Dinamika Asia Tenggara, 13 November 2022
(last modified Sun, 13 Nov 2022 10:54:30 GMT )
Nov 13, 2022 17:54 Asia/Jakarta
  • KTT ASEAN
    KTT ASEAN

Dinamika di negara-negara Asia Tenggara pekan ini diwarnai sejumlah isu penting di antaranya, Kamboja Tuan Rumah KTT pemimpin ASEAN.

Selain itu, masih ada isu lain seperti, Terima keketuaan, Indonesia siap jadikan ASEAN episentrum pertumbuhan, Malaysia Gelar Pemilu, Ini Kandidat Perdana Menteri, PM Kamboja: ASEAN harus tetap fokus pada tujuan bersama.

Menjelang KTT ASEAN, Keamanan di Phnom Penh Diperketat

Pasukan keamanan berpatroli di Phnom Penh, ibu kota Kamboja, pada Selasa untuk memperketat keamanan menjelang rangkaian konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN selama 10-13 November 2022, yang juga akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

Bendera Negara Anggota ASEAN

Pasukan pengamanan dengan kendaraan lapis baja berat berjaga-jaga di sekitar Hotel Sokha di Phnom Penh, lokasi utama penyelenggaraan KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN serta serangkaian KTT terkait.

  Sekitar 10.000 petugas polisi akan dikerahkan di Phnom Penh untuk menjaga keamanan selama KTT ASEAN berlangsung, menurut laporan media setempat.

Beberapa pasukan yang dikerahkan juga dilatih ketrampilan, termasuk teknik pertahanan dan kerja sama dengan pasukan khusus negara lain.

  ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) beranggotakan 10 negara, yakni Indonesia, Kamboja, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Laos, Vietnam, dan Myanmar.

KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN akan dihadiri oleh kepala negara/pemerintahan negara-negara anggotanya, tidak terkecuali Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Namun pada KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN, pemerintah militer Myanmar tidak akan menghadiri KTT atau pertemuan terkait lainnya.

Pemerintah Kamboja meminta Myanmar, yang berada di bawah kekuasaan militer sejak Februari 2021, untuk mengirim perwakilan nonpolitik. Tetapi, junta Myanmar menjawab bahwa mereka kali ini tidak akan mengirim siapa pun ke KTT dua tahunan itu.

Beberapa pemimpin negara mitra ASEAN juga direncanakan hadir dalam KTT terkait, di antaranya Perdana Menteri China Li Keqiang, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum dipastikan hadir dalam KTT terkait.

KTT juga akan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-40 dan ke-41 ASEAN serta KTT terkait akan didahului dengan Pertemuan Pejabat Tingkat Tinggi (SOM) Rabu (9/11).

Kemudian pada Kamis (10/11), terdapat 25th ASEAN Political Security Community (APSC) Council Meeting, ASEAN Leaders’ Interface with Representatives of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

Keesokan harinya pada Jumat (11/11), para pemimpin termasuk Presiden Jokowi akan hadir dalam upacara pembukaan KTT ASEAN.

Acara pada hari itu akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat tinggi antara ASEAN dengan mitra-mitranya, yakni KTT ASEAN-China, KTT ASEAN-India, serta KTT ASEAN-PBB.

Selanjutnya pada Sabtu (12/11), para pemimpin negara anggota ASEAN dan negara mitra akan melaksanakan beberapa pertemuan lain, yaitu KTT ASEAN Plus Three, KTT ASEAN-India, KTT ASEAN-Australia, KTT ASEAN-Jepang, KTT ASEAN-Amerika Serikat, dan KTT ASEAN-Kanada.

Pada Minggu (13/11), terdapat KTT Asia Timur dan upacara penutupan KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN serta penyerahan keketuaan ASEAN kepada Indonesia.

Terima keketuaan, Indonesia siap jadikan ASEAN episentrum pertumbuhan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan dan menjadi kawasan yang damai serta jangkar bagi stabilitas global.

“Merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi Ketua ASEAN 2023. Sebagai ketua ASEAN 2023, Indonesia akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan. ASEAN harus menjadi kawasan yang damai dan jangkar bagi stabilitas global,” ujar Presiden Joko Widodo usai menerima keketuaan ASEAN tahun 2023 saat upacara penutupan KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Minggu.

Presiden Jokowi dan PM Hun Sen

Penyerahan keketuaan ASEAN tahun 2023 itu dilakukan pada upacara penutupan KTT ke-40 dan ke-41 ASEAN dan Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam pidatonya, ia mengatakan menegakkan hukum internasional secara konsisten tidak menjadi “poxy” untuk kekuatan apapun.

"ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi dan seharusnya tidak memimpin dinamika geopolitik saat ini yang bergabung ke dalam perang dingin baru di kawasan kita," kata Presiden.

ASEAN juga harus menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi telah dan selalu menjadi cerita ASEAN. Kapasitas ASEAN juga harus diperkuat untuk menjawab tantangan 20 tahun ke depan agar lebih adaptif, responsif, dan kompetitif.

"Kita harus berjuang untuk mencapai itu semua melalui jalan ASEAN, sejalan dengan semangat kerja sama dan sepenuhnya melaksanakan piagam ASEAN", katanya.

“Saya menantikan suara bapak/ibu untuk menyukseskan dan membuat ASEAN tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan. Saya menantikan partisipasi Anda (para pemimpin ASEAN dan negara mitra) di Indonesia tahun depan. ASEAN menjadi pusat pertumbuhan,” katanya menambahkan.

Malaysia Gelar Pemilu, Ini Kandidat Perdana Menteri

Malaysia akan menggelar pemilu parlemen pada 19 November mendatang, yang juga akan menentukan Perdana Menteri (PM) yang baru untuk negara tersebut. Pemilu ini diprediksi akan menjadi pertarungan sangat kompetitif di antara ketiga koalisi utama.

Ketiga koalisi utama itu dipimpin oleh PM Ismail Sabri Yaakob, kemudian tokoh oposisi Anwar Ibrahim dan mantan PM Muhyiddin Yassin. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (11/11/2022).

Image Caption

Diperkirakan tidak ada satu koalisi yang mampu meraup suara mayoritas dalam parlemen Malaysia. Padahal mayoritas mutlak diperlukan untuk bisa menentukan PM selanjutnya, yang kemudian akan membentuk pemerintahan baru.

Para pakar memprediksi perolehan suara akan semakin terbagi-bagi, dibandingkan pemilu-pemilu Malaysia sebelumnya, di antara ketiga koalisi utama dan banyak partai kecil lainnya.

Berikut kandidat-kandidat yang akan bersaing menjadi PM Malaysia yang berikutnya:

Ismail Sabri Yaakob (62)

Ismail merupakan kandidat petahana untuk jabatan PM Malaysia. Dia mewakili koalisi Barisan Nasional, yang tercatat telah memenangkan seluruh pemilu dalam sejarah Malaysia, kecuali satu pada tahun 2018.

Ismail baru menjabat PM Malaysia selama 14 bulan, sebelum perebutan kekuasaan yang terjadi memaksanya untuk menyerukan digelarnya pemilu lebih cepat. Diketahui bahwa Ismail sebelumnya mengumumkan pemilu digelar sekitar 10 bulan lebih cepat dari jadwal.

Dalam pemilu tahun ini, Ismail menghadapi tugas sulit meyakinkan warga Malaysia untuk memilih Barisan Nasional, meskipun jajaran pemimpinnya terjerat dakwaan korupsi.

Mantan pemimpin Barisan Nasional, Najib Razak, yang juga mantan PM Malaysia tengah mendekam di penjara terkait skandal mega korupsi 1MDB senilai miliaran dolar AS, yang membuat koalisi itu kalah dalam pemilu tahun 2018.

Kendati demikian, Ismail merupakan bagian dari partai politik Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang memimpin koalisi Barisan Nasional dan mengutamakan kepentingan etnis Melayu yang dominan di Malaysia yang kebanyakan warganya menganut Islam ini.

Survei yang dilakukan lembaga survei independen Merdeka Center bulan lalu menunjukkan Barisan Nasional berada di belakang koalisi yang dipimpin Anwar Ibrahim dalam hal preferensi pemilih. Namun Ismail menjadi kandidat yang jauh lebih populer dari Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim (75)

Tokoh oposisi Anwar Ibrahim memimpin aliansi Pakatan Harapan, koalisi multi-etnis yang menumbangkan Barisan Nasional dari kekuasaan dalam pemilu 2018 lalu.

Survei Merdeka Center menunjukkan koalisi pimpinan Anwar Ibrahim menjadi yang paling disukai pemilih dengan meraup 26 persen dukungan, meskipun nyaris 31 persen suara lainnya masih belum memutuskan akan memilih siapa.

Anwar Ibrahim telah mengincar posisi PM Malaysia selama lebih dari dua dekade sejak dia menjabat Wakil PM dan Menteri Keuangan dalam pemerintahan Mahathir Mohamad tahun 1990-an lalu. Namun keduanya berselisih, dengan Anwar memimpin protes besar-besaran terhadap Mahathir dan menyerukan reformasi.

Keduanya berbaikan pada tahun 2018 dan beraliansi untuk mengalahkan Barisan Nasional. Tapi aliansi itu tidak bertahan lama dan kolaps dalam waktu kurang dari dua tahun kemudian, akibat cekcok soal janji Mahathir menyerahkan kekuasaan pada Anwar Ibrahim.

Pecah kongsi antara Mahathir dan Anwar Ibrahim itu mendorong kembalinya Barisan Nasional yang membentuk koalisi tandingan ke pemerintahan.

Muhyiddin Yassin (75)

Muhyiddin merupakan mantan PM yang memimpin koalisi Perikatan Nasional, yang muncul sebagai kekuatan ketiga di Malaysia. Para pakar menilai Muhyiddin memenangkan dukungan penting dari etnis mayoritas Melayu, dan merebut sejumlah pemilih dari Barisan Nasional.

Koalisi yang dipimpinnya memprioritaskan kepentingan etnis Melayu dan menyertakan partai Islam seperti PAS, yang disebut-sebut menggulirkan syariat Islam.

Muhyiddin menjadi pemain penting dalam kolapsnya pemerintahan Pakatan Harapan tahun 2020 lalu. Dia memimpin sekelompok pembelot untuk membentuk pemerintahan lainnya pada awal pandemi virus Corona (COVID-19).

Dia diketahui juga pernah menjabat Wakil PM Malaysia sebelumnya.

Ahmad Zahid Hamidi (69)

Sementara Ismail menjadi kandidat resmi PM Malaysia untuk Barisan Nasional, ada spekulasi kuat bahwa Zahid -- yang memimpin koalisi itu -- mungkin berusaha mencalonkan dirinya sendiri jika aliansinya berhasil menang dalam pemilu.

Zahid yang mantan Wakil PM Malaysia era Najib Razak ini membantah rumor-rumor semacam itu.

Terlepas dari itu, Zahid diketahui jauh lebih senior dari Ismail dalam koalisi Barisan Nasional, yang banyak diwarnai pertikaian internal. Awal bulan ini, Zahid membersihkan koalisinya dari sejumlah anggota veteran yang bersekutu dengan Ismail dan mencoret mereka sebagai kandidat dalam pemilu.

Zahid sendiri tengah menjalani persidangan kasus gratifikasi dan mengaku tidak bersalah.

PM Kamboja: ASEAN harus tetap fokus pada tujuan bersama

Perdana Menteri (PM) Kamboja Samdech Techo Hun Sen mengatakan ASEAN harus tetap fokus pada tujuan bersama untuk perbaikan kawasan, perdamaian dan stabilitas.

“Hubungan kami di sini tidak diciptakan secara kebetulan, tetapi melalui kerja keras, komitmen, dan ketekunan selama bertahun-tahun. Kita harus menghargai dan mensyukuri apa yang telah kita bangun,” ujar PM Hun Sen di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, Jumat.

Karena itu, lanjut dia, menjaga persatuan, solidaritas, dan sentralitas ASEAN adalah prioritas utama agar wilayah ASEAN dapat bertahan dan tangguh menghadapi apa yang akan datang.

ASEAN merupakan komunitas yang tetap menjadi pusat arsitektur regional yang berkembang, menjalin kemitraan eksternal berdasarkan saling percaya dan menghormati perdamaian regional dan global, serta keamanan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Sudah hampir tiga tahun sejak pandemi melanda pada awal 2020. Dengan ketekunan dan upaya kuat kami, sebagian besar negara anggota ASEAN dapat mengatasi ancaman global,” kata PM Hun Sen.

Berdasarkan proyeksi Kantor Riset Makroekonomi ASEAN-3 pada Oktober lalu, masing-masing negara anggota ASEAN akan mencatat laju pertumbuhan ekonomi yang positif.

Kawasan ASEAN secara keseluruhan akan mencapai tingkat pertumbuhan 5,3 persen dan 4,9 persen pada 2022 dan 2023 masing-masing.

“Angka yang mengesankan dibandingkan dengan bagian dunia lainnya,” kata PM Hun Sen.

Namun, ASEAN harus selalu waspada karena situasi sosial ekonomi di ASEAN saat ini serta di seluruh dunia yang masih rapuh dan terpecah.

“Kita sekarang berada di titik yang paling tidak pasti. Kehidupan jutaan orang di wilayah kita bergantung pada keputusan dan kebijakan kita yang tepat maupun pendekatan realistis kita untuk mengatasi tantangan strategis yang kita semua hadapi,” ujar dia.

 

Tags