Dinamika Asia Tenggara, 25 Desember 2021
(last modified Sat, 25 Dec 2021 10:16:34 GMT )
Des 25, 2021 17:16 Asia/Jakarta
  • Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.
    Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.

Dinamika Asia Tenggara selama sepekan terakhir menyoroti sejumlah isu di antaranya, Gus Yahya Terpilih sebagai Ketum PBNU 2021-2026, dan banjir parah melanda Malaysia.

Selain itu, korban topan Rai di Filipina terus bertambah, Thailand melaporkan klaster Omicron pertama, dan terakhir junta militer Myanmar menggunakan helikopter untuk menargetkan demonstran anti-kudeta.

Gus Yahya Terpilih sebagai Ketum PBNU 2021-2026

KH Yahya Cholil Staquf atau yang karib disapa Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Gus Yahya mengungguli Kiai Said dengan selisih sebanyak 127 suara dalam pemungutan suara putaran dua di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila), Jumat, 24 Desember 2021.

Dalam perhitungan suara, Gus Yahya memperoleh sebanyak 337 suara, sementara Kiai Said 210 suara. Blanko 1 suara, dengan keseluruhan masuk 548 suara.

Sebelumnya, kedua nama ini lolos ke putaran dua pemilihan Ketum PBNU. Keduanya berhasil mengumpulkan batas minimal 99 suara di putaran pertama. Panitia pun memberikan kesempatan kepada calon ketum untuk menyatakan kesediaan.

"Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi calon ketum PBNU," kata Gus Yahya seperti dikutip dari situs Medcom.id. Senada, Kiai Said mengutarakan kesiapannya untuk melanjutkan proses pemilihan.

"Dengan berdasarkan menghormati suara muktamirin, saya bersedia maju sebagai calon. Dalam pemilihan ada kalah ada menang, harus terima. Yang penting, proses harus dilanjutkan secara tuntas," kata dia.

Setelah itu, Ketua Steering Committee Muktamar Ke-34 NU, Muhammad Nuh menyetorkan kedua nama calon kepada Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar untuk meminta persetujuan. Proses pun dilanjutkan ke pemilihan putaran kedua.

Evakuasi korban banjir di Malaysia.

14 Orang Tewas Akibat Banjir Malaysia, 70 Ribu Mengungsi

Militer Malaysia menggunakan perahu-perahu untuk mendistribusikan makanan kepada warga yang terjebak di rumah mereka setelah banjir besar melanda. Sedikitnya 14 orang tewas dan lebih dari 70.000 orang mengungsi akibat banjir ini.

Hujan deras berhari-hari memicu banjir terburuk dalam beberapa tahun di sejumlah wilayah Malaysia pada akhir pekan lalu. Banjir telah merendam kota-kota dan desa-desa serta memutus jalan-jalan utama.

Selangor - negara bagian terkaya dan terpadat di negara itu - adalah salah satu daerah yang paling parah dilanda banjir.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (21/12/2021), di kota Shah Alam, beberapa daerah masih terendam air pada hari Selasa. Para personel militer di perahu-perahu membagikan makanan kepada orang-orang yang terjebak di rumah mereka dan tempat-tempat penampungan pemerintah.

Kantor berita resmi Malaysia, Bernama melaporkan, jumlah korban tewas akibat banjir telah bertambah menjadi 14 orang, termasuk delapan orang di Selangor dan enam orang di negara bagian Pahang.

Namun, dengan laporan ada sejumlah orang yang masih hilang, diperkirakan korban jiwa akan meningkat. Menurut data resmi, lebih dari 70.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena banjir, termasuk 41.000 orang di Pahang dan 26.000 di Selangor.

Angin topan di Filipina.

Topan Rai Terkuat Terjang Filipina, 375 Orang Tewas

Topan Rai yang merupakan topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini menewaskan 375 orang hingga Senin (20/12/2021). Para korban selamat yang putus asa meminta pasokan air minum dan makanan secara mendesak.

Palang Merah Filipina melaporkan, topan Rai Filipina di daerah pesisir membuat permukiman, rumah sakit, dan sekolah porak-poranda. Topan Rai Filipina merobek atap, menumbangkan pohon, menumbangkan tiang listrik beton, menghancurkan rumah-rumah kayu berkeping-keping, dan membanjiri desa.

Dikutip dari Kompas.com, para korban topan Rai Filipina yang selamat kini membutuhkan tempat tinggal dan makanan saat perayaan Natal 2021. Natal adalah salah satu peristiwa terpenting dalam kalender umat Kristen.

Sementara di Filipina yang mayoritas beragama Katolik, keluarga di sana biasanya berkumpul di rumah untuk makan bersama. Tetapi, kerusakan luas yang disebabkan oleh topan Rai di wilayah selatan dan tengah negara itu telah mengurangi perayaan karena banyak orang yang selamat kekurangan air minum dan makanan.

Besaran kerusakan, minimnya sinyal telepon seluler atau internet di berbagai daerah, serta menipisnya kas pemerintah pasca-penanganan Covid-19, menghambat upaya penyaluran bantuan kepada para korban.

Thailand Laporkan Klaster Omicron Pertama

Thailand melaporkan klaster domestik pertama infeksi varian Omicron virus corona di Provinsi Kalasin di timur laut Thailand. “Dari klaster Kalasin ada 21 kasus baru,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Apisamai Srirangsan.

Infeksi berasal dari pasangan yang melakukan perjalanan dari Belgia melalui skema Test & Go negara itu. Skeman itu membebaskan karantina untuk pelancong yang sudah divaksinasi.

Keduanya dites negatif infeksi Corona sebelum bepergian dan setelah tiba di Thailand pada awal Desember. “Pada 15 Desember, mereka mulai memiliki gejala dan dites positif. Selanjutnya dikonfirmasi memiliki varian Omicron,” katanya seperti dilaporkan Tempo.co.

Pengumuman itu muncul saat ibu kota Thailand, Bangkok, membatalkan acara Tahun Baru yang disponsori pemerintah, termasuk doa tengah malam. Namun acara kembang api di pusat perbelanjaan masih berlangsung. Acara itu membutuhkan bukti vaksinasi dan hasil tes antigen.

Sejauh ini, tercatat ada 205 infeksi varian Omicron di Thailand, yang sebagian besar berasal dari pendatang asing. Dari jumlah itu, 25 orang terinfeksi Omicron oleh mereka yang datang dari atas kapal. Klaster lain sedang diselidiki di Thailand selatan, menurut pejabat kesehatan senior Supakit pada konferensi pers terpisah.

Thailand melaporkan transmisi lokal pertamanya varian Omicron pada hari Senin. Selanjutnya Thailand mewajibkan karantina untuk kedatangan dari luar negeri. "Kita harus mengikuti langkah-langkah perlindungan dengan cermat dan memperlambat wabah sebisa mungkin," kata Supakit.

Tentara Myanmar.

Junta Myanmar Pakai Helikopter untuk Serang Demonstran Anti Kudeta

Junta militer Myanmar melancarkan serangan udara terhadap para demonstran anti-kudeta di sebuah desa, kata saksi mata dan juru bicara junta militer.

Seperti dilaporkan Press TV pada 20 Desember lalu, helikopter dan jet tempur menargetkan wilayah Sagaing, yang telah menyaksikan pertempuran sengit antara tentara Myanmar dan pasukan milisi dalam beberapa bulan terakhir.

Penduduk setempat mengatakan militer menggunakan lima helikopter dalam serangan itu. Mereka menembaki desa yang berpenduduk sekitar 6.000 orang itu dari udara. Pasukan Myanmar membunuh dua pemimpin dari Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) yang dipimpin oposisi dan tujuh warga sipil.

Juru bicara Junta Myanmar, Zaw Min Tun pada hari Senin mengkonfirmasi militer telah menggunakan helikopter dalam serangan itu. Dia mengaku tidak memiliki data jumlah korban. (RM)