Pars Today
Negara-negara Eropa dilanda krisis ekonomi yang parah dan kondisinya kian hari memburuk. Banyak warga yang menggelar unjuk rasa, antara lain di Jerman, Prancis, Inggris Raya, dan Rumania.
Terlepas dari kritik terhadap kebijakan Berlin menjual peralatan militer ke Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mendukung persetujuan lisensi ekspor senjata untuk Arab Saudi dan mengatakan, Pemerintah koalisi Jerman telah setuju untuk mengekspor peralatan dan amunisi ke Arab Saudi.
Dengan memburuknya situasi ekonomi dan keamanan di Eropa, perbedaan pendapat dalam kebijakan luar negeri dan keamanan Eropa meningkat, terutama dalam kaitannya dengan Rusia.
Sekitar satu pekan setelah kunjungan Kanselir Jerman, Olaf Scholz ke Arab Saudi, Berlin kembali memulai ekspor peralatan perang ke Riyadh.
Media-media Jerman mengabarkan kunjungan Kanselir negara itu ke sejumlah negara Teluk Persia untuk mendapatkan pasokan energi, dan memperkuat hubungan.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz menjelaskan visinya bagi Uni Eropa Baru dan menuntut persatuan lebih besar negara-negara Eropa menghadapi Rusia.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz di kunjungannya ke Kanada mengatakan, Jerman berharap gas alam cair Kanada (LNG) dapat membantu Berlin lepas dari ketergantungan gas Rusia.
Presiden Jerman menyebut konflik di Ukraina sebagai "perang melawan persatuan Eropa".
Industri kimia Jerman termasuk industri utama yang jika terganggu aktivitasnya maka mata rantai industri lainnya akan menghadapi masalah.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan bahwa Jerman berencana untuk menginvestasikan 100 miliar euro di militer Jerman yang akan memungkinkan Berlin untuk secara signifikan memperluas kekuatan tempurnya. Dia menambahkan bahwa langkah itu akan membuat militer Jerman menjadi yang terbesar di Eropa di antara anggota NATO.