangsung hingga kini. Adanya 4 kasus korupsi, rencana reformasi peradilan dan pembentukan kabinet ekstremis menjadi beberapa alasan tuntutan pemecatan Netanyahu.

Operasi Badai Al-Aqsa dan kegembiraan warga Gaza

Dengan dimulainya perang Gaza, kegagalan untuk membebaskan para tahanan juga menjadi alasan terjadinya demonstrasi untuk menggulingkan Netanyahu.

Ehud Olmert, mantan Perdana Menteri Rezim Zionis menekankan perlunya menyingkirkan Netanyahu, dan mengatakan bahwa Netanyahu telah mengadopsi metode penipuan dan pertunjukan politik, dan cara yang digunakan adalah contoh kebohongan murni. Dia harus menyadari bahwa tidak mungkin mencapai tujuan yang dia umumkan di Gaza.

Tuntutan bagi pemecatan Netanyahu meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Beberapa sekutu Netanyahu di kabinet juga ingin melengserkannya dari jabatan perdana menteri.

Ketegangan yang sering dan beragam yang muncul di dalam kabinet menjadi salah satu alasan permintaan pemecatan Benjamin Netanyahu.

Surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth menulis dalam sebuah laporan tentang meningkatnya keretakan antara anggota koalisi yang berkuasa di rezim Zionis setelah operasi Badai Al-Aqsa, Setelah kekalahan besar pada tanggal 7 Oktober, perdana menteri bahkan tidak lagi mendapat dukungan dari sekutu politik utamanya.

Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu khawatir pada meningkatnya kekecewaan di kalangan anggota Partai Likud yang akan mengarah pada tindakan bersama dengan partai-partai oposisi untuk menggulingkannya.

Pihak ketiga yang menginginkan pemecatan Netanyahu adalah anggota Partai Likud.

Selain sekutu ortodoks Netanyahu yang menjauhkan diri darinya, banyak anggota Partai Likud, yang khawatir dengan melemahnya posisi partai ini dalam struktur kekuasaan rezim Zionis, juga menuntut pemecatannya dari kepemimpinan partai tersebut agar mereka dapat menemukan posisi yang lebih baik dibandingkan partai lain pada pemilu mendatang.

Nir Barkat, Menteri Perekonomian Zionis saat ini adalah salah satu orang yang mengumumkan kesiapannya memimpin Partai Likud setelah pemecatan Netanyahu.

Dalam situasi seperti ini, partai-partai oposisi telah mengintensifkan upaya mereka untuk menyingkirkan Netanyahu dari jabatan perdana menteri. Partai-partai oposisi melihat situasi saat ini sebagai peluang terbaik untuk menggulingkan Netanyahu.

Jika Netanyahu dicopot dari kepemimpinan Partai Likud, kehidupan politiknya juga akan berakhir.

Di masa lalu, pihak oposisi mencoba menggulingkan Netanyahu, tapi karena ia adalah ketua partai Likud, ia masih memiliki peluang untuk bertahan atau kembali berkuasa.

Sehubungan dengan itu, dalam pesannya kepada Partai Likud, pihak oposisi telah mengumumkan kesiapannya untuk membentuk kabinet baru dengan anggota lain dari partai tersebut sebagai perdana menteri.

Yair Lapid, mantan Perdana Menteri Zionis

Yair Lapid, pemimpin faksi oposisi pemerintah Israel mengumumkan di laman pribadinya di jejaring sosial X pada hari Senin bahwa partainya Yesh Atid siap mengubah pemerintahan yang dipimpin oleh Yuli-Yoel Edelstein dari Partai Likud, atau bahkan Benny Gantz atau Gadi Eisenkot, keduanya dari Partai National Unity, bila memberikan suara positif.(sl)

Tags